KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Hari Perkebunan, 10 Desember 2009 Dengan Berbagai Kegiatan .

Diposting     Ahad/Minggu, 08 November 2009 12:11 pm    Oleh    ditjenbun



Tangal 10 Desember 2009, bangsa Indonesia khususnya masyarakat perkebunan akan memperingati Hari Perkebunan ke 52. Tidak banyak masyarakat  yang mengetahui kenapa  10 Desember dijadikan Hari Perkebunan. Paling tidak ada dua alasan. Pertama, sebagai konsekuensi dari kemenangan Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar tahun 1949. Kedua, sebagai perwujudan dari deklarasi ekonomi untuk kemandirian bangsa pada tanggal 10 Desember 1957. Sejak saat itu, perkebunan-perke­bunan besar milik Belanda dinasionalisasi men­jadi milik pemerintah Republik Indonesia.

Dalam proses nasionalisasi perkebunan, terlihat nyata jiwa patriorisme dan nasionalisme yang kuat,  yang menginginkan kedaulatan ekonomi harus berada di tangan bangsa sendiri. Inilah sebuah tonggak sejarah yang menunjukkan kemampuan bangsa ini untuk mengelola perusahaan perkebunan tanpa tergantung pada keahlian bangsa Belanda. Seiring dengan itu, para pekebun dan petani  terus melakukan ekspansi, membuka kebun tanpa ban­tuan pemerintah. Nasionalisasi perkebu­nan segera diikuti oleh konsolidasi manajemen perkebunan negara. Pengembangan perke­bunan rakyat mulai  diatur dalam  satu kesatuan struktur ekonomi nasional.

Sektor perkebunan mulai dil­irik sebagai salah satu sektor paling berpotensi untuk menghasilkan devisa negara dan penyediakan lapangan kerja. Dimulai dengan peningkatan kemampuan Perkebunan Besar Negara (PN). Setelah itu, mengintegrasikan kekuatan Perkebunan Be­sar Negara dengan Perkebunan Rakyat.  Pola ini dikenal dengan Perkebunan Inti Rakyat (PIR) sejak awal 1980-an. Sejak saat itu pola PIR mewarnai pembangunan perkebunan di Indonesia. Kesuksesan pola PIR juga se­bagai pemicu masuknya modal swasta untuk mendirikan Perkebunan Besar Swasta (PBS) baik dengan pembangunan yang memanfaatkan Hak Guna Usaha (HGU) maupun melalui pola kemitraan dengan rakyat (PIR-Bun) di wilayah-wilayah transmigrasi yang terpencil dan  pesisir. Boleh dikatakan pengembangan  perkebunan adalah satu-satunya sektor yang mampu membuka isolasi wilayah dan menggerakan ekonomi rakyat di perdesaan.

Pembangunan perkebunan akan terus dilanjutkan di era reformasi ini, dengan lebih fokus kepada peningkatan kesejahteraan petani-pekebun. Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Bersatu II, Suswono akan mengembangkan industri pengolahan hasil perkebunan. Langkah ini telah mulai dilakukan melalui Pencanangan Gerakan Nasional Fermentasi Kakao di Luwu-Sulsel oleh Mentan pertengahan bulan lalu. Pengembangan cluster industri berbasis kelapa sawit akan segera diwujudkan. Program pemantapan swasembada gula tahun  akan dicapai  pada tahun 2014 dan berbagai program peningkatan produksi dan kesejahteraan petani-pekebun seperti Revitalisasi Perkebunan, Gerakan Peningkatan Produksi dan Kulitas Kakao Nasional (Gernas)   akan terus dilaksanakan.

Ketangguhan sektor perkebunan juga telah teruji. Krisis ekonomi tahun 1997 yang hampir saja menghancurkan perekonomian Indonesia. Hampir semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan negatif,  tapi sektor ini  tetap tumbuh positif.  Devisa yang diperoleh juga cukup besar. Pelaku usaha dan petani-pekebun juga merasakan keuntungan dari naiknya harga komoditas dan windfall profit akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Hal ini juga terlihat pada saat krisis finansial dunia pertengahan tahun 2008 lalu. Walaupun sempat menggoyahkan ekspor komoditas perkebunan dengan anjloknya harga. Tapi industri perkebunan Indonesia sekali lagi memperlihatkan kelenturan dan ketangguhannya. Produksi dan devisa yang dihasilkan tetap tinggi. Tahun 2008  memperoleh sebesar US$ 24,5 milyar  dan tahun 2009 diperkirakan meningkat menjadi US$26,5 milyar. Hal ini membuktikan bahwa sektor perkebunan menjadi salah satu penopang penting bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai krisis ekonomi. Sektor ini juga memberikan kontribusi  dalam mengatasi  berbagai masalah nasional seperti  penyediaan lapangang kerja dan penanggulangan kemiskinan.

