Kuala Lumpur- SALB (South American Leaf Blight) atau Hawar Daun Amerika Selatan masih saja menghantui perkebunan karet dunia. Langkah sigap terus dilakukan dunia untuk mengantisipasi serangan penyakit ini. Meskipun saat ini di negara-negara penghasil karet di kawasan Asia Pasifik masih bebas dari serangan OPT tersebut, sehingga SALB tetap dalam kategori OPTK-A1. Walaupun statusnya masih dirasa aman, negara-negara penghasil karet di kawasan Asia-Pasifik sangat concern dalam mencegah masuknya OPT tersebut ke negaranya masing-masing. Dalam rangka membangun kerjasama antar negara penghasil karet di kawasan Asia Pasifik untuk “melawan” SALB, setiap tahun FAO rutin menyelenggarakan workshop yang di antaranya baru-baru ini berupa Workshop on Mitigation of South American Leaf Blight (SALB) of Rubber in The Asia-Pasifik Region –Present and Future yang diselenggarakan di Kuala Lumpur (17/10).

Adapun tujuan workshop tersebut antara lain:

1. Mengupdate informasi dan perkembangan terkini tentang penanganan SALB di negara-negara penghasil karet di wilayah Asia-Pasifik;
2. Mengupdate hasil surveilans OPT karet  di negara-negara penghasil karet di wilayah Asia-Pasifik;
3. Mengupdate daftar impor produk karet dan non karet dari negara-negara endemik SALB;
4. Mengupdate laporan peningkatan kapasitas dan kesadaran seluruh stakeholder dalam penanganan SALB;
5. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) penetapan area bebas OPT/pest free area (PFA) dan pengakuan PFA;
6. Bertukar pengetahuan dan keahlian dalam penanganan penyakit SALB.

Dalam kesempatan tersebut,Indonesia menerapkan keseriusannya dalam menghadapi penyakit yang mengerikan ini dan telah melakukan langkah-langkah preventif SALB, sebagai berikut: