KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Mengenal Sumber Benih Nilam di Aceh Barat Daya

Diposting     Selasa, 06 Desember 2022 08:12 am    Oleh    Dirat Perbenihan



Tanaman Nilam (Pogostemon cablin. Benth.) merupakan salah satu tanaman perkebunan unggulan penghasil minyak atsiri di Indonesia. Secara nasional berdasarkan data statistic perkebunan, luas area penanaman maupun produksi minyak nilam mengalami penurunan selama hampir satu dekade terakhir dimana di tahun 2011 luas areal penanaman Nilam mencapai 28.615 Ha dengan total produksi 2.866 ton minyak nilam, di tahun 2020 mengalami penurunan luas areal menjadi 18.273 Ha dengan produksi minyak nilam sebanyak 2.459 ton. Harga minyak nilam yang fluktuatif sampai dengan penggunaan benih yang tidak bermutu dan bersertifikat menjadi kendala menurunnya pengembangan nilam oleh petani dan produksi minyak nilam nasional.

Upaya dalam meningkatkan kualitas benih perkebunan terutama komoditi Nilam terus dilakukan selain peningkatan pengawasan peredaran benih nilam hal lainnya yaitu dengan mendorong penetapan Kebun Sumber Benih (KSB) baru terutama dari varietas unggul yang telah dilepas.
Pada tanggal 10 Oktober 2022 satu lagi KSB Nilam varietas unggul Lhokseumawe resmi ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 66/Kpts/KB.020/10/2022. KSB Nilam yang berlokasi di Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Aceh ditetapkan setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan calon KSB oleh tim penilaian dan penetapan KSB yang terdiri dari unsur Pemulia, Pengawas Benih Tanaman, dan Petugas Teknis Perkebunan Provinsi Aceh dan Kabupaten Aceh Barat Daya. Dengan ditetapkannya KSB Nilam varietas Lhokseumawe tersebut maka menjadi KSB Nilam ketiga dengan varietas sama yang ditetapkan selain di Aceh Utara pada tahun 2020 dan Aceh Selatan pada tahun 2021.

KSB Nilam Lhokseumawe di Kabupaten Aceh Barat Daya termasuk salah satu andalan karena memiliki potensi produksi benih yang tinggi dimana dari luas kebun 0,5 Ha berpotensi menghasilkan benih sebanyak 515.886 setek sekali panen. Potensi tersebut lebih tinggi dibanding pendahulunya KSB Nilam Lhokseumawe di Aceh Utara dimana lahan seluas 1 Ha berpotensi menghasilkan 640.000 setek atau jika dikonversi ke 0,5 Ha hanya berpotensi menghasilkan 320.000 setek sekali panen. Selain itu secara visual memiliki pertumbuhan tanaman yang jagur dan seragam serta tidak ada serangan hama dan penyakit sehingga sangat berpotensi menghasilkan benih nilam dengan kualitas yang baik.

Untuk menjaga kuantitas dan kualitas benih yang dihasilkan dari KSB Nilam tersebut masih dibutuhkan pendampingan secara intensif kepada pemilik kebun dan evaluasi secara berkala dari UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh dan/atau Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan sebagai wilayah kerjanya (Dwi YA).

Sumber pustaka

  1. Direktorat Jenderal Perkebunan, 2021, Statistik Perkebunan Unggulan Nasional 2020-2022, www.ditjenbun.pertanian.go.id, Jakarta;
  2. Kementrian Pertanian, 2022, Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 66/Kpts/KB.020/0/2022 tentang Penetapan Kebun Sumber Benih Nilam Varietas Lhokseumawe di Kabupaten Aceh Barat Daya Provinsi Aceh, Jakarta

Bagikan Artikel Ini