Hari Perkebunan, 10 Desember 2009 Dengan Berbagai Kegiatan .
Diposting Ahad/Minggu, 08 November 2009 12:11 pmDalam proses nasionalisasi perkebunan, terlihat nyata jiwa patriorisme dan nasionalisme yang kuat, yang menginginkan kedaulatan ekonomi harus berada di tangan bangsa sendiri. Inilah sebuah tonggak sejarah yang menunjukkan kemampuan bangsa ini untuk mengelola perusahaan perkebunan tanpa tergantung pada keahlian bangsa Belanda. Seiring dengan itu, para pekebun dan petani terus melakukan ekspansi, membuka kebun tanpa bantuan pemerintah. Nasionalisasi perkebunan segera diikuti oleh konsolidasi manajemen perkebunan negara. Pengembangan perkebunan rakyat mulai diatur dalam satu kesatuan struktur ekonomi nasional.
Sektor perkebunan mulai dilirik sebagai salah satu sektor paling berpotensi untuk menghasilkan devisa negara dan penyediakan lapangan kerja. Dimulai dengan peningkatan kemampuan Perkebunan Besar Negara (PN). Setelah itu, mengintegrasikan kekuatan Perkebunan Besar Negara dengan Perkebunan Rakyat. Pola ini dikenal dengan Perkebunan Inti Rakyat (PIR) sejak awal 1980-an. Sejak saat itu pola PIR mewarnai pembangunan perkebunan di Indonesia. Kesuksesan pola PIR juga sebagai pemicu masuknya modal swasta untuk mendirikan Perkebunan Besar Swasta (PBS) baik dengan pembangunan yang memanfaatkan Hak Guna Usaha (HGU) maupun melalui pola kemitraan dengan rakyat (PIR-Bun) di wilayah-wilayah transmigrasi yang terpencil dan pesisir. Boleh dikatakan pengembangan perkebunan adalah satu-satunya sektor yang mampu membuka isolasi wilayah dan menggerakan ekonomi rakyat di perdesaan.
Pembangunan perkebunan akan terus dilanjutkan di era reformasi ini, dengan lebih fokus kepada peningkatan kesejahteraan petani-pekebun. Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Bersatu II, Suswono akan mengembangkan industri pengolahan hasil perkebunan. Langkah ini telah mulai dilakukan melalui Pencanangan Gerakan Nasional Fermentasi Kakao di Luwu-Sulsel oleh Mentan pertengahan bulan lalu. Pengembangan cluster industri berbasis kelapa sawit akan segera diwujudkan. Program pemantapan swasembada gula tahun akan dicapai pada tahun 2014 dan berbagai program peningkatan produksi dan kesejahteraan petani-pekebun seperti Revitalisasi Perkebunan, Gerakan Peningkatan Produksi dan Kulitas Kakao Nasional (Gernas) akan terus dilaksanakan.
Ketangguhan sektor perkebunan juga telah teruji. Krisis ekonomi tahun 1997 yang hampir saja menghancurkan perekonomian Indonesia. Hampir semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan negatif, tapi sektor ini tetap tumbuh positif. Devisa yang diperoleh juga cukup besar. Pelaku usaha dan petani-pekebun juga merasakan keuntungan dari naiknya harga komoditas dan windfall profit akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Hal ini juga terlihat pada saat krisis finansial dunia pertengahan tahun 2008 lalu. Walaupun sempat menggoyahkan ekspor komoditas perkebunan dengan anjloknya harga. Tapi industri perkebunan Indonesia sekali lagi memperlihatkan kelenturan dan ketangguhannya. Produksi dan devisa yang dihasilkan tetap tinggi. Tahun 2008 memperoleh sebesar US$ 24,5 milyar dan tahun 2009 diperkirakan meningkat menjadi US$26,5 milyar. Hal ini membuktikan bahwa sektor perkebunan menjadi salah satu penopang penting bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai krisis ekonomi. Sektor ini juga memberikan kontribusi dalam mengatasi berbagai masalah nasional seperti penyediaan lapangang kerja dan penanggulangan kemiskinan.
Pekan Perkebunan 2009
Menurut Achmad Mangga Barani, Dirjen Perkebunan, hari perkebunan yang akan diperingati setiap tahun bertujuan untuk membangkitkan semangat dan kesadaran kita dan generasi yang akan datang bahwa di bumi nusantara kita memiliki sumberdaya perkebunan yang sangat besar. Nah..bagaimana potensi dan kekayanan itu dikelola dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. Oleh sebab itu, maka peringatan hari perkebunan tahun 2009 ini mengambil tema “Membangun Perkebunan Berkelanjutan Untuk Kesejahteraan dan Kemakmuran Bangsa”.
