KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Kementan Dorong Penelitian dan Inovasi Sawit Demi Tingkatkan Produktivitas Perkebunan Rakyat

Diposting     Selasa, 01 November 2022 07:11 am    Oleh    ditjenbun



Depok – Industri sawit Indonesia memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia, baik saat ini hingga dekade mendatang. Industri sawit telah menjadi tumpuan sumber pendapatan bagi sekitar 17 juta kepala keluarga, petani dan karyawan yang bekerja di sektor on farm maupun off farm. Industri kelapa sawit khususnya perkebunan kelapa sawit rakyat telah memberikan kontribusi yang sangat penting dalam perekonomian nasional maupun daerah. Dengan luasan perkebunan rakyat sekitar 41%, tantangan yang harus dihadapi diantaranya perlu meningkatkan produktivitas karena tanaman sudah berumur tua dan belum menggunakan varietas unggul, panjangnya rantai pemasaran yang mengakibatkan harga yang diterima petani rendah, memperkuat kelembagaan petani, kemitraan usaha dan lainnya.

Demi memperkuat dan kelancaran pelaksanaan program Peremajaan Sawit Rakyat terkait kebijakan dan kegiatan, maka Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan, melakukan penguatan perencanaan yang sangat matang, salah satu upayanya dengan Penyusunan Kebutuhan Penelitian terkait program PSR, Lingkup Kementerian Pertanian yang telah dilaksanakan mulai dari tanggal 31 Oktober sd 2 November 2022 di Depok.

“Perlunya peningkatan produksi dan produktivitas, nilai tambah dan berdaya saing. Untuk itu butuh orientasi manajemen yang tepat guna dan penguatan program, diantaranya penguatan nursery, pengembangan berbasis kawasan, peningkatan produktivitas, pengembangan ekosistem dan platform perkebunan serta program kolaborasi,” ujar Andi Nur Alamsyah, Direktur Jenderal Perkebunan dalam sambutannya.

Andi Nur menambahkan, Kita mendorong perkebunan partisipatif, yang akan mengikuti kaidah-kaidah perkebunan, membangun ekosistem perkebunan yang baik, serta didukung sumber daya manusia yang kuat termasuk melibatkan pekebun milenial, infrastruktur yang tepat, pengelolaan waktu yang efektif dan efisien, serta perubahan mindset yang lebih fokus, responsif dan kolaboratif.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Perbenihan Perkebunan, Saleh Mokhtar, turut menyampaikan, terkait Penyusunan Kebutuhan Penelitian terkait program PSR terutama untuk menghasilkan teknologi tepat guna dan inovasi sebagai jawaban atas permasalahan petani sawit. Fokus riset yang diharapkan lahir sebagai usulan Kementerian Pertanian terhadap kelapa sawit terutama pada sisi budidaya, pasca panen dan pengolahan hasil, lingkungan, sosial ekonomi (Kelembagaan Petani, Manajemen).

“Ada beberapa isu penelitian yang terkait kelapa sawit antara lain pengembangan industri minyak goreng merah, pengendalian ganoderma, pemetaan defisiensi hara serta pengembangan inovasi lainnya yang mampu mendorong terjadinya perubahan-perubahan yang memiliki sifat pembaharuan atau inovativenees,” ujarnya.


Bagikan Artikel Ini