KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

KEMENTAN : KUNJUNGAN DIREKTUR EXECUTIVE ICCO KE INDONESIA DIHARAPKAN MENDUKUNG KEBANGKITAN KEJAYAAN.

Diposting     Selasa, 19 Februari 2019 12:02 pm    Oleh    ditjenbun



Jakarta-Kakao merupakan komoditi perkebunan strategis, total ekspornya mencapai 1,2 Milyar USD. Demikian disampaikan oleh Dirjen Kerja Sama Multilatreral, Kementerian Luar Negeri pada acara Workshop “Enchancing Cooperation between the Government of Indonesia and the ICCO on the Development of Indonesia’s Cocoa Sector” di Jakarta. Menurut data Kementerian Pertanian, perkebunan kakao mencapai 1,7 juta hektar dan berkontribusi bagi 1,7 juta kepala keluarga petani kakao. Komoditas kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan strategis yang berperan penting terhadap sumber devisa negara, menyediakan lapangan kerja, dan sumber bahan baku industry kakao. Selain sebagai exporter, Indonesia juga merupakan importer kakao. Jumlah kakao yang diimpor pada tahun 2018 sebesar 280 ribu ton. Tren ini terus meningkat seiring meningkatnya permintaan oleh industri kakao di Indonesia, sementara produksi domestik belum dapat memenuhi permintaan domestik.

Workshop “Enchancing Cooperation between the Government of Indonesia and the ICCO on the Development of Indonesia’s Cocoa Sector” diselenggarakan oleh Direktur Jenderal Multilateral c.q Direktorat Perdagangan Komoditas dan Kekayaan Intelektual berkerjasama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan c.q Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan. Workshop tersebut dimaksudkan untuk mebahas perkembangan sektor kakao Indonesia, termasuk permasalahan dan potensinya, mengkaji isu-isu kakao global dan isu-isu yang diharapkan dari ICCO serta kedatangan Dir. Executive ICCO Mr. Michel Arrion. Kehadiran Direktur ICCO ini diharapkan dapat memperoleh gambaran terkait permasalahan kakao Indonesia sehingga ICCO dapat berkontribusi terhadap pengembangan sektor kakao Indonesia dari hulu hingga ke hilir.

Direktur Eksekutif ICCO yang baru saja dilantik, Michel Arrion mengunjungi Indonesia bersama dengan Associated Economist Ira Kristina Lumban Tobing dalam rangka kunjungan kerja dari tanggal 14 – 18 Februari 2019. Ira Kristina juga merupakan perempuan pertama Indonesia Economist Expert di Kantor Pusat ICCO. Pada tanggal 14 Februari 2019 telah dilakukan Courtesy Call dan kemudian dilanjutkan dengan acara Workshop. International Cocoa Organization (ICCO) merupakan organisasi antar pemerintah yang didirikan tahun 1973 ditujukan untuk menciptakan industri kakao yang berkelanjutan dari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. ICCO beranggotakan 52 negara, termasuk Indonesia, yang bergabung pada tahun 2012.

Indonesia juga ditunjuk sebagai tuan rumah Penyelenggara WCC5 pada tahun 2020, Kesempatan ini harus digunakan untuk mendorong penyusunan rencana strategis pengembangan kakao nasional yang produksi dan produktivitasnya semakin menurun. Menurut data ICCO bahwa pada tahun 2018 Indonesia menjadi negara produsen kakao terbesar ke-4 dari sebelumnya peringkat ke-3.

 


Bagikan Artikel Ini