KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

KOLABORASI PEMERINTAH TINGKATKAN MUTU DAN PRODUKTIVITAS KAKAO

Diposting     Sabtu, 12 November 2022 03:11 pm    Oleh    ditjenbun



Kakao termasuk komoditas unggulan subsektor perkebunan memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia yakni sebagai penghasil devisa negara, sumber pendapatan petani, penciptaan lapangan kerja, mendorong agribisnis dan agroindustry serta pengembangan wilayah.

Luas areal pengembangan kakao mencapai 1,5 juta hektar dengan produksi sebesar 721 ribu ton menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara produsen terbesar dunia bahkan sudah bertransformasi sebagai negara pengolah kakao.

Selain itu komoditas kakao memberikan sumbangan devisa sebesar US$ 1,24 milyar dan merupakan penghasil devisa terbesar ketiga sub sektor perkebunan setelah kelapa sawit dan karet.

Memperingati capaian ini, Dewan Kakao Indonesia bekerjasama dengan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian menyelenggarakan Hari Kakao Nasional ke 10 di JiExpo Kemayoran dengan mengambil tema “Menuju Indonesia Sebagai Produsen dan Konsumen Kakao Berkelanjutan”. Soetanto Abdoellah, Ketua Dewan Kakao Indonesia dalam sambutannya menghimbau para pelaku usaha, para petani kakao dan pemerintah untuk berkolaborasi dalam pemenuhan kebutuhan biji kakao nasional, peningkatan mutu kakao serta produksi kakao olahan yang ada di Indonesia.

“Pada kesempatan yang baik ini, mari kita terus semangati para koperasi, Gapoktan dan petani agar bisa berkontribusi dalam meningkatkan produksi kakao nasional.” ajak Soetanto.

Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan terus berupaya untuk bekerjasama dengan stakeholders, gapoktan/asosiasi petani kakao untuk pemenuhan permintaan kakao yang terus meningkat setiap tahunnya. Dirjen Perkebunan, Andi Nur Alam Syah pada kesempatan lain mengapresiasi peran serta pelaku usaha kakao Indonesia namun perlu bersinergitas agar hasilnya lebih maksimal dari hulu ke hilir.

“Kami menghimbau agar para pelaku usaha, petani dan lembaga penelitian bersama-sama pemerintah baik pusat maupun daerah bersinergi serta bekerjasama secara intensif dalam mewujudkan kebun kakao berproduksi tinggi dan berkelanjutan.” imbau Andi Nur.

Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar Ditjen Perkebunan, Hendratmojo Bagus Hudoro menyampaikan bahwa prospek pasar kakao memerlukan komitmen bersama antar stakeholder.

“Melalui mekanisme peningkatan mutu biji kakao dalam rangka pemenuhan permintaan industri, membuka akses SOP yang dibutuhkan petani dalam upaya memenuhi kebutuhan pasar/ pelaku usaha baik dalam bentuk pelatihan dan pendampingan, keterbukaan pelaku usaha dalam bekerja sama dengan prinsip saling menguntungkan untuk menguatkan rantai pasok khususnya mendapatkan bahan baku untuk memenuhi kapasitas terpasang dan target usaha. Poin paling penting adalah pelaku usaha dapat memberikan insentif harga bagi petani yang berhasil memenuhi SOP sesuai kebijakan.” jelas Pak Bagus.

Peringatan Hari Kakao kali ini diisi dengan pameran dan lomba diselenggarakan pada 9-12 November dan diikuti oleh 40 peserta dari seluruh Indonesia. Lomba yang diadakan adalah lomba biji kakao, kompetisi beans-to-bar, lomba The Brownie dan Indonesia Cocoa Plated Dessert.

Selain itu juga, Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika turut berpartisipasi di acara Hari Kakao Nasional ini. “Penyelenggaraaan pameran tematik Kakao dan Cokelat Indonesia di JiExpo Kemayoran Jakarta menunjukkan besarnya animo pelaku industry pengolahan kakao dan cokelat untuk terus memperluas pasarnya di dlam dan luar negeri. Dapat dilihat dari jumlah perusahaan yang berpartisipasi disini.” ucap Putu Juli.


Bagikan Artikel Ini