KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

KEMENTAN : KALENDER TANAM PERKEBUNAN (KATAMBUN) MENDUKUNG PROGRAM BUN500.

Diposting     Selasa, 21 Mei 2019 11:05 am    Oleh    ditjenbun



BOGOR – Dalam upaya mencapai perkebunan yang berkelanjutan di daerah, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan melakukan upaya percepatan realisasi capaian fisik dan kegiatan perkebunan salah satunya melalui Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Berkelanjutan. Tantangan Pembangunan Perkebunan dalam Ruang Lingkup Sub Sektor Perkebunan berkaitan erat dengan kondisi perkebunan secara khusus dari aspek hulu dan hilir. Aspek tersebut berupa ketersediaan benih dan sarana produksi yang berimplikasi kepada peningkatan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan berkelanjutan serta kondisi pertanaman perkebunan yang saat ini banyak tanaman yang telah tua dan tanaman dengan produktivitas rendah. “Langkah strategis Direktorat Jenderal Perkebunan kedepan dalam mendukung upaya percepatan realisasi capaian fisik dan kegiatan perkebunan adalah dengan melakukan upaya inovasi, science dan teknologi yang direalisasikan melalui penyiapan dan penyusunan sistem informasi kalender tanam terpadu tanaman perkebunan dipadukan dengan desain panen air dan pengelolaan secara operasional. Teknologi tersebut sebagai pedoman dalam memberikan arah pengembangan perkebunan sehingga diharapkan mampu mempercepat realisasi capaian fisik dan kegiatan perkebunan,” kata Kasdi Subagyono Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian dalam sambutannya pada acara Expose Hasil Penyusunan Prediksi Tanam Dan Kebutuhan Air (20/05/2019).

Kasdi Subagyono menambahkan, Konsep sistem informasi kalender tanam dan waktu tanam tanaman perkebunan memerlukan data dan informasi pendukung yang lebih kompleks terutama terkait dengan aspek agribisnis komoditas perkebunan. “Untuk mengakselerasi hal tersebut, Direktorat Jenderal Perkebunan perlu mengkolaborasikan data e-statistik dengan sistem spasial dengan target analisis tanaman. Target tersebut berupa jadwal tanam optimum dan waktu produksi, baik rendah maupun puncaknya dengan memperhatikan masa kritis/defisit tanaman perkebunan dan luas areal,” tambahnya.

Untuk mengurangi risiko kematian tanaman atau kegagalan panen perlu disusun informasi mengenai waktu tanam dan kebutuhan serta ketersediaan air terutama pada wilayah-wilayah pengembangan komoditas strategis perkebunan, dimana informasi tersebut akan menjadi pedoman dalam menentukan jadwal tanam yang tepat untuk mengantisipasi kekurangan air. Sehubungan dengan kebutuhan akan informasi-informasi tersebut, maka disusunlah Buku Peta Prediksi Tanam dan Kebutuhan Air Komoditas Strategis Perkebunan yang merupakan kerjasama antara Direktorat Jenderal Perkebunan dengan Balai Agro Klimat dan Hidrologi – Badan Litbang Pertanian, mencakup informasi mengenai prediksi tanam dan kebutuhan air untuk 10 komoditas strategis perkebunan (Lada, Pala, Cengkeh, Tebu, Kelapa Dalam, Kelapa Sawit, Karet, Kakao, Kopi dan Teh) pada provinsi pelaksana kegiatan pengembangan komoditas perkebunan tahun anggaran 2019. “Informasi tersebut akan terus dimutakhirkan sejalan dengan perkembangan iklim di lokasi pengembangan komoditas strategis perkebunan dan selanjutnya akan dilakukan pengembangan dalam bentuk Kalender Tanam Perkebunan (KATAMBUN) untuk mendukung pengembangan kawasan perkebunan di seluruh Indonesia. Keberadaan KATAMBUN sangat diperlukan dalam mendukung Program Bun500 yang merupakan program penyediaan benih unggul komoditas perkebunan sebanyak 500 juta batang selama 5 tahun ke depan,” katanya.


Bagikan Artikel Ini