KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

KEMENTAN : PROSPEK KOPI INDONESIA SEMAKIN MENJULANG.

Diposting     Kamis, 14 Maret 2019 12:03 pm    Oleh    ditjenbun



JOMBANG – Saat ini trend kopi dan ngopi telah melekat menjadi gaya hidup dan peluang usaha masyarakat khususnya generasi anak muda jaman now. Untuk provinsi Jawa Timur khususnya di Kab Jombang merupakan daerah yang memiliki produk kopi yang dapat diandalkan yaitu di Kecamatan Wonosalam. Dalam rangka mempromosikan keunggulan kopi asal Wonosalam tersebut, maka akan diselenggarakan kegiatan dialog bersama masyarakat Wonosalam. “Melalui pertemuan ini, kita berharap kopi wonosalam bisa tampil dengan keunggulannya,” kata Hj. Mundjidah Wahab Bupati Jombang  pada acara Dialog Tani Warjok Kebonrojo Kopi Wonosalam (14/02/2019).

Bupati menambahkan, untuk mengembangkan kopi wonosalam, kita tidak boleh sekedar menanam, tetapi menanam dengan cara budidaya yang benar. “Saat panen dilakukan dengan cara yang benar termasuk pengolahan dan pemasarannya. Itu semua harus bisa dikelola dengan manajemen yang baik, mulai hulu sampai hilir, mulai budidaya sampai ke pemasaran. Dengan begitu akan memberi nilai tambah bagi para petani Wonosalam. Inilah yang dimaksud dengan Jombang yang berkarakter dan berdaya saing,” tambahnya.

Direktur Perlindungan Perkebunan memberikan gambaran situasi perkopian baik nasional maupun internasional, bagaimana permintaan kopi, bagaimana seharusnya budidaya kopi yang baik agar bisa memenuhi permintaan pasar saat ini. “Saya optimisme terhadap prospek pengembangan kopi wonosalam karena didukung dengan komitmen yang kuat dari pimpinan daerah Ibu Bupati-Bapak Wakil Bupati. Melihat dari apa yang telah dilakukan di Wonosalam, dimana sejauhmana hasilnya yaitu hasil uji kualitas kopi wonosalam dan sertifikat yang diperoleh” kata Dudi Gunadi Direktur Perlindungan Perkebunan.

“Di wonosalam ini ada 9 kelompok tani kopi yang berada di 9 desa. Secara umum kondisi tanaman kopi berusia lebih dari 25 tahun, dengan varietas kopi robusta dan excelsa dan rata-rata prduksitivitas hanya 300 kg ose/ha dan dibudidayakan secara konvensional, kecuali poktan sumberarum yang telah melakukan budidaya secara organik,” kata Sunoto Ketua Gapoktan Wonosalam

“Sejak tahun 2015 kelompok tani kami dibina oleh BBPPTP Surabaya dalam kegiatan Desa Organik. Budidaya Kopi organik adalah budidaya yang tidak menggunakan Pupuk kimia dan Pestisida Kimia sama sekali yang dapat membahayakan lingkungan serta organisme lain, dengan tujuan dapat menghasilkan kopi  yang nikmat dan menyehatkan.  Pada awalnya memang berat tetapi tim dari Balai selalu membimbing dan mendampingi kami, kami telah dilatih untuk membuat Pestisida nabati, Metabolit Sekunder APH, Pupuk Organik, dikelompok tani kami juga terbiasa menggunakan pupuk cair yang bahan utamanya dari urin kambing. Selain itu kami dilatih tentang sistem pertanian organik, prinsip dipertanian organik ini adalah Tulis Apa yang kita Kerjakan, dan Kerjakan Apa yang kita Tuliskan, jadi kelompok tani kami selalu mencatat segala aktifitas mulai dari kebun, panen, hingga pemasaran,” kata Suparno, Ketua Kelompok Sumberrum.

Suparno menambahkan, Kami juga mengaturkan terima kasih kepada Kementerian Pertanian atas segala bantuannya mulai dari Kandang ternak, Ternak, Alat pertanian, alat laboratorium kecil, Alat pasca panen kopi, APPO dan kendaraan roda 3.

“Alhamdulilah kami dari anggota poktan sumberarum sudah bisa menghasilkan produk kopi bubuk, peralatan pacsa panen kopi berasal dari bantuan BBPPTP surabaya,” kata Suwito, anggota Kelompok Sumberrum.

Suwito menambahkan, Ada beberapa  usulan saya, antara lain kepada dinas terkait agar dibuat nama merk kopi untuk produk kopi dari Jombang khususnya Wonosalam, sebagai contoh kalau Kabupaten punya merk Kapiten (Kopi Aslikabupaten Pasuruan), Lumajang punya Kolesem (Kopi Lemongan Semeru), Jika ada festival kopi nusantara, atau pameran-pameran agar dapat mengirimkan/mengajak kelompok tani kopi wonosalam, sehingga kopi wonosalam bisa terkenal dan mohon bantuannya untuk memprosikan kopi wonosalam kepada restoran/rumah makan/hotel yang berada di Jombang.

Kepala BBPPTP Surabaya Ardi Praptono menyampaikan layanan yang dimiliki oleh Balai yaitu layanan SiAni (sahabat setia petani), jika masyarakat/petani yang punya masalah di perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan silahkan menghubungi layanan Siani.


Bagikan Artikel Ini