KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Pentingnya Monev Ditjenbun, Temukan Solusi demi Hadapi Tantangan kedepan

Diposting     Selasa, 15 November 2022 06:11 am    Oleh    ditjenbun



Bogor – Pelaksanaan kegiatan jelang akhir tahun membutuhkan strategi yang tepat, sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai target, secara efektif dan efisien.

“Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan mengapresiasi satker-satker daerah baik provinsi maupun kabupaten yang telah dengan serius melakukan upaya-upaya percepatan pelaksanaan kegiatan yang terukur sehingga kita masih bisa mencapai 62,32%. Selamat kepada satker yang sampai bulan November ini menunjukkan kinerja baik. Saya berharap target triwulan IV tahun anggaran 2022 dapat tercapai sesuai dengan target yang telah kita tetapkan, walau dinamika pelaksanaan yang beragam,” ujar Andi Nur Alam Syah, Dirjen Perkebunan, Kementerian Pertanian pada Pertemuan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ditjen Perkebunan semester 2 tahun 2022 di Bogor (14/11).

Andi Nur menambahkan, Belajar dari tahun sebelumnya perlu dilakukan terobosan baru dalam melakukan eksekusi kegiatan, termasuk dalam pelaksanaan monevnya. Kegiatan monev ini dimaksudkan untuk menemukan terobosan-terobosan baru sehingga dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan kegiatan kedepannya. Untuk itu monev ini sangat perlu dilakukan.

“Dalam waktu 1 bulan ini, semoga target program kegiatan perkebunan bisa tercapai tahun ini dengan baik. Hal pertama yang kita hadapi dalam mengakselerasi program dan kegiatan dihadapkan pada keterbatasan anggaran Ditjen Perkebunan, namun jangan patah semangat tetap harus dioptimalkan seefektif dan seefisien mungkin. Kontribusi perkebunan harus terus meningkat. Terbukti Industri Perkebunan memberikan dampak besar terhadap PDB. 3 tahun ini kita berada pada zona nyaman, namun jangan berhenti hanya disitu, jangan terjebak di zona nyaman, mari kita buat lonjakan baru yang dapat memberikan dampak positif kedepannya. Kita perlu memikirkan untuk beberapa tahun kedepan, baik itu terkait memastikan perkembangan penanaman benih berjalan dengan baik, untuk kelapa sawit prediksi ada 2.8 juta yang harus diremajakan, harus segera ditindaklanjuti apabila dibiarkan akan berdampak 5 tahun kedepan,” ujarnya.

Andi Nur menambahkan, Diharapkan dapat mengelola dengan efektif dan efisien agar kontribusi perkebunan dapat terus berlangsung, bukan hanya mengejar prestasi tapi juga memastikan kedepannya aman ketersediaan dan bantuan bisa terdistribusi dengan baik, tumbuh baik, ini menjadi modal kita, untuk generasi penerus kita.

Ia menjelaskan, Harus kita kuatkan dan siapkan penyediaan varietas benih unggul, untuk mengatasi keterbatasan varietas benih unggul. Pastikan varietas yang kita tanam adalah varietas unggul agar hasil nantinya bisa berkualitas baik dan bermutu, serta efektif efisien. Saat ini lebih kepada memfasilitasi penangkar, identifikasi semua, ini menjadi peluru kita, serta tentunya perlu mempermudah akses perbenihan.

Terkait dengan keterbatasan anggaran, perlu mendorong partisipatif dan kemitraan, kita harus menjadi solusi dari tantangan yang kita hadapi. Manfaatkan daerah yang belum produktif, memelihara tanaman agar semakin baik, mengembalikan kejayaan rempah kakao dan lainnya.

Andi Nur menekankan, “Prioritas Program Perkebunan diantaranya Penguatan nursery, perbenihan mandiri, pengembangan komoditas berbasis kawasan, peningkatan mutu dan pengembangan produk baru perkebunan, perkebunan partisipatif (pasti), ekosistem perkebunan (eksis), peremajaan sawit rakyat (PSR),” ujarnya.

“Tahun anggaran 2023 sebentar lagi akan mulai berjalan, kami terus mendorong adanya percepatan dan persiapan pelaksanaan kegiatan agar kedepannya lebih baik lagi,” ujarnya.

Ia menjelaskan, tantangan yang berulang tiap tahun agar menjadi pembelajaran dan dapat dilakukan tindakan pencegahannya. Lihat kembali titik kritis setiap kegiatan, petakan dan langsung koordinasikan.

“Hasil evaluasi ini menjadi pembelajaran pada tahun 2023. Tingkatkan dan dorong terus hal yang positif, dan cari solusi untuk setiap tantangan dilapangan. Perkuat tim jajaran masing-masing direktorat dan satker. Perencanaan dan monev merupakan bagian yang saling terkait satu sama lain jadi harus saling mengimbangi, dan bersinergi,” ujarnya.

Adapun pemberian penghargaan ini berdasarkan hasil perhitungan berdasarkan Nilai Kinerja Anggaran (NKA) dan Indikator Pelaksanaan Anggaran (IKPA) dengan komposisi 60% NKA dan 40% IKPA.

Pada kesempatan ini turut disampaikan bahwa direncanakan akan diselenggarakan kegiatan Ekosistem Perkebunan (Eksis) kopi dalam waktu dekat dan akan diselenggarakan Perkebunan Indonesia Expo 2022 tanggal 21 sd 23 Desember 2022 di JCC.


Bagikan Artikel Ini