KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Kementan Genjot Produksi Jagung di Kebun Kelapa

Diposting     Sabtu, 18 November 2023 06:11 pm    Oleh    ditjenbun



Manado – Kementerian Pertanian (Kementan) dorong percepatan tanam guna tingkatkan produksi padi dan jagung. Demi mendukung ketahanan pangan nasional, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan melakukan pencanangan penanaman jagung secara integrasi antara komoditas perkebunan dengan tanaman pangan, Sabtu (18/11) di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara.

Penanaman jagung secara integrasi pada kebun kelapa di Kelurahan Bengkol, Kecamatan Mapanget, Kota Manado ini sebagai upaya optimalisasi lahan kelapa untuk meningkatkan produksi jagung nasional. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian untuk meningkatkan produksi berbagai komoditas strategis.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman optimis dengan mengoptimalkan percepatan masa tanam dapat mengamankan dan meningkatkan produksi pangan, serta sebagai jalan menuju swasembada.

Diketahui bahwa, Provinsi Sulawesi Utara memiliki tanaman kelapa seluas 276 ribu Ha, dari luasan ini 1,566 ha, merupakan perkebunan Negara, perkebunan rakyat 264,953 ha dan 8.651 ha perkebunan besar swasta. Tahun 2023 Provinsi Sulawesi Utara mendapat target alokasi dalam mendukung program penanaman jagung secara monokultur dan integrasi antara komoditas perkebunan dengan tanaman pangan seluas 34.000 Ha. Sedangkan tahun 2024 ditargetkan seluas 110.000 ha. Pada tahun 2023 Kota Manado penanaman jagung seluas 665 ha yang tersebar di 11 kecamatan.

Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengatakan, langkah ini salah satu upaya strategis dan solusi tepat guna demi mendukung program Kementerian Pertanian khususnya percepatan masa tanam dan guna mewujudkan kemandirian pangan nasional. Melalui upaya ini juga bisa memperkuat sinergitas antara komoditas tanaman perkebunan dengan tanaman pangan di Manado. Dampak positif dengan adanya integrasi kelapa dengan jagung ini dapat lebih efisiensi pemanfaatan lahan usaha tani, produktivitas bisa lebih meningkat, pendapatan pekebun lebih meningkat, serta meningkatkan lapangan kerja.

“Kementerian Pertanian memberikan aprisiasi atas dukungan dari jajaran pemerintah Kota Manado serta pemerintah Provinsi Sulawesi Utara pada kegiatan pencanangan penanaman jagung antara komoditas perkebunan dan tanaman pangan. Harapan kami, kerjasama dan kolaborasi terus ditingkatkan untuk sukseskan UPSUS Padi jagung di Sulawesi Utara,” harap Andi Nur.

Direktur Jenderal Perkebunan diwakili Direktur Tanaman Semusim dan Tahunan, M Rizal Ismail mengatakan, saat ini stok pangan secara nasional terutama beras masih sangat terbatas, sehingga untuk menjaga ketersediaan dan neraca bahan pangan, komoditas padi dan jagung harus dipenuhi melalui impor, hal ini merupakan dampak elnino dan perang geopolitik yang berpengaruh terhadap ketersedian pangan dunia, sehingga dampaknya juga dirasakan oleh Indonesia, sehingga perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk meningkatkan produksi pangan secara cepat dan tepat. Demi mendukung program penanaman jagung secara monokultur maupun integrasi antara komoditas perkebunan dengan tanaman pangan, maka Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementarian Pertanian selaku Pj UPSUS Padi dan Jagung Provinsi Sulawesi Utara, berkolaborasi dengan pemerintah daerah beserta Muspida antara TNI dan POLRI dan stakeholder terkait lainnya.

Dalam sambutannya Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Manado, M. Sofyan AP menyampaikan, saat ini harga jagung Rp. 6.700/kg dengan potensi produksi 8 ton/ha tentu sangat memberikan keuntungan bagi petani. Pengolahan lahan wilayah kerja Dinas Pertanian Kota Manado akan dilakukan dengan mekanisasi pertanian dengan memfaatkan Traktor Roda 4 (TR 4), yang telah disediakan oleh Kementerian Pertanian. Kami akan mendukung penuh pelaksanaan UPSUS peningkatan produksi padi dan jagung di Sulawesi Utara.

Walikota Manado diwakili Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Manado, Atto R Bulo menyampaikan, pelaksanaan program ini juga memanfaatkan lahan usaha tani secara efisien sehingga produktivitas bisa lebih meningkat dan pendapatan petani juga meningkat melalui pemakaian input produksi yang lebih efisien. Dengan terpenuhinya pangan akan menjamin stabilnya tingkat inflasi. Kota Manado memiliki potensi yang sangat baik dalam menjaga kestabilan inflasi. Target penanaman jagung Kota Manado juga akan ditingkatkan dari 665 tahun 2023 menjadi 1000 ha pada tahun 2024.

Pada kesempatan ini turut dilakukan pemberian bantuan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian secara simbolis kepada Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan berupa Benih Tanaman Kopi, Kelapa, Vanili dan Pala serta pupuk organic dan NPK. Selain itu juga diberikan secara simbolis bantuan benih jagung sebanyak 9.975 kg untuk penanaman seluas 665 Ha yang akan dibagikan kepada 122 Kelompok Tani Kota Manado yang diwakili oleh Kelompok tani Kalisapun, Perintis II, Belimbing kepada Dinas Pertanian Perikanan dan Kelautan Kota Manado.


Bagikan Artikel Ini