KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Perjuangan Kakao Indonesia di Forum ICCO.

Diposting     Senin, 25 Maret 2019 12:03 pm    Oleh    ditjenbun



Kepentingan Indonesia untuk komoditi kakao akan diperjuangkan pada The 99th Meetings of The International Cocoa Council and Its Subsidiary Bodies and 6th Meetings of The Working Group on Review of The International Cocoa Agreement  tanggal 8 – 12 April 2019 nanti di Abijan, Pantai Gading. Delegasi Indonesia pada forum tersebut akan dipimpin oleh Dr. Tri Purnajaya, Direktur Perdagangan Komoditas, dan Kekayaan Intelektual Kementerian Luar Negeri. Untuk mempersiapkan diplomasi tersebut Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan melakukan rapat persiapan dalam rangka The 99th Meetings of The International Cocoa Council and Its Subsidiary Bodies and 6th Meetings of The Working Group on Review of The International Cocoa Agreement di Bogor tanggal 25 Maret 2019. Sebagaimana diketahui bahwa Indonesia merupakan salah satu anggota organisasi kakao International, International Cocoa Organization (ICCO). Pada diplomasi internasional kakao nanti akan dibahas isu penting kakao salah satunya  Indonesia akan  menolak proposal Eropa yang secara khusus mengaitkan  isu deforestrasi sektor kakao. “Kakao di Indonesia sangat jauh dari unsur deforestrasi”, demikian ungkap Dr. Normansyah Syahrudin, Ph.D yang juga Kasubdit Pemasaran Dirat PPHBUN Ditjen Perkebunan. Normasyah juga menambahkan bahwa kakao di Indonesia dibudidayakan tidak dengan membuka lahan-lahan baru dan merambah hutan.  Isu ini muncul karena isu keberlanjutan (sustainability) yang diangkat oleh negara lain anggota ICCO. Selain itu Indonesia juga akan memperjuangkan usulan baru untuk Production Promotion kakao Indonesia. Saat ini industri – industri kecil di Indonesia juga telah mampu menghasilkan produk kakao berkualitas.

Seperti diketahui kakao merupakan komoditi perkebunan strategis, total ekspornya mencapai 1,2 Milyar USD. Data Kementerian Pertanian memperlihatkan bahwa luas perkebunan kakao mencapai 1,7 hektar dan berkontribusi bagi 1,7 juta kepala keluarga. Sektor ini merupakan salah satu sektor kunci yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap pendapatan negara, menyediakan lapangan kerja, dan mendukung industri kakao yang ada di Indonesia. Rapat persiapan ini juga dimaksudkan untuk mempersiapkan World Cocoa Conference 5 (WCC) tahun 2020 yang rencananya akan dilaksanakan di Bali.


Bagikan Artikel Ini