KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Petani Kopi Lumajang Raih Prestasi, Juarai Kontes Kopi Spesialty Indonesia (KKSI)

Diposting     Rabu, 26 Oktober 2022 09:10 am    Oleh    ditjenbun



Semarang – Kerja keras dan ketekunan petani membuahkan hasil positif. Terbukti Petani Kopi dari Poktan Tani Makmur Jaya, Desa Pasrujambe, Kec. Pasrujambe, Kab. Lumajang berhasil meraih Juara pertama pada Kontes Kopi Spesialty Indonesia (KSI) ke XIV tahun 2022 yang diselenggarakan di Semarang, beberapa hari lalu.

Untuk jenis kopi Kategori Robusta yang diraih oleh Parmin, petani kopi salah satu anggota Kelompok Tani Makmur Jaya, mendapatkan poin penilaian sebesar 86, 70.

“Alhamdulillah kopi saya bisa mendapat Juara 1, terima kasih kepada Kementan Ditjenbun BBPPTP Surabaya dan Dinas Pertanian Kab Lumajang yang telah membina dan mendampingi Kelompok Tani dalam Budidaya Kopi hingga pasca panen,” ujar Parmin, petani kopi yang menjuarai kontes kopi.

Parlin Robert Sitanggang kepala BBPPTP Surabaya mengapresiasi atas prestasi yang diraih anggota kelompok Tani makmur Lumajang, Parlin berharap agar tidak cepat puas dan terus tetap konsisten menerapkan Good Agricultural Practices (GAP) yang baik, sehingga kualitas kopi tetap terjaga dengan baik.

Kelompok Tani makmur Jaya merupakan binaan dari Kementerian Pertanian, khususnya Ditjen Perkebunan melalui Balai Besar Perbenihan dan Proteksi tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya pada kegiatan Desa Pertanian organik. Pembinaan dan pendampingan telah dilakukan oleh BBPPTP Surabaya sejak tahun 2018.

Pada kesempatan yang berbeda, Andi Nur Alam Syah, Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, mengapresiasi keberhasilan petani kopi, “Ini kabar yang membanggakan, petani berhasil cetak prestasi mengembangkan kopinya dengan baik. Ini patut dicontoh dan semoga petani lainnya, mengikuti jejak positifnya dan termotivasi untuk lebih baik lagi. Diharapkan petani dapat meningkatkan kualitas hasilnya agar bisa bersaing dengan produk-produk pasar global lainnya,” ujarnya.

Pemerintah hadir untuk petani. Peran pemerintah khususnya Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan khususnya dalam hal ini BBPPTP Surabaya memberikan dukungan, edukasi, dan pendampingan atau pembinaan mulai dari budidaya hingga pasca panen kopi. Tentunya Kementan terus mendorong dan memotivasi para petani agar terus menghasilkan kopi berkualitas lebih baik, bermutu dan berdaya saing sehingga harga kopi dapat terdorong meningkat dan peluang akses pasar meluas,” ujarnya.

Andi Nur menambahkan, “Yang perlu diperhatikan Petani dalam mengelola kebunnya, salah satunya harus menerapkan Good Agricultural Practices (GAP) dengan baik, sehingga hasil produksi dan produktivitasnya berkualitas, bermutu dan berdaya saing, meningkatkan nilai tambah produk turunannya termasuk kemasannya, serta perlu strategi pemasaran atau promosi yang tepat guna,” ujarnya.


Bagikan Artikel Ini