KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Pengembangan Kelapa Sawit Nasional, Mewujudkan Visi Indonesia 2020.

Diposting     Selasa, 30 Juni 2009 09:06 pm    Oleh    ditjenbun



JAKARTA-Pengembangan kelapa sawit untuk mewujudkan Visi Indonesia 2020 adalah sebagai sumber kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Jenderal Perkebunan, Achmad Mangga Barani pada Simposium Tentang Kelapa Sawit Indonesia Menunjang Ketahanan Pangan Dunia, Selasa,(30/6) di Menara Kamar Dagang Indonesia (Kadin),Jakarta. Simposium yang dihadiri oleh pengurus dan anggota Kadin se Indonesia bertujuan untuk melihat peranan komoditas perkebunan kelapa sawit dalam rangka mewujudkan Visi Indonesia 2020.


Lebih lanjut dijelaskan oleh Achmad bahwa Indonesia saat ini merupakan negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia, dengan luas areal 7 juta ha dan produksi 19,2 juta minyak sawit (CPO). Oleh sebab itu peranan agribisnis kelapa sawit sangat penting artinya bagi bangsa ini. Tahun 2008, ekspor CPO mencapai 14,3 juta ton dengan nilai US$ 12,4 milyar. Negara juga memperoleh pendapatan dari PE  (Pungutan Ekspor) CPO,  tahun 2008 sebesar Rp 13,5 triliyun. Memberikan lapangan kerja sekitar 3,5 juta Kepala Keluarga (KK) mulai dari on-farm sampai off-farm. Disamping itu, minyak sawit merupakan sumber bahan baku industri utama di Indonesia, baik untuk kebutuhan pangan (minyak goreng) maupun untuk kebutuhan ole-chemical. Di masa depan, minyak sawit semakin penting  sebagai sumber bahan bakar nabati (bio-fuel), seiring dengan semakin langkanya bahan bakar dari fosil (BBM).

Tabel. Peran Indonesia Dalam Produksi Minyak Sawit Dunia Tahun 1993-2008

Uraian

Malaysia

Indonesia

Nigeria

Thailand

Columbia

Lainnya

Dunia

 

1993

Prod (000 ton)

7.403

3.421

645

297

324

1.716

13.806

Pangsa (%)

53,6

24,8

4,7

2,2

2,3

12,4

100

 

2000

Prod (000 ton)

10.842

7.000

740

525

524

2.196

21.827

Pangsa (%)

49,7

32,1

3,4

2,4

2,4

10,0

100

 

2007

Prod (000 ton)

15.823

17.373

835

1.020

732

2.890

38.673

Pangsa (%)

40,9

44,9

2,2

2,6

1,9

7,5

100

 

2008

Prod (000 ton)

17.735

19.200

860

1.160

800

3.149

42.904

Pangsa (%)

41,3

44,7

2,0

2,7

1,9

7,4

100

Pert  (%/th)

6,0

10,4

1,9

9,5

6,2

4,3

7,9

  Sumber : Oil World dan MPOB, diolah

Upaya Mewujudkan Visi 2020

Menurut Dirjen, pemerintah bersama stakeholder industri perkelapa sawitan telah berupaya mewujudkan Visi Perkebunan 2020 dengan  kelapa sawit sebagai sumber kesejateraan dan kemakmuran bangsa.  Arah pengembangan kelapa sawit sebagai unggulan nasional adalah melalui pengembangan industri kelapa sawit yang menghasilkan produk hulu hingga hilir serta pengembangan produk samping untuk meningkatkan nilai tambah. Pendekatannya  adalah : “Pengembangan Klaster Industri Berbasis Kelapa Sawit”.

 

Lebih lanjut Dirjen Perkebunan menjelaskan secara rinci upaya-upaya yang sudah dan akan dilakukan untuk mewujudkan Visi Perkebunan 2020 berbasis kelapa sawit yaitu : 1) Revitalisasi Perkebunan 2007-2010, 2) Intensifikasi tanaman kelapa sawit rakyat, 3) Dukungan penyediaan lahan, 4) Dukungan penyediaan benih unggul, 5) Dukungan pembangunan infrastruktur, 6) Pengembangan riset dan development, 7) Penyediaan pembiayaan, dan 8) Meningkatkan penerapan pembangunan kelapa sawit berkelanjutan (sustainable development).

 

Melihat pentingnya peranan, posisi Indonesia serta  prospek  kelapa sawit ke depan, Achmad Mangga Barani yang menjabat Dirjen Perkebunan  sejak tahun 2006,  mengharapkan bahwa untuk pengembangkan kelapa sawit ke depan perlu  adanya komitmen politik yang kuat dari pemerintah bersama  lembaga legislatif. Komoditas kelapa sawit hampir sama dengan beras yaitu merupakan komoditas  strategis dalam perekonomian  nasional, tambah Dirjen dihadapan ratusan peserta simposium. Diperkirakan  komposisi perkebunan kelapa sawit Indonesia  tahun 2020 pada tabel berikut :

Tabel. Perkiraan Kompososisi Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia Tahun 2020

Posisi Tahun 2008

Perkiraan Tahun 2020

Bentuk Pengusahaan Luas Areal

(1.000 ha)

Persentase (%) Bentuk Pengusahaan Luas Areal (1.000 ha) Perentase (%)
Perk.Rakyat

2.903

41,42

Perk.Rakyat

4.107

45,00

Perk.Besar Negara

608

8,67

Perk.Besar Negara

912

10,00

Perk.Besar Swasta

3.497

48.64

Perk.Besar Swasta

4.107

45.00

Total

7.008

100,00

Total

9.127

100,00


Bagikan Artikel Ini