Kementan Siap Siaga Perkuat Swasembada Pangan dan Energi
Diposting Rabu, 23 Oktober 2024 07:10 am
Tangerang – Seusai melakukan monitoring lokasi Irpom di Desa Kalanganyar Kab Pandeglang, Selasa (22/10), Sekretaris Ditjen Perkebunan, Heru Tri Widarto, berlanjut menghadiri Kegiatan Penyusunan Data Statistik Angka Sementara 2024 dan Angka Estimasi 2025.
Pada kesempatan ini, Heru mengatakan, perkebunan harus turut berkontribusi aktif menyukseskan program pemerintah, khususnya penguatan swasembada pangan baik itu melalui penanaman padi gogo atau Penambahan Areal Tanam (PAT), irigasi perpompaan (Irpom) maupun pompanisasi.
Beberapa waktu lalu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, menargetkan dan fokus tetap ke swasembada pangan, juga termasuk memperkuat swasembada energi khususnya komoditas sawit dan tebu.
Heru menekankan, demi wujudkan hal tersebut, untuk itu data terkait sawit dan tebu juga harus akurat.
Lebih lanjut Heru mengatakan, tebu makin menarik, harga tebu sedang manis-manisnya, tantangan bagi wilayah-wilayah sentra salah satunya Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Untuk itu harus dipetakan komoditas tebu dengan jelas dan akurat serta harus diperhatikan sedetail mungkin agar tidak terjadi tumpang tindih dengan komoditas lainnya.
Harga komoditas perkebunan saat ini sedang tinggi dan bagus, baik kopi, kakao hingga tembakau. Situasi saat ini memang tidak mudah namun ini tanggungjawab kita semua.
Ia menjelaskan, provinsi yang turut membantu penguatan PAT maupun padi gogo akan lebih disupport dan menjadi perhatian. Selain itu, kegiatan tebu tolong diperkuat, pendanaan akan dikonsentrasikan ke wilayah-wilayah yang pengembangan nya sudah jelas. Silahkan berlomba-lomba menunjukkan kinerja positif nya. Sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab kita sebagai aparat pemerintah memberikan kontribusi positif bagi pertanian Indonesia.
“Wilayah sentra sawit dan tebu turut mendapat perhatian, sagu juga menjadi sorotan karena berpotensi besar mendorong swasembada pangan. Komoditas perkebunan seperti sawit, karet, kopi, kelapa, lada dan kakao harus dioptimalkan dan diakuratkan pendataan dan penerbitan STDB,” ujarnya.
“Tolong komitmen dijaga, diharapkan dalam 2 atau 3 tahun kedepan dapat terwujud swasembada pangan dan tahun 2028 swasembada gula bisa tercapai. Mari bersama kita bantu menjaga ketahanan pangan dan mensejahterakan petani. Ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Harus ada kolaborasi semua pihak terkait, baik dari pemerintah daerah, pusat, petani, stakeholder, maupun pihak terkait lainnya,” harap Heru.