KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Kejadian Penyakit Busuk Buah Pala di Kab. Pesawaran Lampung

Diposting     Rabu, 15 Juni 2022 02:06 pm    Oleh    perlindungan



Tanaman pala (Myristica fragrans H) merupakan tanaman asli Indonesia yang memiliki peranan penting dalam perekonomian daerah dan nasional di Indonesia. Permintaan terhadap pala semakin meningkat sejalan dengan keperluan pala di berbagai bidang industry, yakni industry parfum, kosmetik, pasta gigi, farmasi, dan makanan. Selain itu fuli pala dapat diolah dan dijadikan minyak atsiri. Indonesia merupakan penghasil pala terbesar di dunia yakni sebesar 70-75%. Ekspor pala Indonesia 60% dari kebutuhan dunia dan 40% sisanya dipenuhi oleh Grenada, Madagaskar, India, Sri Langka, dan Malaysia. Provinsi lampung merupakan salah satu provinsi yang mengembangkan komoditi pala sebagai salah satu komoditi andalan selain komoditi perkebunan lainnya. Salah satu wilayah pengembangan komoditi pala di Provinsi Lampung adalah di Kabupaten Pesawaran, Kecamatan Kedondong. Dalam budidaya tanaman pala sering mengalami kendala antara lain adanya serangan penyakit dan hama yang mengakibatkan menurunnya kualitas maupun kuantitas biji dan fuli.

Penyakit busuk buah pala merupakah salah satu penyakit yang menurut petani  di kelompok tani Mekar Abadi 1 dapat menyebabkan tejadinya penurunan produksi  pala sehingga berakibat pada menurunnya pendapatan petani. Gejala awal serangan  adalah munculnya bercak berwarna kecoklatan pada pangkal buah, kemudian menjalar kebuah, bercak berkembang sangat cepat, dalam beberapa hari sudah mencapai 2.5 cm, mengakibatkan warna buah menjadi coklat, seperti habis direbus, apabila dibuka daging buah pala tampak busuk berwarna coklat, lunak dan berair/basah. Buah yang terserang mudah sekali gugur, atau apabila cuaca cukup kering maka buah yang sakit akan mengeriput. Pada cuaca yang cukup lembab, pada permukaan buah yang sakit akan tampak miselium berwarna putih kelabu dan konidium berwarna jingga. Pada umumnya menyerang buah pada musim hujan dan berumur 4 bulan lebih.

Upaya yang perlu dilakukan untuk mengurangi kejadian penyakit busuk buah pala yaitu:

  • Pengendalian secara mekanis, dengan mengurani kelembaban pada areal kebun dengan cara mengurangi cabang yang menutupi cahaya masuk dan cabang yang tidak produktif, sanitasi lingkungan dengan cara membuang buah yang terinfeksi dari kebun.
  • Pengendalian secara biologi, dengan menggunakan agen hayati seperti Trichoderma sp. Dengan cara menyemprotkan pada tanah disekitar tanaman.
  • Pengendalian secara kimia, menggunakan fungisida berbahan aktif benomil. Aplikasi fungisida yang dilakukan oleh para petani di Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung diaplikasikan pada batang tanaman pala, seperti yang terlhat pada gambar berikut:

Penulis : Merry Indriyati Karosekali dan Nilam Sari Sardjono

DAFTAR PUSTAKA

Kalay.AM, Jacobus.S, Lamerkabel.A, Frances.J, Thenu.L. 2015. Kerusakan Tanaman Pala Akibat Penyakit Busuk Buah Kering dan Hama Penggerek Batang di Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah. Agrologia(4):88-95.

Najoan YS, Max.R, dan Emmy S. Insiden Penyakit Busuk Buah Pada Tanaman Pala (Myristica fragrans H) di Kecamatan Lembeh Selatan.

www.SinTa.Ditjenbun.

Setiawan D. Pengendalian Penyakit pada Tanaman Pala (Myristica fragrans H).2021. https://cybex.pertanian.go.id   


Bagikan Artikel Ini