PEKANBARU – “Sudah saatnya UPPB bertransformasi menjadi UPPB milenial yang siap mendukung hilirisasi Industri Perkaretan Nasional” demikian ungkap Ir. Dedi Junaedi, M. Sc, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan dalam sambutannya pada acara Pertemuan Teknis Pengolahan Bokar Bersih yang dilaksanakan di Pekanbaru, Riau 21-23 Maret 2018. Pertemuan ini dilaksanakan dalam rangka evaluasi kegiatan pengembangan pengolahan bokar bersih, dukungan Kementerian/Lembaga/Asosiasi Karet terhadap Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) dalam mendukung hilirisasi industri perkaretan nasional, membahas upaya pengembangan kelembagaan UPPB kedepan, updating informasi terkini kebijakan karet nasional.

Ir. Dedi Junaedi M.Sc juga menekankan bahwa untuk bertransformasi menjadi UPPB milenial, diperlukan pengklasifikasian kelembagaan UPPB, ada kategori maju, madya juga pemula. Bagi UPPB yg sdh maju bisa melakukan diversifikasi usaha, yang madya disiapkan menuju maju dan pemula menjadi madya. Pengembangan dan penguatan UPPB harus menjadi gerakan nasional di sentra-sentra produksi karet, UPPB sudah terbukti bisa meningkatkan mutu karet, harga jual bokar yang lebih tinggi. Kalangan industri karet (GAPKINDO) juga mendukung peran UPPB. Asosiasi UPPB nasional siap mendukung kebutuhan karet untuk bahan campuran aspal karet untuk pembuatan jalan secara nasional.

Dalam rangka pengembangan dan penguatan UPPB, disepakati pula membangun data base UPPB yang kredibel, pemetaan potensi UPPB untuk kinerja un mendukung industri perkaretan Revo 4.0.