DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN

Kopi Arabika Bajawa Tembus Pasar Ekspor : Sinergi Multipihak Dukung Program Strategis Kementan – Perkuat Hilirisasiasi Perkebunan

Diposting     Rabu, 29 Oktober 2025 03:10 pm    Oleh    ditjenbun



Ngada, NTT – Sebanyak 15 ton kopi Arabika Bajawa senilai Rp1,56 miliar resmi diekspor ke Bangkok, Thailand, Senin (13/10), menegaskan posisi Indonesia sebagai produsen kopi unggulan dunia. Ekspor dilakukan dari Desa Mukuvoka, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.

Para petani dan pengusaha muda dari PT Rumah Kopi Bajawa dan Koperasi Produsen Kopi Ekoheto Sejahtera mengungkapkan bahwa kopi Bajawa dikenal sebagai salah satu kopi terbaik Indonesia, dengan cita rasa khas pear, cokelat, dan nuansa fruity seperti jeruk dan apel. Mereka menekankan pentingnya regenerasi petani dan pendampingan multipihak untuk menjaga keberlanjutan industri kopi di Flores.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengapresiasi kolaborasi IPB University dan Astra dalam mengantarkan petani lokal menembus pasar dunia. Menurutnya, ekspor ini merupakan bukti transformasi pertanian Indonesia berbasis hilirisasi dan pemberdayaan petani agar menjadi pelaku utama dalam rantai nilai global.

Plt. Dirjen Perkebunan, Abdul Roni Angkat, menyampaikan bahwa model kemitraan ekspor kopi Bajawa mendukung strategi Kementerian Pertanian dalam memperkuat korporatisasi petani melalui koperasi dan badan usaha milik petani. Dengan kelembagaan yang kuat, petani memiliki posisi tawar dan akses pembiayaan lebih baik, sehingga mampu mencapai ekspor berkelanjutan.

“Keberhasilan ekspor kopi Bajawa ini diharapkan menjadi model replikasi bagi komoditas pertanian lainnya. Kolaborasi antara perguruan tinggi, swasta, dan pemerintah membuktikan bahwa dengan dukungan teknologi, kelembagaan, dan pemberdayaan yang tepat, petani desa mampu bersaing di pasar global, Kita ingin petani kita menjadi pemain global, bukan hanya penonton,”pungkas Roni.

Program ekspor ini merupakan hasil kolaborasi IPB University melalui Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim dan PT Astra International Tbk dalam program Desa Sejahtera Astra (DSA) dan One Village One CEO (OVOC). Seluruh proses bisnis dijalankan oleh anak muda desa, dengan pembinaan terhadap lebih dari 250 petani di enam desa penghasil kopi Bajawa.

Pemerintah Kabupaten Ngada menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap kolaborasi multipihak ini. “Pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri. Terima kasih kepada IPB, Astra, dan Kementerian Desa yang telah membawa kopi Bajawa mendunia,” ungkap Bernadinus Dhey Ngebu, Wakil Bupati Ngada.


Bagikan Artikel Ini