KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Type Kelapa yang Cocok untuk Ketahanan Pangan Keluarga

Diposting     Rabu, 14 September 2022 04:09 pm    Oleh    Dirat Tahunan dan Penyegar



Secara umum ada 3 type kelapa yang terdapat di Indonesia yaitu Kelapa Dalam, Kelapa Genjah dan Kelapa Hibrida. Masing-masing mempunyai keunggulan dan kekurangan untuk dibudidayakan oleh para petani. Pemilihan jenis /type kelapa yang akan dibudidayakan sangat tergantung pada tujuan budidayanya dan seberapa luas lahan yang dimiliki. Untuk lahan-lahan terbatas seperti pekarangan jenis kelapa yang disarankan adalah kelapa genjah, karena selain benihnya tersedia dibeberapa wilayah dan terjangkau harganya, kelapa type genjah ini memiliki pelepah daun dan batang yang lebih pendek dibanding kelapa dalam, sehingga sangat cocok untuk ditanam dilahan pekarangan. Dengan jenis akar serabut yang dimiliki kelapa genjah juga lebih aman ditanam di sekitar rumah/pekarangan.
Kelapa Genjah mulai berbuah lebih cepat dari papa kelapa dalam, yaitu diumur 2 atau 3 tahun sudah mulai berbuah jika penanaman tepat dan perawatan baik. Budidaya kelapa genjah secara umum sama dengan kelapa dalam hanya diperlukan pemilihan jenis benih yang unggul sesuai tujuan budidaya, misalnya untuk kelapa segar disarankan jenis kelapa genjah yang exsotik seperti kelapa genjah kopyor Pati atau pandan wangi Sumatera Utara serta kelapa genjah entog dari Kebumen yang memiliki ukuran buah cukup besar dibanding kelapa genjah lainnya dan warnanya yang hijau membuat daya tarik tersendiri untuk dijual sebagai kelapa segar.
Budidaya kelapa genjah dapat mengacu pada Permentan 130/Permentan/OT.140/12/2013 tentang Pedoman Budidaya Kelapa (Cocos nusifera) yang Baik. Hal yang bisa disesuaikan adalah jarak tanam dan pemupukan. Untuk jarak tanam ketika pekarangan terbatas dapat menggunakan jarak tanam 8m x 8m atau 9m x 9m dengan melihat kondisi lahan yang tersedia. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam budidaya kelapa genjah adalah ketersediaan air dan kondisi tanah. Pemberian Pupuk Organik/Pupuk kandang 10 kg per lubang tanam akan memperbaiki struktur tanah dan mamacu pertumbuhan awal benih kelapa genjah yang ditanam.
Secara singkat teknik budidayanya dapat kami sampaikan sebagai berikut :
1. Siapkan lubang tanam pada titik ajir sesuai jarak tanam yang telah ditentukan dengan ukuran minimal 60cm x 60 cm x 60 cm. Lubang tanam sebaiknya dibuat 1 atau 2 minggu
2. Siapkan benih unggul besertifikat dan berlabel sesuai pilihan dan tujuan budidayanya untuk dipanen buah kelapa atau niranya.
3. masukan pupuk kandang _+ 10 kg per lubang tanam dan siram air diamkan selama 1-2 minggu,
4. Tanam benih kelapa genjah dan lakukan penyiraman.
5. Rawat tanaman kelapa genjah dengan penyiraman yang cukup saat tidak turun hujan.
6. Pantau jika ada serangan hama, kendalikan saat serangan sudah mencapai ambang batas ekonomi sesuai ketentuan Pengendalian Hama Terpadu (PHT).
Kelapa genjah dipekarangan sangat cocok untuk ketahanan pangan keluarga. Selain bisa dipanen sebagai buah segar, kelapa genjah bisa juga dibuat santan untuk sayur, bahkan untuk membuat minyak goreng untuk konsumsi RT. Selain itu hampir seluruh bagian tanaman kelapa dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan rumah tangga dan juga acara-acara adat. Kearifan lokal ini sebetulnya sudah dilakukan para petani sejak nenek moyang, tetapi setelah muncul minyak kelapa sawit yang lebih murah banyak beralih ke kelapa sawit. Dan tanaman kelapa di daerah jawa yang dahulu populasinya cukup banyak mulai punah. Berdasar pemikiran inilah Bapak Presiden memberikan arahan untuk kembali membudidayakan kelapa di pekarangan dan lahan usaha tani dengan tujuan utama untuk ketahanan pangan keluarga dan jika telah terbentuk kawasan dapat pula di bangun pabrik pengolahan dengan kapasitas disesuaikan dengan potensi produksi/ hasil yang dipanen. (Rosyid PMHP Muda)


Bagikan Artikel Ini