KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Kementan Perkuat BBN melalui Komoditas Perkebunan untuk Sumber Energi Terbarukan

Diposting     Sabtu, 21 Oktober 2023 12:10 pm    Oleh    ditjenbun



JAKARTA – Kementerian Pertanian terus berupaya mengoptimalkan perkebunan kelapa sawit dan tebu untuk dijadikan bahan baku transisi energi yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat di Indonesia. Diketahui, saat ini Indonesia telah menjadi produsen utama pada minyak sawit global.

Plt. Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa kelapa sawit dan tebu adalah komoditas unggul indonesia yang harus dikembangkan melalui hilirisasi untuk membantu percepatan transisi energi ramah lingkungan.

“Saya minta untuk komoditas tersebut (sawit dan gula) agar segera diperkuat dan diperkokoh untuk transisi energi ramah lingkungan. Untuk memulainya saya minta maksimalkan pengembangan tebu dan sawit sebagai biodiesel,” ujar Mentan, Senin, 23 Oktober 2023.

Sejalan dengan Mentan, Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Andi Nur Alam Syah mengatakan bahwa rencana umum energi nasional telah diatur dengan perpres 22 tahun 2017. Dalam perpres itu salah satunya berisi penyediaan tanaman bahan baku bahan bakar nabati (BBN).

“Untuk itu kami membutuhkan penyediaan benih tanaman BBN dan penyuluhan atau pengembangan tanaman untuk BBN. Selain itu perlu didukung dengan integrasi kegiatan pengembangan dan pascapanen tanaman BBN,” ujar Andi Nur Alam Syah saat mewakili Plt Mentan pada acara Anugerah Dewan Energi Nasional 2023 di Jakarta, Jumat, 20 Oktober 2023.

Menurut Andi Nur Alam Syah, Kementerian Pertanian saat ini telah membangun energi terbarukan green fuel yang berbasis kelapa sawit sebagai energi baru terbarukan. Apalagi kelapa sawit memiliki potensi luasan produksi dan produktivitas yang sangat besar dan bisa menjadi alternatif sumber energi, sumber devisa negara, dan produk turunan.

“Berdasarkan hasil penelitian yang ada beberapa komoditas pertanian seperti kemiri sunan dan tebu juga dapat diolah menjadi sumber energi dari BBN. Ini tentu sangat potensial dan harus dikembangkan secara optimal dengan teknologi yang mumpuni,” katanya.

Yang lainya, kata Andi Nur Alam Syah, kementan telah melakukan peningkatan produktivitas dan mutu perkebunan kelapa sawit melalui Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), perbaikan sarana dan prasarana produksi dan mengoptimalkan Taksi Alat dan Mesin Perkebunan (Titan).

“Karena itu kami mengajak kolaborasi private sektor dalam pengembangan komoditas perkebunan, karena skema anggaran APBN/APBD sangat minim, porsi dukungan private sektor harus lebih besar”, tutup Andi Nur,” jelasnya.


Bagikan Artikel Ini