KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Program Pembangunan Perkebunan Tahun 2010-2014.

Diposting     Rabu, 20 Januari 2010 12:01 pm    Oleh    ditjenbun



JAKARTA– Menurut Dirjen Perkebunan, Achmad Mangga Barani, pembangunan  perkebunan saat ini dan dimasa yang akan datang menghadapi tantangan yang cukup berat.  Selain tuntutan  pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,  juga mampu memecahan masalah kemiskinan dan pengangguran.  Keberhasilan pembangunan perkebunan di era yang penuh persaingan ini  adalah bagaimana kita dapat ”mensinergikan” seluruh potensi sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan.

Hal ini disampaikan oleh Dirjen ketika membuka pertemuan  koordinasi persiapan pelaksanaan kegiatan pembangunan perkebunan tahun 2010, Senin (18/01) di Hotel Mercure Ancol Jakarta yang dihadiri oleh semua Kepala dinas yang membidangi perkebunan di provinsi dan Kepala dinas perkebunan kabuptaen/kota yang menerima dana TP.

Lebih lanjut Dirjen menjelaskan bahwa Program Pembangunan Perkebunan Tahun 2010-2014 hanya ada satu program yaitu ”Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan”  Hal ini disesuaikan dengan   restrukturisasi program yang dicanangkan oleh Bappenas, dimana setiap eselon I hanya mempunyai 1 (satu) program. Dalam 5 (lima) tahun kedepan, komoditi yang akan dibiayai dengan APBN meliputi 15 komoditi yaitu karet, kelapa sawit, kelapa, kakao, kopi, lada, jambu mete, t e h, cengkeh, tebu, kapas, tembakau, nilam, jarak pagar, dan kemiri sunan. Sedangkan Pemerintah Daerah di dorong untuk memfasilitasi dan melakukan pengembangan komoditas spesifik dan potensial di wilayahnya masing-masing.

Kegiatan Tahun 2009 dan 2010

Realisasi keuangan untuk anggaran tahun 2009 yang bersumber dari Departemen Pertanian (BA 18) mencapai 87,41 % dari target, yang terdiri atas daerah 88,28%, UPT Pusat 83,72% dan Pusat 87,21%. Sedangkan yang bersumber dari Departemen Keuangan (BA 999) untuk mendukung Gerakan Kakao Nasional mencapai 93,93%. Pada tahun 2010 ini, diharapkan terjadi peningkatan capaian pembangunan perkebunan yang lebih tinggi lagi dan harus lebih baik dari tahun 2009.

Pada tahun 2010, anggaran pembangunan Direktorat Jenderal Perkebunan teralokasi sebesar Rp. 954,116 milyar yang berasal dari BA 18 sebesar Rp. 454,116 milyar  dan  BA 999 sebesar Rp. 500 milyar. Sebelum diberlakukannya Restrukturisasi Perencanaan dan Penganggaran pada tahun 2011, kegiatan Pembangunan Perkebunan tahun 2010 masih merupakan keberlanjutan dari kegiatan tahun 2009. Sehingga pada kesempatan yang baik ini, para pejabat eselon II lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan akan menyampaikan penjelasan tentang pelaksanaan masing-masing kegiatan, untuk mempercepat pencapaian produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan yang telah ditargetkan bersama.

Strategi khusus/rencana aksi pembangunan perkebunan tahun 2010 merupakan penjabaran dari 7 gema revitalisasi pertanian sesuai kontrak kinerja Menteri Pertanian dengan Presiden. Strategi tersebut meliputi (1) Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan; (2) Pengembangan komoditi; (3) Peningkatan dukungan terhadap pembangunan sistim ketahanan pangan; (4) Investasi usaha perkebunan; (5) Pengembangan sistim informasi manajemen perkebunan; (6) Pengembangan sumber daya manusia; (7) Pengembangan kelembagaan dan kemitraan usaha; (8) Pengembangan dukungan terhadap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Meskipun Departemen Pertanian menjadi salah satu pilot project Restrukturisasi Program dan Kegiatan yang akan diuji cobakan pada tahun 2010, namun Pembangunan Perkebunan  tahun  2010  masih  ditempuh  melalui  4  (empat) program yaitu : (a) Peningkatan Ketahanan Pangan; (b) Pengembangan Agribisnis; (c) Peningkatan Kesejahteraan Petani; dan (d) Penerapan Kepemerintahan yang Baik. Selain itu kegiatan pengembangan perkebunan diprioritaskan pada komoditas unggulan  nasional, sedangkan untuk komoditas spesifik, potensial maupun unggulan daerah lainnya diupayakan melalui anggaran lain seperti swadaya, APBD maupun swasta(e&p-djbun)


Bagikan Artikel Ini