30 Produk Perkebunan Indikasi Geografis.
Diposting Selasa, 11 Oktober 2016 06:10 pmJakarta, Indonesia memiliki banyak potensi alam unik yang menjadi sumber potensi produk indikasi geografis yang berlimpah dan tersebar di seluruh Indonesia. Indikasi Geografis (IG) adalah sebuah sertifikasi dilindungi oleh undang-undang, digunakan pada produk tertentu yang sesuai dengan lokasi geografis tertentu atau asal. Faktor lingkungan geografis memberikan ciri khas dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan. Lingkungan geografis tadi bisa berupa faktor alam, manusia, atau kombinasi keduanya.
Pendaftaran produk indikasi geografis akan memberikan nilai tambah dan daya saing serta keuntungan kepada para stakeholdersyang terlibat seperti petani dan eksportir.
Dari sisi konsumen, dengan adanya sertifikat produk indikasi geografis yang ditempelkan pada kemasan produk yang bersangkutan, berarti produk tersebut adalah asli.
Artinya, konsumen akan terhindar dari barang palsu jika pada kemasan produk itu terdapat label produk indikasi geografis.
Kopi Kintamani Bali menjadi pelopor produk perkebunan yang pertama kali memperoleh sertifikasi Indikasi Geografis dengan ciri khas dan kualitas yang berbeda dengan jenis kopi lainnya. Hingga saat ini, telah banyak produk perkebunan lainnya yang telah memperoleh sertifikasi IG dan beberapa yang masih dalam proses untuk memperoleh sertifikasi IG. Perkembangan produk perkebunan yang telah memiliki IG sampai bulan September ini yaitu :
- Sudah 30 produk perkebunan yang memiliki IG dari total 52 produk yang secara nasional telah mendapat IG, atau sekitar 58% dari total IG nasional adalah produk perkebunan. 30 produk tersebut adalah Kopi Arabika (10 produk), Kopi Robusta (2 produk), Kopi Liberika (2 produk), Lada (2 produk), Cengkeh (2 produk), Kayu Manis (1 produk), Pala (2 produk), Teh (1 produk), Tembakau (3 produk), Gula Kelapa (1 produk), Vanili (1 produk), Minyak Nilam (1 produk) dan Mete (2 produk).
- 4 produk perkebunan yang sedang dalam tahap penandatanganan sertifikat oleh Dirjen. Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM, yaitu Kopi Arabika Sumatera Mandailing, Pala Tomandin Fakfak, Cengkeh Moloku Kie Raha dan Mete Muna. Diharapkan dalam bulan Oktober, sertifikat sudah akan selesai.
- Masih ada 3 produk yang proses Indikasi Geografisnya dibiayai oleh Ditjen. Perkebunan yang saat ini masih dalam tahap penyusunan Buku Persyaratan, yaitu Pala Tapaktuan Aceh, Gambir Payakumbuh Sumatera Barat dan Kopi Robusta Tambora NTB.
- Ada 12 produk yang proses Indikasi Geografisnya dibiayai oleh provinsi/kabupaten yang saat ini sedang dalam tahap penyusunan Buku Persyaratan yaitu Kopi Arabika Minang Solok, Kopi Arabika Sipirok Sumatera Utara, Kopi Arabika Lintong Sumatera Utara, Kopi Arabika Manggarai NTB, Kopi Robusta Temanggung, Kopi Robusta Empat Lawang Sumatera selatan, Kopi Robusta Tabanan Bali, Kopi Robusta Pinogu Gorontalo, Pala Halmahera Utara Malut, Pala Kepulauan Banda Maluku, Kopi Kaongkeongkea Buton Sulawesi Tenggara dan Minyak Nilam Pasaman Sumatera Barat.
Untuk itu, diperlukan dukungan dan pembinaan dari semua pihak yang terkait, khususnya lingkup perkebunan untuk mempercepat diperolehnya sertifikasi Indikasi Geografis dari produk perkebunan yang memiliki kualitas dan ciri khas, sehingga diharapkan produk-produk perkebunan dapat bersaing di pasar global.
30 produk perkebunan yang telah memperoleh sertifikasi Indikasi Geografis yaitu:
No. |
Nama Produk |
Asal Wilayah |
Tahun Indikasi Geografis |
1. |
Kopi Arabika Kintamani | Kintamani, Bali |
2008 |
2. |
Lada Putih Muntok | Bangka Belitung |
2010 |
3. |
Kopi Arabika Gayo | Gayo, Aceh |
2010 |
4. |
Tembakau Hitam Sumedang | Sumedang, Jawa Barat |
2011 |
5. |
Tembakau Mole Sumedang | Sumedang, Jawa Barat |
2011 |
6. |
Kopi Arabika Flores Bajawa | Ngada, NTT |
2012 |
7. |
Vanili Kepulauan Alor | Alor, NTT |
2012 |
8. |
Kopi Arabika Kalosi Enrekang | Enrekang, Sulsel |
2013 |
9. |
Minyak Nilam Aceh | Aceh |
2013 |
10. |
Kopi Arabika Java Preanger | Jawa Barat |
2013 |
11. |
Kopi Arabika Java Ijen-raung | Bondowoso-Situbondo, Jawa Timur |
2013 |
12. |
Kopi Arabika Toraja | Toraja Utara, Sulses |
2013 |
13. |
Kopi Robusta Lampung | Lampung Utara-Way Kanan-Tanggamus, Lampung |
2014 |
14. |
Tembakau Srinthil Temanggung | Temanggung, Jawa Tengah |
2014 |
15. |
Mete Kubu Bali | Karangasem, Bali |
2014 |
16. |
Gula Kelapa Kulonprogo Jogja | Kulonprogo, DIY |
2014 |
17. |
Kopi Arabika Java Sindoro Sumbing | Temanggung, Jawa Tengah |
2014 |
18. |
Kopi Arabika Sumatera Simalungun | Simalungun, Sumatera Utara |
2015 |
19. |
Kopi Liberika Tungkal Jambi | Tungkal, Jambi |
2015 |
20. |
Cengkeh Minahasa | Minahasa, Sulawesi Utara |
2015 |
21. |
Kopi Robusta Semendo | Semendo, Sumatera Selatan |
2015 |
22. |
Pala Siau | Kepulauan siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara |
2015 |
23. |
Teh Java Preanger | Jawa Barat |
2015 |
24. |
Kopi Liberika Rangsang Meranti | Meranti, Riau |
Mei 2016 |
25. |
Lada Hitam Lampung | Lampung |
Mei 2016 |
26. |
Kayumanis Koerintji | Kerinci, Jambi |
Mei 2016 |
27. |
Kopi Arabika Sumatera Mandailing | Mandailing Natal, Sumatera Utara |
September 2016 |
28. |
Pala Tomandin Fakfak | Fakfak, Papua Barat |
September 2016 |
29. |
Cengkeh Moloku Kie Raha | Maluku Utara |
September 2016 |
30. |
Mete Muna | Muna, Sulawesi Tenggara |
September 2016 |