KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

PERKUAT KELEMBAGAAN PETANI DAN KOMODITAS PERKEBUNAN.

Diposting     Senin, 30 Oktober 2017 04:10 pm    Oleh    ditjenbun



BANJAR – Kegiatan Pertemuan Nasional Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar Bersih (UPPB) dan Kegiatan Rakortasi Perkebunan se Provinsi Kalimantan Selatan telah dilaksanakan pada tanggal 23 s.d 24 Oktober 2017 di Kalimantan Selatan. Pada tanggal 23 Oktober 2017, Dirjen Perkebunan melakukan kunjungan lapangan ke UPPB “Maju Bersama” di Desa Simpang Tiga Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar dan melakukan Kegiatan Tanam Perdana Karet di Desa Mandi Kapau Barat Kabupaten Banjar, bersama dengan Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Kasubdit Tanaman Karet dan Tanaman Tahunan Lain, Kasubdit Pengolahan, Camat, Kapolsek Danramil, perwakilan Direktorat Ditjen Perkebunan, mahasiswa Fakultas Pertanian, serta dinas terkait lainnya.

Bantuan peremajaan karet di Kabupaten Banjar dana APBN-Perubahan 2017 seluas 400 ha, terdiri dari 17 kelompok tani, dengan jenis bantuan antara lain Benih karet 176.000 batang, Pupuk 80.000 kg, Fungisida 800 liter, Herbisida 1200 liter dan Knapsack sprayer 160 unit. Kepala Dinas berharap kedepannya dapat meningkatkan nilai daya saing karet, meningkatkan Kesejahteraan petani dan dapat dipasarkan tidak hanya untuk memenuhi provinsi Kalimantan Selatan saja tetapi provinsi lain juga. “Diperlukan kegiatan atau pelatihan untuk peningkatan SDM dikarenakan SDM sangat terbatas. Apabila ada pelatihan dari Ditjenbun agar dapat diinformasikan, diikutsertakan dan disupport” kata Kadisbunnak Provinsi Kalsel (23/10).

Pada Pertemuan Nasional Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar Bersih (UPPB) turut dilakukan Penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) Pemasaran antara KUB Tani Makmur (Kalimantan Timur) dengan UPPB Sumber Makmur (Banjar Kalimantan Selatan).

“Kami mohon dukungan untuk memperkuat kelembagaan petani, melalui pendekatan desa,  ini adalah kunci sukses untuk membangun perkebunan rakyat, dengan membangun kelembagaan petani yang berbasis desa berdasarkan nilai-nilai Nawacita Presiden untuk mengatasi berbagai persoalan petani, misalkan sarana produksi tingkat petani, bagaimana tata kelola budidaya yang kurang efisien di petani, tata pemasaran, sinergi antar lintas lembaga, saya kira dengan penguatan kelembagaan petani dan pendekatan desa diharapkan bisa mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi petani”, kata Bambang Direktur Jenderal Perkebunan pada Rapat Koordinasi dan Konsultasi Pembangunan Perkebunan 2017 Provinsi Kalimantan Selatan di Kalimantan Selatan (24/10). Rapat tersebut dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Sekretaris Ditjen Perkebunan, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Kepala Bagian Perencanaan Ditjen Perkebunan, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel, perwakilan Direktorat Ditjen Perkebunan dan seluruh kepala dinas yang membidangi perkebunan kabupaten di Kalsel.

Bambang menambahkan, Perkebunan yang saat ini memberikan kontribusi besar baik secara ekonomis penyerapan tenaga kerja, yang lebih penting lagi adalah memberikan peranan penting terhadap perlindungan pelestarian keseimbangan lingkungan, tetapi sebaliknya justru perkebunanlah yang banyak diterpa isu-isu merusak lingkungan. Sesuatu yang baik tapi justru dianggap sebaliknya. Untuk itu butuh dukungan dari seluruh warga masyarakat, pemda kalsel, petani perkebunan, pelaku usaha perkebunan dan pihak terkait lainnya untuk memberikan dukungan dan penguatan sektor perkebunan. Saat ada isu kebakaran yang diterpa adalah perkebunan. Ada kerusakan, deforestasi, kemarau panjang, yang disalahkan perkebunan. Ini harus kita luruskan semua. Tidak benar kalau perkebunan Indonesia itu sebagai penyebab kerusakan lingkungan. Justru perkebunan adalah pelopor kelestarian lingkungan yang harus kita berikan apresiasi kepada para pelaku usaha perkebunan.


Bagikan Artikel Ini