KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Petani Terbukti Sukses Berkat Korporasi Petani Perkebunan

Diposting     Kamis, 24 November 2022 11:11 am    Oleh    ditjenbun



Jakarta – Sudah saatnya petani terjamin akses pasarnya dan stabilnya kepastian harga hasil panennya, karena tak dapat dipungkiri berkat kerja keras para petani, stok bahan baku tersedia dan memberikan dampak positif bagi perekonomian negara. Demi wujudkan peningkatan produktivitas, keberlanjutan sumber daya manusia (SDM) pertanian dan kepastian pasar serta kesejahteraan petani, maka lahirlah Korporasi Petani.

Korporasi Petani merupakan salah satu Program Kementerian Pertanian, sebagai bentuk tindak lanjut dari arahan Presiden RI meminta jajaran pemerintah untuk fokus tingkatkan kesejahteraan petani, dengan mengubah pola kerja petani menjadi lebih modern melalui konsep “korporasi petani”. Arahan Presiden Jokowi tersebut segera ditindaklanjuti oleh Kementerian Pertanian sejak 18 April 2018, secara resmi menetapkan Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian Berbasis Korporasi Petani melalui Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 18/PERMENTAN/RC.040/4/2018, dan diperkuat dengan surat Kemenko Perekonomian, Korporasi Bandung ditetapkan menjadi lokasi percontohan Korporasi Petani dan Nelayan (KPN).

Korporasi Petani sebagai salah satu upaya membantu kelompok petani dalam jumlah besar dan membekali kelompok petani tersebut dengan manajemen, aplikasi, serta cara produksi dan pengolahan yang modern, tentunya dengan penguatan dari hulu ke hilir, sehingga kedepannya diharapkan petani Indonesia akan mendapatkan keuntungan lebih besar.

Salah satu proyek percontohan korporasi petani khususnya pada komoditas perkebunan yaitu PT. Java Preanger Lestari Mandiri (PT JPLM), dibangun sebagai percontohan korporasi khususnya di Jawa Barat, yang terdiri dari 5 koperasi Koperasi Margamulya, Koperasi Wanoja Laksana Maju, Koperasi Bukit Amanah, Koperasi Mekar Tani, dan Koperasi Mandalawangi.

PT. Java Preanger Lestari Mandiri (PT JPLM) ini dibentuk sebagai wujud dari kepedulian Pemerintah terhadap upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani dan usaha masyarakat pedesaan. PT JPLM diharapkan dapat menjadi wakil atau kepanjangan tangan para petani dalam berwirausaha bersama di bidang pertanian khususnya khususnya komoditas perkebunan (kopi) dan usaha masyarakat. Adapun salah satu upayanya promosi produk, yaitu penjualan produk retail sebagai upaya untuk promosi atau memperkenalkan JPLM. Selain itu, dilakukan pameran Promosi Dalam Negeri dan Promosi Luar Negeri, salah satu Pameran Internasional yaitu pada tahun 2020 MUSIAD EXPO, dan tahun 2021 Istanbul Coffex, dan lainnya.

“Korporasi petani perkebunan kita dorong dengan berbagai bantuan, membuka akses petani pada permodalan sehingga bisa meningkatkan usahanya, memudahkan petani mendapatkan benih varietas unggul bagi tanaman tua/rusak yang sudah tidak berproduktif, mendorong tanaman kopi yang sedang menghasilkan kita berikan intensifikasi seperti bantuan saprodi sehingga produktivitasnya bisa maksimal. Selain itu hilirisasi juga kita dorong, dengan memberikan bantuan unit pengolahan hasil. Seluruh kelompok tani kita gabung dalam korporasi agar bisa menyatu dan skala usaha bisa lebih besar sehingga punya kemampuan pada akses pasar yang lebih luas,” ujar Andi Nur Alam Syah, Direktur Jenderal Perkebunan.

Andi Nur menambahkan, Dukungan dari pemerintah khususnya Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan untuk korporasi petani seperti pembinaan, pengawalan, pemberian bantuan benih, pupuk, alat pasca panen dan pengolahan, pelatihan pemasaran dan lain-lain.

“Diharapkan dengan tergabungnya kelompok tani dalam korporasi petani perkebunan ini, dapat menambah semangat kelompok tani dan tentunya memberikan banyak manfaat atau dampak positif, petani tidak perlu mengkhawatirkan atau bimbang karena terjamin kepastian akses pasar maupun harga aman, jelas sesuai standar yang berlaku serta dilindungi dengan perjanjian kerjasama yang sah sesuai peraturan yang berlaku. Selain itu, membantu menguatkan hasil produksi, terjaminnya stok bahan baku, berkembangnya inovasi-inovasi produk turunan atau hasil olahan akan semakin beragam bervariasi serta membuka lapangan kerja atau memberdayakan masyarakat setempat,” ujarnya.