Pekan Perkebunan 2009

Menurut Achmad Mangga Barani, Dirjen Perkebunan, hari perkebunan yang akan diperingati setiap tahun bertujuan untuk membangkitkan semangat dan kesadaran kita dan generasi  yang akan datang bahwa  di bumi nusantara kita memiliki sumberdaya perkebunan yang sangat besar. Nah..bagaimana potensi dan kekayanan itu dikelola dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. Oleh sebab itu, maka peringatan hari perkebunan tahun 2009 ini  mengambil tema “Membangun Perkebunan Berkelanjutan Untuk Kesejahteraan dan Kemakmuran Bangsa”.

Melalui tema ini  diharapkan akan terbangun suatu komitmen bersama dari seluruh stakeholder perkebunan untuk mengembangkan perkebunan yang berkelanjutan untuk kesejahteraan dan kemakmuran bangsa.  Pembangunan berkelanjutan dapat diartikan sebagai upaya pengelolaan sumberdaya dan usaha perkebunan melalui penerapan teknologi  dan kelembagaan secara berkesinambungan bagi generasi kini dan masa depan.

Dalam rangka Hari Perkebunan akan diselenggarakan Pekan Perkebunan yang akan berlangsung dari tanggal 7 s/d 12 Desember 2009 di pusat dan di daerah dengan kegiatan  antara lain : bhakti sosial, seminar, pelayanan teknis perkebunan, penyebar luasan informasi hasil pembangunan perkebunan sebagai momentum untuk melakukan evaluasi pelaksanaan yang telah dilaksanakan selama satu tahun.

Pada acara puncak tanggal 10 Desember 2009, akan diadakan  apel peringatan hari perkebunan di semua instansi terkait di pusat dan daerah. Pada acara apel tersebut  akan dibacakan Sambutan Menteri Pertanian. Oleh sebab itu, semua unit kerja pemerintah yang menangani bidang Perkebunan di Pusat, provinsi, kabupaten/kota beserta seluruh jajarannya, diharapkan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat luas. Mengisi Pekan Perkebunan dengan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Pembangunan Perkebunan dan apabila perlu dapat memfasilitasi kegiatan-kegiatan sesuai dengan kemampuan.

Organisasi Profesi, Asosiasi, perusahaan-perusahaan di bidang Perkebunan, diharapkan dapat berperan sebagai pelopor dan penggerak petani perkebunan, kelompok petani perkebunan dan kontak petani perkebunan andalan untuk turut berpartisipasi aktif dalam memperingati Hari Perkebunan dan  mengisi kegiatan Pekan Perkebunan.

Direktorat Jenderal Perkebunan bersama instansi terkait akan menyelenggarakan Pekan Perkebunan 2009 yang dipusatkan di Yogyakarta dengan berbagai kegiatan.

Pekan Perkebunan Indonesia 2009

No Kegiatan Waktu Pelaksanaan Tempat Peserta
1 Konferensi Pers 04 Des 09 Kantor Ditjenbun  Media Cetak/Elektronik /Forwatan
2 Publikasi di Koran Kompas, Sinar Tani dan Media Perkebunan 03 Des 09 Jakarta Mass Media
3 Olahraga

–    Charity Plantion Golf Turnament

 

 

–          – Pertandingan Tenis

 

 

–          – Pertandingan Bulutangkis antar Es I Deptan

 

12 Des 09

 

 

02-04 Des 09

 

 

03-04 Des 09

 

Padang Golf Merapi-Yogyakarta

 

Lap.Tenis Tan.Pangan dan Deptan-Jkt.

 

GOR-Ragunan-Jkt

 

Instansi pemerintah, PBN,PBS&Asosiasi

 

Antar instansi lingkup Deptan, PBN dan PBS

 

Tim Es I Deptan

 

 

4

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bhakti Sosial

–          Bantuan Benih/Penghijauan Dalam Rangka Pencanangan Penanaman Tanaman Perkebunan di Lahan Kritis.

 

–          Bantuan kpd Yatim Piatu

 

–          Bantuan Biaya Penelitian utk Mahasiswa INSTIPER Yogyakarta

 

–          Santunan kepada Anak Yatim

 

 

 

09 Des 09

 

 

 

09 Des 09

 

10 Des 09

 

 

Sleman-DIY

 

 

Yogyakarta

 

 

 

Yogyakarta

 

Yogyakarta

 

 

Sleman-DIY

 

 

Masyarakat perkebunan

 

 

 

 

 

 

 

 

5

 

 

Dialog Interaktif di Televisi

 

09 Des 09

 

Jakarta

 

TVRI &Swasta

6 Workshop/Lokakarya dengan Keynote Speech Menteri Pertanian.

 

–          Rencana Strategis Pergulaan Nasional.

 

–          Membangun Sistem Pengembangan Kelapa Sawit Berkelanjutan di Indonesia

11 Des 09 LPP-Yogyakarta Pelaku Usaha Perkebunan, Dinas/Instansi terkait & Asosiasi
7 Pameran Perkebunan 10-11 Des 09 INSTIPER-Yogyakarta Instansi terkait & Swasta
8 Acara Puncak Hari Perkebunan 10 Des 09 INSTIPER-Yogyakarta Pejabat pemerintah pusat&daerah, PBN,PBS,Asosiasi dan Masyarakat Perkebunan

 


Bagikan Artikel Ini