Melalui tema ini diharapkan akan terbangun suatu komitmen bersama dari seluruh stakeholder perkebunan untuk mengembangkan perkebunan yang berkelanjutan untuk kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. Pembangunan berkelanjutan dapat diartikan sebagai upaya pengelolaan sumberdaya dan usaha perkebunan melalui penerapan teknologi dan kelembagaan secara berkesinambungan bagi generasi kini dan masa depan.
Dalam rangka Hari Perkebunan akan diselenggarakan Pekan Perkebunan yang akan berlangsung dari tanggal 7 s/d 12 Desember 2009 di pusat dan di daerah dengan kegiatan antara lain : bhakti sosial, seminar, pelayanan teknis perkebunan, penyebar luasan informasi hasil pembangunan perkebunan sebagai momentum untuk melakukan evaluasi pelaksanaan yang telah dilaksanakan selama satu tahun.
Pada acara puncak tanggal 10 Desember 2009, akan diadakan apel peringatan hari perkebunan di semua instansi terkait di pusat dan daerah. Pada acara apel tersebut akan dibacakan Sambutan Menteri Pertanian. Oleh sebab itu, semua unit kerja pemerintah yang menangani bidang Perkebunan di Pusat, provinsi, kabupaten/kota beserta seluruh jajarannya, diharapkan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat luas. Mengisi Pekan Perkebunan dengan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Pembangunan Perkebunan dan apabila perlu dapat memfasilitasi kegiatan-kegiatan sesuai dengan kemampuan.
Organisasi Profesi, Asosiasi, perusahaan-perusahaan di bidang Perkebunan, diharapkan dapat berperan sebagai pelopor dan penggerak petani perkebunan, kelompok petani perkebunan dan kontak petani perkebunan andalan untuk turut berpartisipasi aktif dalam memperingati Hari Perkebunan dan mengisi kegiatan Pekan Perkebunan.
Direktorat Jenderal Perkebunan bersama instansi terkait akan menyelenggarakan Pekan Perkebunan 2009 yang dipusatkan di Yogyakarta dengan berbagai kegiatan.
Pekan Perkebunan Indonesia 2009
No | Kegiatan | Waktu Pelaksanaan | Tempat | Peserta |
1 | Konferensi Pers | 04 Des 09 | Kantor Ditjenbun | Media Cetak/Elektronik /Forwatan |
2 | Publikasi di Koran Kompas, Sinar Tani dan Media Perkebunan | 03 Des 09 | Jakarta | Mass Media |
3 | Olahraga
– Charity Plantion Golf Turnament
– – Pertandingan Tenis
– – Pertandingan Bulutangkis antar Es I Deptan |
12 Des 09
02-04 Des 09
03-04 Des 09 |
Padang Golf Merapi-Yogyakarta
Lap.Tenis Tan.Pangan dan Deptan-Jkt.
GOR-Ragunan-Jkt |
Instansi pemerintah, PBN,PBS&Asosiasi
Antar instansi lingkup Deptan, PBN dan PBS
Tim Es I Deptan
|
4
|
Bhakti Sosial
– Bantuan Benih/Penghijauan Dalam Rangka Pencanangan Penanaman Tanaman Perkebunan di Lahan Kritis.
– Bantuan kpd Yatim Piatu
– Bantuan Biaya Penelitian utk Mahasiswa INSTIPER Yogyakarta
– Santunan kepada Anak Yatim
|
09 Des 09
09 Des 09
10 Des 09
Sleman-DIY
|
Yogyakarta
Yogyakarta
Yogyakarta
Sleman-DIY
|
Masyarakat perkebunan
|
5
|
Dialog Interaktif di Televisi |
09 Des 09 |
Jakarta |
TVRI &Swasta |
6 | Workshop/Lokakarya dengan Keynote Speech Menteri Pertanian.
– Rencana Strategis Pergulaan Nasional.
– Membangun Sistem Pengembangan Kelapa Sawit Berkelanjutan di Indonesia |
11 Des 09 | LPP-Yogyakarta | Pelaku Usaha Perkebunan, Dinas/Instansi terkait & Asosiasi |
7 | Pameran Perkebunan | 10-11 Des 09 | INSTIPER-Yogyakarta | Instansi terkait & Swasta |
8 | Acara Puncak Hari Perkebunan | 10 Des 09 | INSTIPER-Yogyakarta | Pejabat pemerintah pusat&daerah, PBN,PBS,Asosiasi dan Masyarakat Perkebunan |