Dunia akan mengalami kelangkaan energy. Penduduk dunia kian bertambah sementara pasokan energy semakin berkurang.  Tahun 2011 jumlah penduduk dunia mencapai 11 milyar. Pada tahun 2043 British Petrolium memprediksikan bahwa jumlah penduduk dunia akan mencapai 12,3 milyar. Dengan pertambahan jumlah penduduk tersebut, diprediksi kebutuhan energy akan meningat sebesar 41%. Sementara itu pada tahun 2056 jumlah penduduk dunia diprediksi mencapai 14,5 milyar serta diperkirakan pada tahun tersebut energy fosil akan habis. Sebagai konsekwensinya, sumber energy akan beralih kepada energy hayati/bio energi. (British Petroleum, 2014, BP Stastistical Review of World Energy June 2014, Pureprint Group Ltd., UK).

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa negara-negara yang ada pada garis equator/khatulistiwa merupakan negara-negara yang kaya akan sumber hayati yang dapat dijadikan sumber bio-energi sepanjang tahun, termasuk Indonesia. Indonesia memiliki potensi bio-energi yang salah satunya berasal dari perkebunan kelapa sawit. Sumber energy nabati dari perkebunan kelapa sawit salah satunya ialah limbah cair pabrik kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME). POME dapat diubah menjadi energy listrik melalui teknologi penangkapan gas metan. Penangkapan gas metan untuk energy ini dapat mengurangi dampak lingkungan sekaligus menjadi sumber energy terbarukan.