Peran Strategis Kelapa Sawit.
Diposting Rabu, 17 November 2010 11:11 amJAKARTA–Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang berfungsi ganda yaitu selain sebagai tanaman yang bernilai ekonomis tinggi, sumber pendapatan, lapangan pekerjaan, pendapatan ekspor non migas (nilai ekspor minyak sawit lebih besar dari nilai ekspor hasil pertanian liluar minyak sawit), sebagai salah satu sembako, juga sebagai media untuk melestarikan alam dan lingkungan, antara lain untuk konservasi sumber air tanah, pencegahan tanah longsor, produksi oksigen (O2), penyerapan emisi karbon dioksida (CO2) dan permintaan akan bio diesel akan meningkat secara signifikan sebagai implementasi dari kebijakan energi nasional.
Produksi biomassa perkebunan kelapa sawit lebih tinggi dibandingkan dengan hutan tropis. Limbah kelapa sawit baik pohon, pelepah, tandan buah kosong dan cangkang merupakan sumber energi yang cukup besar yang dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar nabati dan menekan penggunaan bahan bakar fosil, sehingga secara signifikan akan menurunkan emisi.
- Produk pangan, dihasilkan dari Crude Palm Oil (CPO) dan Kernel Palm Oil (KPO), seperti emulsifier, margarine, minyak goreing, shortening, susu full krim, konfeksioneri, yogurt dll
- Produk non pangan, dihasiklan dari CPO dan KPO, seperti: epoxy compound, ester compound, lilin, kosmetik, pelumas, fatty alcohol, biodiesel dll
- Produk samping/ limbah, seperti: tandan kosong untuk bahan kertas (pulp), pupuk hijau (kompos), karbon, rayon; cangkang biji untuk bahan bakan dan karbon; serat untuk fibre board dan bahan bakar; batang pohon dan pelepah untuk mebel pulp paper dan makanan ternak; limbah kernel dan sludge untuk makanan ternak.
Kelapa sawit dan produk turunannya merupakan sumber devisa bagi negara ini, karena perlu adanya upaya untuk memeliharadan mengembangkan kesinambungan peningkatan kelapa sawit sebagai sumber daya alam yang potensial. Tingginya permintaan minyak sawit oleh masyarakat dunia, membuat indonesia mengikrarkan rencana mengembangkan perkebunan kelapa sawit yang terbesar dan bertekat menjadi penghasil minyak sawit di dunia. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir kelapa sawit di Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan (seperti pada tabel dibawah) hal ini menunjukkan bahwa minat masyarakat/petani atau pelaku perkelapasawitan bersemangat mengembangkan tanaman kelapa sawit. Sampai dengan saat ini luas areal kelapa sawit 8,4 juta hektar dengan produksi CPO sebesar 19,8 juta ton yang tersebar hampir di seluruh provinsi wilayah Indonesia.
Tabel. Luas Areal dan Produksi Kelapa Sawit 5 (lima) Tahun Terakhir
Tahun |
Luas Areal (Hektar) |
Produksi (Ton) *
|
2006 |
6.594.914 |
17.350.848 |
2007 |
6.766.836 |
17.664.725 |
2008 |
7.363.847 |
17.539.788 |
2009 |
8.248.328 |
19.324.293 |
2010 |
8.430.026 |
19.760.011 |
Keterangan : wujud produksi minyak sawit/Crude Palm Oil (CPO)
Nilai ekspor komoditas perkebunan masih mempunyai potensi besar untuk ditingkatkan karena saat ini sebagian besar produk ekspor perkebunan masih dalam bentuk produk primer sehingga nilai tambah belum dapat dinikmati di dalam negeri. Pada tahun 2009 total ekspor produk kelapa sawit dan turunannya mencapai 21,2 juta ton dengan nilai US$ 11,6 milyar.
Tabel. Volume dan Nilai Eksport Produk Kelapa Sawit dan Turunannya
|
Minyak Inti Sawit |
Minyak Sawit |
Jumlah |
|||
Tahun |
Volume |
Nilai |
Volume |
Nilai |
Volume |
Nilai |
|
(Ton) |
(000 US$) |
(Ton) |
(000 US$) |
(Ton) |
(000 US$) |
2005 |
1.043.195 |
587.746 |
11.418.987 |
4.344.303 |
1.630.941 |
12.006.733 |
2006 |
1.274.039 |
616.476 |
11.745.954 |
4.139.286 |
1.890.515 |
12.362.430 |
2007 |
1.335.324 |
997.805 |
3.210.742 |
8.866.445 |
2.333.129 |
4.208.547 |
2008 |
3.850.319 |
1.734.658 |
18.141.006 |
14.110.229 |
5.584.977 |
19.875.664 |
2009 |
4.321.921 |
1.237.810 |
21.151.127 |
11.605.431 |
5.559.731 |
22.388.937 |