Optimalkan Lahan PSR, Kementan Perdana Panen Padi Gogo di Muaro Jambi
Diposting Selasa, 27 Mei 2025 11:05 pm
Muaro Jambi – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan menggelar panen perdana padi gogo bersama PTPN IV PalmCo hasil intercropping (tumpang sari) di lahan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) milik petani KUD Dwi Jaya, Desa Tanjung Sari, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Selasa (27/5). Panen ini merupakan bagian dari upaya pemanfaatan lahan sawit yang tengah diremajakan untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto mengatakan lahan yang ditanami sejak 5 Februari 2025 seluas 16 hektare, dari total 140,62 hektare, diperkirakan menghasilkan hingga 2,5 ton gabah kering panen (GKP) per hektare.
Heru menjelaskan program penanaman padi gogo yang dikembangkan di lahan PSR ini merupakan strategi untuk menjaga produktivitas petani selama masa replanting, selain mendorong ketahanan pangan, program ini juga menjadi percontohan nasional pemanfaatan lahan secara optimal.
“Panen hari ini membuktikan bahwa program PSR tidak hanya fokus pada sawit, tapi juga memberi manfaat langsung melalui tumpang sari yang produktif,” ujar Heru.
Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN IV PalmCo, Irwan Perangin Angin menyambut antusias kolaborasi ini. PTPN IV PalmCo menyatakan komitmennya untuk turut mendorong program penanaman padi gogo di lahan PSR tersebut. “Intercropping sebagai solusi produktif bagi petani sawit, serta mendukung program pemerintah dalam peningkatan produksi pangan dalam negeri,” kata Irwan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Hendrizal mengungkapkan secara provinsi, Jambi menargetkan tanam padi gogo seluas 38.171 hektare pada 2025. Sementara data CPCL (Calon Petani Calon Lahan) yang telah diajukan ke Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan PSP mencapai 8.601 hektare atau 22,53%. Dari program bantuan, benih telah tersedia untuk 1.518 hektare.
Hendrizal juga menyebutkan bahwa di Kabupaten Muaro Jambi sendiri, target tanam padi gogo mencapai 5.044 hektare.
Lebih lanjut, Heru menyampaikan untuk skala nasional, pihaknya menargetkan tanam padi gogo seluas 16.704 hektare.
Terpisah, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengapresiasi langkah ini. Mentan Amran menekankan bahwa dengan segala potensi dan strategi yang telah dijalankan, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menjaga kestabilan pangan dalam negeri dan bahkan meningkatkan daya saing di tingkat regional maupun global. Ketahanan pangan yang kuat adalah fondasi utama bagi stabilitas sosial, ekonomi, dan politik bangsa ke depan.
“Swasembada pangan khususnya beras harus kita wujudkan bersama. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tetapi harus bersinergi dengan seluruh elemen bangsa. Kalau semua bergerak, Indonesia pasti bisa mandiri pangan,” pungkasnya.