KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Target 2023, Ditjenbun Perkuat Program Strategis Demi Dorong Percepatan Pembangunan Perkebunan

Diposting     Rabu, 25 Januari 2023 05:01 pm    Oleh    ditjenbun



Jakarta – Demi memperkuat perkebunan menghadapi berbagai tantangan kedepan, perlu kita bersama bersinergi dan berstrategi, salah satunya memperkuat program strategis dan menjaga melalui transformasi struktural serta perkuat kolaborasi, demikian disampaikan Andi Nur Alam Syah, Direktur Jenderal Perkebunan pada acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) tahun 2023 (25/01/2023).

“Direktorat Jenderal Perkebunan memiliki 7 program prioritas, seperti Logistik Benih Perkebunan (BUN500) yang terdiri dari Penguatan Nurseri dan Perbenihan Mandiri, Pengembangan Komoditas Berbasis Kawasan, Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Pengendalian OPT, Peningkatan Mutu dan Pengembangan Produk Baru Perkebunan, Perkebunan Partisipatif (PASTI) kegiatan terobosan dalam mendorong terciptanya investasi baru perkebunan dengan berbagai jenis kemudahan diantaranya kemudahan akses varietas unggul, produk perkebunan, informasi pasar ekspor, promosi, dll, Ekosistem Perkebunan (EKSIS) Sistem yang terbangun oleh unsur-unsur yang mempunyai hubungan timbal balik yang saling terkait dalam suatu lingkungan perkebunan, misalnya Ekosistem Perkebunan terdiri dari petani, penyedia benih, penyedia pupuk, penyedia alsintan, pedagang, dan pengusaha, dengan didukung pengembangan platform digital dalam mendukung ekosistem perkebunan, dan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) melalui program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (Kesatria),” ujar Andi Nur.

Andi Nur menambahkan, Kita telah mengidentifikasi program pembangunan perkebunan, agar kedepannya tantangan dapat terselesaikan dengan tepat guna dan tepat sasaran.

Ia menjelaskan, Perlu memperkuat penangkar benih untuk menghadapi kondisi tanaman perkebunan yang sudah tua atau rusak. Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan terus berupaya membangun, melakukan penguatan perbenihan dan mendorong nursery perkebunan, salah satunya telah dilakukan nursery kelapa di Kab Batang Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Selain itu telah dilakukan upaya memperbaiki tata kelola kelapa sawit, diharapkan peraturan yang belum mengakomodir kebutuhan pengembangan perkebunan disesuaikan dengan kondisi yang ada dilapangan. Pemerintah mendorong petani yang sedang melakukan program PSR bisa turut menjalankan program kesatria, karena dapat membantu meringankan dalam menangani kendala dilapangan.

“Semoga kedepannya program ini dapat menjadi pilihan dan memberikan manfaat bagi para petani, pelaku usaha perkebunan dan masyarakat,” harapnya.

Pada rakernas tersebut turut disampaikan bahwa direncanakan dalam waktu dekat akan dilaunching program pusat inkubasi bisnis perkebunan, program kesatria, eksis dan pasti.


Bagikan Artikel Ini