Pupuk Kompos Penghambat Perkembangan Nematoda Parasit Tanaman Perkebunan.
Diposting Kamis, 10 November 2016 10:11 am
Pupuk kompos merupakan salah satu pupuk organik yang dibuat melalui proses pembusukan sisa-sisa bahan organik (tanaman maupun hewan). Kompos bermanfaat untuk memperbaiki kondisi fisik tanah sehingga berperan dalam menjaga fungsi tanah agar unsur hara yang tersedia dalam tanah mudah dimanfaatkan oleh tanaman.
Dimanfaatkannya unsur hara oleh tanaman akan sangat menguntungkan perkembangan dan pertumbuhan tanaman sehingga memberikan resistensi yang lebih besar terhadap infeksi hama dan penyakit.
Fungsi pupuk kompos selain memperbaiki kondisi fisik tanah, juga mengandung beberapa mikroorganisme (jamur atau bakteri) antagonis yang dapat menekan perkembangan nematoda parasit.
Jamur antagonis yang berperan sebagai nematopatogen antara lain jamur Arthrobotrys oligospora, Dactylaria brochopaga, Paecilomyces lilacinus, Catenaria spp. dan jamur Trichoderma sp. Jamur Arthrobotrys spp. merupakan salah satu agens hayati pengendali nematoda karena jamur tersebut dapat mematikan nematoda dengan cara membentuk hifa perangkap yang dapat menangkap atau menjerat dan menginfeksi nematoda parasit (Barron, 1977 dalam Nasahi, 2010).
Sedangkan bakteri antagonis yang berperan sebagai nematopatogen antara lain bakteri Pseudomonas fluorescens, Bacillus sp, dan bakteri di sekitar perakaran tanaman atau dikenal dengan istilah bakteri rhizosfer. Beberapa strain bakteri rhizosfer adalah bakteri Plant Growth Promoting Rhizobakteri (PGPR). Bakteri PGPR dapat berfungsi sebagai Biofertilizer, Photostimulator, dan Agens Biokontrol.