KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Pelaksanaan Dan Pengamatan Beberapa Metode Perkecambahan Kakao.

Diposting     Senin, 13 Oktober 2014 10:10 am    Oleh    ditjenbun



BBPPTP Ambon, Perkecambahan merupakan proses metabolisme biji hingga dapat menghasilkan pertumbuhan dari komponen kecambah (plumule dan radikula). Definisi perkecambahan adalah jika sudah dapat dilihat atribut perkecambahannya, yaitu plumula dan radikula dan keduanya tumbuh normal dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan ISTA. Viabilitas benih adalah daya hidup benih yang dapat ditunjukkan dalam berbagai fenomena fisiologis maupun biokimia. Pengujian viabilitas benih bertujuan untuk menentukan potensi perkecambahan maksimal dari suatu lot benih yang dapat digunakan untuk membandingkan mutu benih dari lot yang berbeda. Benih dikecambahkan dalam kondisi lingkungan yang optimum. Dari hasil uji ini dapat digunakan untuk memperkirakan hasilnya di lapangan. Ciri lain dan khas dari pengujian daya berkecambah benih adalah pengamatan terhadap benih yang tumbuh dilakukan dua kali. Pengamatan pertama biasa disebut hitungan pertama yang dilakukan pada hari ketiga setelah tanam dan pada 7 hari setelah benih ditanam. Sesuai dengan tujuan pengujian yaitu untuk mendeteksi viabilitas benih dalam kondisi optimum, kondisi pengujian daya berkecambah benih dibuat serba optimum dan standar.

Media yang digunakan untuk menumbuhkan benih yaitu : kertas merang dan pasir, kertas saring atau kertas koran bila benih dikecambahkan dalam alat pengecambah benih. Media pasir, serbuk gergaji atau arang sekam digunakan bila benih ditumbuhkan diruang persemaian (leathouse). Ukuran media kertas atau boks plastik yang digunakan harus standar untuk menanam sejumlah benih tertentu, pelembapan media harus optimum karena media terlalu kering atau terlalu basah akan menyebabkan kondisi menjadi tidak optimum. Adapun metode yang dapat digunakan untuk perkecambahan kakao antara lain :


Bagikan Artikel Ini