KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

20 Pelaku Usaha Perkebunan mengikuti JAPNAS-YEN D SOUTH EAST ASIA BUSSINESS MATCHING 2019

Diposting     Jumat, 20 September 2019 09:09 am    Oleh    ditjenbun



Ditjen. Perkebunan terus mendorong munculnya pelaku-pelaku usaha baru yang bergerak di bisnis perkebunan khususnya bisnis dalam membuka peluang usaha baru dengan lapangan kerja baru dan peluang perluasan akses pasar komoditas perkebunan ke berbagai negara serta dalam rangka peningkatan perekonomian negara melalui investasi dan ekspor.

Berkaitan dengan hal tersebut, Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) bekerjasama dengan Young Entrepreneur Network Development (YEN D) dan Kedeputian Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional, Kemenko Bidang Ekonomi menyelenggarakan JAPNAS-YEN D South East Asia Bussiness Matching 2019 tanggal 21 September 2019 bertempat di Hotel JW Marriot Jakarta. YEN-D merupakan program pengembangan pengusaha muda yang diinisiasi oleh Thailand dengan tujuan membuka jaringan bisnis para pengusaha antar negara sejak usia muda, salah satu mitra kerjasamanya di Indonesia adalah JAPNAS.

Kegiatan yang dibuka oleh Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Regional dan Sub Regional menekankan pada ajang pertukaran informasi bisnis dari berbagai bidang usaha sehingga dapat membuka munculnya pelaku-pelaku usaha baru yang dapat bersinergi dengan pelaku usaha lainnya di Kawasan ASEAN. Diharapkan juga dengan semakin diperluasnya kesempatan dan iklim berusaha oleh pemerintah melalui harmonisasi regulasi terkait investasi maka diharapkan produk Indonesia utamanya produk pertanian khususnya perkebunan dapat diterima dan diperdagangkan secara luas di dunia sehingga dapat mendongkrak peningkatan perekonomian negara.

JAPNAS-YEN D South East Asia Bussiness Matching 2019 dihadiri oleh sedikitnya 300 pengusaha di negara Kawasan Asia Tenggara, yang terdiri dari 200 pengusaha Indonesia, 70 pengusaha YEN-D Thailand, 10 Staf Kementerian Perekonomian Thailand, 10 pengusaha Malaysia, 2 pengusaha Myanmar dan pengusaha dari negara Asia Tenggara lainnya seperti Kamboja. Kegiatan yang didorong untuk menjalin kerjasama B to B dalam pengembangan bisnis ini dibagi menjadi 16 sektor usaha antara lain 1) Accesory, Jewelry, Cosmetics, Fashion & Apparel; 2) Agriculture (farming, feeds, livestock etc); 3) Automotive, Transportation & Logistic; 4) Clothing and Garments; 5) Tooling & Construction; 6) Consumer Goods & Service; 7) Education; 8) Electric Goods, Gadgets & Home Appliances; 9) Food & Baverage, Restaurant; 10) Furniture; 11) Marine Industry; 12) Packaging; 13) Pharmaceuticals & Biotechnology; 14) Real Estate; 15) Technology & Digital Services; dan 16) Energy & Mining.

Khusus untuk sektor Agriculture terutama perkebunan terdapat kurang lebih 20 pelaku usaha yang berpartisipasi pada kegiatan ini antara lain pelaku usaha yang bergerak di komoditas kelapa sawit, lada, kakao, kopi, kelapa, aren, kayu manis, cengkeh, minyak atsiri, gula/tebu, karet serta rempah & herbs. Hingga akhir sesi Bussiness Matching, nilai perdagangan total yang dikerjasamakan mencapai USD 223,8 juta atau senilai Rp 3,24 triliun.

Dalam acara penutupan, Chaiman JAPNAS dan Presiden YEN-D Indonesia mengharapkan pada pelaksanaan kegiatan ini, JAPNAS berusaha menjadi hub dalam membangun sinergitas bisnis yang sustainable and continue di Kawasan Asia Tenggara yang tidak hanya berkerjasama dengan YEN-D tetapi pada jaringan pengusaha di negara lain sehingga kedepannya pelaku usaha Indonesia dapat berbicara banyak di kancah perdagangan dunia dan melakukan penetrasi penetrasi bisnis untuk meningkatkan ekspor Indonesia.


Bagikan Artikel Ini