KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Kembangkan Integrated Farming, Kementan Akan Bangun Industri Kelapa

Diposting     Selasa, 09 Maret 2021 08:03 am    Oleh    ditjenbun



Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan upaya strategis dalam meningkatkan ketersediaan pangan, salahsatunya integrated farming yaitu pengelolaan pertanian terpadu dalam satu hamparan dengan banyak komoditas. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) pada acara Integrated Farming berbasis korporasi, gerakan padat karya pengendalian WBC, penanganan DPI serta penanaman jeruk dan kelapa di Desa Kaling, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah mengatakan, pemerintah saat ini terus bergerak cepat untuk meningkatkan produksi, agar masyarakat dapat uang. (5/3).

Mentan juga mengapresiasi Kabupaten Karanganyar yang telah melakukan ekspor permen jahe ke Amerika dan ketela ke Korea. “Saya melihat Muspida ini kompak, dan kekompakan ini yang menghadirkan kesejahteraan rakyat. Ditengah kondisi covid ini, kebeompakan itu perlu, sehingga mampu menjawab tantangan bersama-sama secara holistik. Hari ini kita bisa panen padi atau jagung, dengan integrated farming kedepannya kita juga bisa panen jeruk dan kelapa”, ujarnya.

Presiden Joko Widodo menurut Mentan SYL pernah mengungkapkan, bahwa keringat tidak pernah mengingkari janji. Kerja keras sektor pertanian, mampu membuat Indonesia bertahan ditengah pandemi. “Saya minta Pak Dirjen untuk membuat pabrik pengolahan kelapa dan jeruk, agar integrated farming jelas hilirnya” tegas Mentan SYL usai memberikan bantuan bibit jeru, kelapa,, sarana pertanian dan itik, didaimpingi
Anggota Komisi IV DPR RI , Luluk Nur Hamidah, Anggota DPD RI, Denty Eka Widi Pratiwi, Kepala Pertanian Jawa Tengah, Suryo Banendro, dan jajaran eselon I Kementan.

Direktur Jenderal Perkebunan Kemeterian Pertanian, Kasdi Subagyono mengatakan untuk kegiatan integrated farming di Karanganyar ini, Ditjen Perkebunan memberikan bantuan 20.000 batang benih kelapa genjah entog dan 4 paket sarana pengolahan dan pascapanen tanaman perkebunan. “Bantuan 20.000 batang itu cukup untuk mengembangkan satu industri atau pabrik seperti yang diharapkan Menteri Pertanian”, tambahnya.

“Insya Alloh tahun depan akan kita bangun pabrik atau industrinya. Walaupun saat ini baru penanaman, paling tidak kehadiran pabriknya bisa untuk edukasi petani dengan mengolah kelapa yang sudah ada sambil menunggu panen kelapa yang baru saja ditanam. Hasilnya akan diolah menjadi seperti minyak goreng, nata de coco, briket arang, bahkan sabut kelapa, bukan hanya dijual dalam bentuk kompra saja. Kalau itu saja dikembangkan, dampaknya sangat luar biasa bagi perekonomi masyarakat dan pendapatan petani”, tegasnya.

Kelapa genjah menurut Kasdi merupakan kelapa yang cepat berbuah, pohonnya pendek dan buahnya lebat. Sementara itu, Bupati Karanganyar, Yuliatmono menyampaikan akan mrmbangun sentra kelapa secara corporate atau gotong royong sehingga Karanganyar bisa menjadi sentra kelapa dunia. “Pertanian disini berjalan bagus, sehingga pandemi covid ini tidak terlalu berdampak terhadap pendapatan petani”, ujarnya.


Bagikan Artikel Ini