KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Cane Cutter Inovasi Solusi Atasi Kekurangan Tenaga Tebang Tebu.

Diposting     Rabu, 10 Juni 2009 01:06 pm    Oleh    ditjenbun



SUBANG, (10/6), Demikian disampaikan oleh Ir. Achmad Mangga Barani, MM (Direktur Jenderal Perkebunan), dalam sambutannya pada acara Peragaan Alat Mesin Penebangan Tebu (Cane Cutter) di Kebun Tebu Sumur Kembang Unit PG Subang dalam kegiatan Kunjungan Pers yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2009.

Acara tersebut dihadiri Direksi PT. RNI, General Manager PG Lingkup RNI, Direktur PT. Mitra Kencana Langgeng (Perusahaan Jasa Penebangan Tebu), Direktur Budidaya Tanaman Semusim Ditjenbun, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Yang Membidangi Perkebunan Kabupaten Subang,  Perwakilan PTPN IX, X, XI, KPTR Jabar, Jatim, Sulsel, Gorontalo dan sejumlah wartawan media cetak yang tergabung dalam FORWATAN.

Dalam sambutannya Dirjen Perkebunan menjelaskan mengenai kebijakan pergulaan nasional bahwa, gula merupakan Komoditas Strategis karena dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat mulai on farm sampai off farm, menyangkut aspek multi dimensi, baik teknis, sosial, ekonomis dan politis. “Sebagai salah satu kebutuhan pokok, gula juga merupakan salah satu komoditas yang berperan dalam pemeliharaan ketahanan pangan dan revitalisasi pertanian. Dengan pertimbangan aspek tersebut pemerintah mencanangkan Program Swasembada Gula Tahun 2009, “ jelas Dirjen.
Lebih lanjut Dirjen Perkebunan memaparkan bahwa, berdasarkan data luas areal tebu tahun 2009 adalah 441.319 ha dengan total produksi 34.756.098 ton, produktivitas 78,48 ton/ha, rendemen 8,20%, produksi hablur 2.850.187 ton dan produktivitas hablur 6,46 ton/ha. “Dengan demikian, apabila produksi gula kristal putih (GKP) tahun 2006 sebesar 2,3 juta ton dengan tambahan 1 juta ton (2009) maka diperkirakan total produksi GKP pada tahun 2009 adalah sebesar 3,3 juta ton. Selain dari upaya yang dilakukan Ditjen Perkebunan di bidang on farm dan off farm, hal ini karena adanya penambahan luas areal baru seluas 36.753 ha, “ paparnya.

Program Akselerasi Peningkatan Produksi Gula Nasional secara telah berhasil meningkatkan produktivitas tebu, rendemen dan produksi gula, namun menyisakan tantangan baru. Tantangan yang belum sepenuhnya teratasi adalah tenaga kerja untuk pengolahan tanah, tebang dan muat. Hal ini disebabkan :

(1)   Peningkatan areal tebu giling terutama di Jawa;
(2)   Musim tanam dan musim giling yang bersamaan tanaman lain di Jawa;
(3)   Persaingan tenaga kerja dengan proyek pembangunan infrastruktur lainnya serta tanaman pangan dan hortikultura;
(4)   Kelangkaan tenaga kerja di luar Jawa;
(5)   Pekerjaan tebang tebu kurang menarik bagi anak muda dibandingkan dengan sektor informal lainnya;
(6)   Mekanisasi pengolahan tanah dengan traktor dan penebangan dengan alat tebang Sugarcane Cambine Harvestor relatif mahal.
Dalam kesempatan yang sama, Dadang (Direktur PT. Mitra Kencana Langgeng), sebelum peragaan Alsin Penebangan Tebu (Cane Cutter) menjelaskan secara singkat bahwa, mulai tahun 2009 perusahaannya telah membuka Divisi Tebang Tebu (Cane Harvesting Division). “Divisi ini untuk membantu memecahkan permasalahan TMA (tebang, muat, angkut) di Pabrik Gula yang memerlukannya. Ini merupakan satu divisi yang mobile dapat bergerak cepat ke lokasi mana saja dalam waktu cepat yang anggotanya merupakan orang-rang yang terlatih dengan baik. Mereka dapat menebang tebu dengan cepat dengan bantuan alat yang disebut Cane Cutter, “ ujarnya.

Lebih lanjut ia menuturkan, keunggulan alat ini adalah : (1) Prestasi kerja dapat diandalkan, sehingga program pasok tebu ke pabrik dapat dipenuhi, (2) Tim dapat bekerja pada kondisi hujan sekalipun, (3) Mutu tebangan baik, dalam artian batang tebu tidak pecah, (4) Menekan loose cane, akibat sisa batang tebu semakin rapat dengan tanah, (5) Meningkatkan pertumbuhan tunas (tillering capacity) akibat mutu keprasan yang lebih baik, dan (6) Meningkatkan rendemen gula. (humas_djbun).


Bagikan Artikel Ini