KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Kementan Dorong Ekspor Produk Perkebunan

Diposting     Ahad/Minggu, 28 Juli 2019 09:07 am    Oleh    ditjenbun



Jakarta – Dalam rangka meningkatkan nilai daya saing dan memperkenalkan produk-produk organik perkebunan maka telah dilakukan Kegiatan ekspose produk perkebunan organik hasil kelompok tani pelaksana kegiatan desa pertanian organik berbasis komoditas perkebunan pada tanggal 9 Juli 2019 bertempat di Ruang Rapat Direktorat Perlindungan Perkebunan.

“Kegiatan ekspose dilaksanakan dalam rangka tindak lanjut pengembangan Desa Pertanian Organik Berbasis Komoditas Perkebunan, dengan tujuan untuk memperkenalkan produk organik perkebunan kepada anggota dan mitra AOI,” kata Dudi Gunadi Direktur Perlindungan Perkebunan pada acara yang dihadiri oleh Pejabat Eselon II lingkup Ditjen Perkebunan, Direktur Aliansi Organik Indonesia (AOI), anggota dan Mitra AOI antara lain PT. Profil Mitra Abadi, PT. Mega Inovasi Organik, PT. Mega Organik Indonesia, PT. Prima Argo Tech, PT. Sumatran Organic Spices, PT. Bukit sari, PT. Mozass Sukses Internasional, PT. Amindo Abadi Sentosa, PT. Pro Fair Indonesia, PT. Haldin, PT. Bionesia, PT. Cahaya Anugrah Pertiwi, PT. Kapol Antar Nusa dan PT. Agatho Organis Agro.

Dudi Gunadi menambahkan bahwa, Sampai dengan Bulan Juni Tahun 2019 sebanyak 38 (tiga puluh delapan) kelompok/desa pelaksana kegiatan pengembangan desa pertanian organik berbasis komoditas perkebunan telah mendapatkan sertifikat organik yaitu organik SNI, Organik Ekspor, Rainforest Alliance (RA)/UTZ Certified atau standar lainnya  sesuai dengan kebutuhan pasar, Spesifikasi produk perkebunan organik dan Produksi dan produktivitas produk pertanian organik.

Pada kesempatan tersebut, ketua AOI Antonius Wangsit memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan pengembangan Desa Pertanian Organik Berbasis Komoditas Perkebunan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian. AOI menyampaikan bahwa pangsa produk organik masih terbuka luas. Pihak konsumen produk organik mengharapkan adanya jaminan ketersediaan barang dalam jumlah besar dan dengan mutu yang terstandar.

Anggota dan Mitra AOI pada kesempatan yang sama, menyarankan untuk kedepan, dalam pelaksanaan sertifikasi organik, agar terlebih dulu melihat potensi pasar yang tersedia.

Anggota dan Mitra AOI meminta dukungan ke Ditjen Perkebunan untuk dapat berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan, agar saat event Biofach Organic Food and Beverages di Jerman, pihak trader dan eksportir dapat dipertemukan dengan importir luar negeri yang potensial.

Dalam pertemuan tersebut, beberapa trader berminat terhadap produk perkebunan organik, antara lain:

a. PT. Haldin berminat produk lada hitam organik, dengan kemampuan menyerap produk sebesar 500 ton.

b. PT. Profil Mitra Abadi berminat dengan biji kakao organik dari Asahan Sumatera Utara.

c. PT. Mega Inovasi Organik berminat dengan produk gula semut organik dari Pacitan dan Purbalingga.


Bagikan Artikel Ini