Rapat Penyusunan Asean Harmonized tarif Nomenclature (AHTN) dan Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) 2022 dilaksanakan di Ruang Rapat Ditjen. Industri Agro, Kementerian Perindustrian. Rapat di pimpin oleh Sekretaris Ditjen. Industri Agro, Kemenperin dan dihadiri oleh perwakilan dari BKF, Ditjen. Bea Cukai, Kementan (Ditjen. Perkebunan), Asosiasi/ gabungan eksportir, industri dan pengusaha komoditas pertanian.

Rapat bertujuan untuk mesinkronisasi usulan perubahan pos tarif sektor Industri Agro pada Bab 1-29 dalam AHTN/ BTKI 2022. Beberapa hasil rapat dimaksud antara lain:

1. Usulan penambahan pos tarif baru dalam AHTN/BTKI 2022 akan di tindaklanjuti pada pertemuan tingkat Asean pada bulan Juli 2019 di Brunei Darussalam.

2. Ditjen. Perkebunan mengusulkan penambahan 2 komoditas untuk menjadi pos tarif baru dalam AHTN/BTKI 2022 yaitu:

a. Biji Kakao (HS 1801.00.00) yang dibagi menjadi Biji Kakao Fermentasi dan Non Fermentasi
b. Biji Kopi (HS 0901.11.10) yang terbagi menjadi kopi arabica dan kopi robusta

3. Beberapa Asosiasi Eksportir/ pengusaha/ industri mengusulkan sejumlah penambahan pos tarif baru khususnya untuk komoditas perkebunan diantaranya:

a. Air kelapa yang saat ini sudah terdaftar dalam WCO akan diusulkan pos tarif tambahan sebagai berikut:
– Air kelapa siap minum (Coconut Water Based Drink)
– Air kelapa sebagai bahan Industri (coconut water concentrate)
– Santan kelapa siap minum
– Santan kelapa untuk bahan Industri
– Air kelapa dengan penambahan bahan pangan lain cont. Nata de coco
b. Olahan kelapa dalam bentuk Virgin Coconut Oil (VCO)
c. Gula semut (Palm Sugar)
d. Tembakau yang diusulkan tambahan pos tarif Electric Ciggarette

4. Tindaklanjut rapat terkait penambahan pos tarif baru dalam AHTN/ BTKI 2022 adalah kelengkapan dokumen kajian/justifikasi yang meliputi proses pembuatan, komposisi kimia/kandungan bahan, data perdagangan, nama pos tarif (in english) dan lain-lain.