KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Fokus Dorong Hilirisasi, Investasi, Kemitraan, Agrowisata Dan Nilai Daya Saing Komoditas Perkebunan

Diposting     Sabtu, 03 Agustus 2019 09:08 am    Oleh    ditjenbun



Jakarta – Komoditas perkebunan memiliki potensi yang luar biasa, namun tak dapat dipungkiri dalam pengembangannya tak luput diiringi dengan terpaan isu baik masalah harga, produktivitas/kualitas hasil, infrastruktur maupun kendala lainnya. Tentunya pemerintah tetap terus berupaya mencari solusi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas komoditas perkebunan baik dari hulu sampai hilir yang berdaya saing, yang semua itu tak lepas dari dukungan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut maka Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan telah melakukan pertemuan dalam rangka penyusunan rencana strategis (Renstra) Ditjen Perkebunan tahun 2020 s/d 2024.

Pada kesempatan ini, Anang Nugroho Direktur Bappenas menyampaikan bahwa Ditjen Perkebunan diharapkan dalam merancang/menyusun rencana strategis dapat fokus terhadap pembangunan perkebunan yang didasarkan lebih kepada apa tantangan dan masalah apa yang diproyeksikan akan terjadi dalam 5 tahun kedepan, dimana diharapkan dapat melibatkan dan bersinergi dengan kementerian/lembaga/instansi, demi memecahkan persoalan bangsa, kebijakan publik kedepannya dan pembangunan perkebunan berkelanjutan.

Anang Nugroho menambahkan Bappenas merespon gagasan terkait Bun500 untuk membangun perkebunan kedepannya dengan penggunaan benih unggul yang baik sehingga pekebun bisa menghasilkan produktivitas yang lebih baik lagi. begitu juga dengan Replanting tanaman perkebunan, namun selain menjalankan program, tentunya perlu juga diidentifikasi dan dipertimbangkan terkait perkembangan ekspor komoditas/harga komoditas dengan program perkebunan yang sedang dan akan berjalan baik Replanting maupun Bun500. bagaimana kita menjaga produktivitas komoditas, sistem perbenihannya disempurnakan, identifikasi kelemahannya, dan siap menjawab isu-isu yang berkembang terhadap gejolak harga/program perkebunan kedepannya.

“Ada 5 permasalahan yang diperkirakan akan mempengaruhi kehidupan bangsa Indonesia kedepannya antara lain pembangunan infrastruktur, pembangunan sdm, mendorong investasi, reformasi birokrasi dan penggunaan APBN” katanya.

Anang menambahkan, diharapkan agar dalam merancang Renstra Ditjenbun dapat lebih memfokuskan kepada komoditas perkebunan yang sudah dan siap hilirisasi, didukung dengan regulasi perkebunan yang mengatur bagaimana perkembangan ilmu teknologi dapat diaplikasikan dalam meningkatkan teknis produktivitas tanaman perkebunan, investasi perkebunan bisa berkembang dan pendampingan kemitraan.

“Positioning fokus pembangunan perkebunan diharapkan dapat mendukung dalam capaian ketahanan pangan, mendukung pengembangan pariwisata/agrowisata, mendukung industri manufaktur 4.0, mewujudkan wilayah sentra perkebunan tumbuh berkembang, komoditas yang siap hilirisasi” tambahnya.

“Sesuai arahan Menteri Pertanian ditjen perkebunan sedang berupaya mengembalikan kejayaan rempah Indonesia dan program bun500 penyediaan benih unggul bermutu untuk pekebun.” kata antarjo dikin sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan pada pertemuan penyusunan Renstra Ditjen Perkebunan (01/08/2019).

antarjo menambahkan, Untuk hilirisasi komoditas perkebunan perlu ditingkatkan kembali, khususnya disisi marketing produk perkebunan sehingga bisa memperkenalkan produk hilir perkebunan kepada dunia luar, Kemitraan menjadi kunci penting dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hulu dan hilir komoditas perkebunan.


Bagikan Artikel Ini