KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

KEMENTAN PASTIKAN PEREDARAN BENIH BERMUTU DIAWASI

Diposting     Sabtu, 12 November 2022 07:11 pm    Oleh    ditjenbun



Medan – Demi jaminan mutu benih pengawasan yang lebih maju, masif dan tersistem akan dilakukan pembangunan laboratorium DNA di tahun 2023 mendatang serta terintegrasi tim terpadu antar lintas instansi Pemerintah Pusat, Daerah, PPNS, PBT, Produsen Benih dan instansi lainnya.

Pengawasan mutu benih menjadi hal yang krusial dalam keberhasilan usaha perkebunan, 50-80% nya ditentukan dari kualitas mutu benih. Oleh karena itu, sangat perlu adanya peningkatan peran iptek dan produksi benih yang bermutu.

“Kita menghadapi krisis pangan global, untuk itu kita harus menguatkan dan meningkatkan ketahanan pangan sektor perkebunan kita,” ucap Saleh Mokhtar, Direktur Perbenihan Perkebunan beberapa waktu lalu.

Saleh menambahkan, Peranan tersebut tentunya tidak terlepas dari benih tanaman, harus pastikan bahwa benih berasal dari kebun sumber benih yang sudah ditetapkan, asal-usul benih dan pemasaran sesuai dengan SOP atau petunjuk teknis, serta lakukan pengawasan benih dengan sebaik-baiknya. Benih yang bermutu dan bersertifikat harus disiapkan demi kesejahteraan produsen benih dan pekebun.

Untuk memudahkan layanan sertifikasi benih perkebunan BBPPTP Medan menggunakan aplikasi Pesona Seribu, selain membantu sertifikasi benih perkebunan, aplikasi ini digunakan sebagai aplikasi e-sertifikasi yang bisa menampung pelayanan perbenihan perkebunan, yang diintegrasikan dan diakses oleh dinas serta sumber benih di wilayah kerja BBPPTP Medan. Aplikasi ini menjadi media monitoring dan evaluasi bagi petugas Pengawas Benih Tanaman (PBT), serta media sistem pelayanan pengaduan masyarakat (dumas) terkait perbenihan perkebunan.

Kepala BBPPTP Medan, Agus Hartono menyampaikan bahwa, Dalam dua bulan ini sistem pengawasan peredaran benih perkebunan melalui aplikasi Pesona Seribu sudah harus berjalan di instansi atau unit masing-masing.

“Team saya akan segera menyiapkan SOP terkait pengawasan yang terintegrasi dengan Aplikasi Pesona Seribu, serta mengoptimalkan pemanfaatan menu pengaduan masyarakat (Dumas) terkait perbenihan, agar tersedianya data, informasi dan database terkait pengawasan peredaran perbenihan,” ucap Agus.


Bagikan Artikel Ini