Menurut Andi Nur, sudah saatnya kita mempersiapkan regenerasi pekebun, kita perlu memotivasi dan menginspirasi generasi muda (milenial) untuk mau terjun mengembangkan komoditas pertanian termasuk perkebunan, karena peluang usaha perkebunan baik itu dari hulu hingga ke hilir begitu besar, dan sangat menguntungkan apabila dijalankan dengan komitmen yang kuat dan ketekunan, pasti akan membuahkan hasil yang baik.

Satrea, petani milenial asal Bandung, dari kelompok tani kopi wanoja dan koperasi walama wanoja laksana maju, bagian dari korporasi JPLM menceritakan kisah suksesnya berkat tergabung dalam korporasi petani. “Saya sangat mengapresiasi dan bersyukur dengan adanya Program Kementerian Pertanian Ditjen Perkebunan ini, atas bantuannya mendampingi korporasi kami, sehingga bisa menjadi lebih maju. Salah satunya bantuan berupa mesin pulper huler serta pengeringan sehingga produksi kami menjadi lebih baik dari sebelumnya. Selain dibantu pelatihan milenial, juga dibantu fasilitasi kur untuk pemodalannya sehingga dalam produksi menjadi lebih cepat sekali perkembangannya,” ungkapnya.

Satrea menambahkan, Dengan adanya korporasi JPLM didaerah kami sangat terbantu. “Kami menjadi lebih leluasa untuk menjual produk kopi kami, harga pun jadi lebih baik, berdampak positif juga bagi masyarakat sekitar, bisa memiliki kesempatan bekerja di JPLM,” ujar satreaa, petani milenial kopi saat menelusuri kebun kopi sambil mengecek kondisi tanaman kopi.

“Alasan utama kenapa saya mau jadi petani milenial, karena secara ekonomis penghasilanya sangat baik dan dikarenakan saya tinggal di wilayah hutan sehingga potensi membantu perkembangan usaha pertanian kita, dan dengan bergabung dengan korporasi petani kami harap bisa membantu untuk penjualan dan stabilitas harga terutama harga kopi,” katanya.

Menurut Satrea, Manfaat yang kami sangat rasakan dengan bergabungnya dalam korporasi ini, yaitu akselerasi pertumbuhan usaha pertanian poktan wanoja dan koperasi wanoja laksana maju. Hal ini dikarenakan adanya support dari Kementan, Dinas Pertanian Kabupaten Bandung dan Provinsi Jawa Barat berupa peningkatan SDM dan fasilitas pengolahan. Adapun dukungan dari Kementan khususnya Ditjen Perkebunan terhadap kelompok tani
berupa peningkatan sdm berupa pelatihan budidaya, managerial, dan maintenance peralatan, bantuan fasilitas berupa mesin dan banguan untuk keperluan produksi, dan bantuan kemudahan akses permodalan.

Ia menjelaskan, kegiatan yang kami lakukan pada korporasi ini diantaranya seperti penyemaian dan pembibitan, budidaya kopi, pengolahan, pascapanen, packing dan pemasaran.

Satrea berbagi kabar menggembirakan, berbagi kesuksesan dari mengembangkan kopi, “Tahun 2018 kami pernah menjuarai KKSI juara 3, Tahun 2019 recipient of the best chairman award for the 74th agricultural krida day at the West Java Province level, dan West Java’s best farmer group, Tahun 2020 sebagai recipient of the 2020 Anugrah Pratama Perkebunan Indonesia (APPI) 2020 Award for the best Indonesian Taste Category, Tahun 2021 Cup of Excellence Indonesia (COE) Winner as second and fifth place. Info yang paling baru, kami juara 3 di kategori natural pada Kontes Kopi Spesialti Indonesia (KKSI) tahun 2022. Kami juga sudah ekspor keluar negeri, seperti pada tahun 2021 ekspor ke Saudi Arabia sebanyak 300 kg, Qatar sebanyak 600 kg, Europe sebanyak 500 kg, untuk tahun 2022 registered po ke Saudi Arabia sebanyak 10 ton dan Europe sebanyak 6 ton, serta Singapura dan Jepang, untuk Jepang kita ekspor di bulan Juli sebanyak 1.4 ton,” ujarnya.

“Kita tidak akan tahu jika tidak menjalani jadi mulai saja dahulu. Selalu terencana, terukur dan evaluasi,” ujar satrea, petani milenial asal Bandung yang juga sebagai Wanoja Coffee Manager Produksi, berbagi kisahnya mendulang sukses diusia muda berkat ketekunan dan komitmen yang kuat dalam mengembangkan kopi Indonesia dan tergabung dalam Korporasi Petani Perkebunan.


Bagikan Artikel Ini