KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

KEMENTAN DUKUNG PENGEMBANGAN KAKAO.

Diposting     Rabu, 07 Februari 2018 02:02 pm    Oleh    ditjenbun



Selain rempah-rempah, komoditi perkebunan lainnya turut menjadi perhatian, salah satunya kakao dan kopi. Permintaan akan kebutuhan kopi dan kakao semakin besar, makin meningkat. “Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada ICCO atas kerjasama dan dukungannya yang baik yang telah disampaikan ke Indonesia selama ini. Saat ini Indonesia sedang mencoba untuk memperbaiki metode penghitungan produksi kakao nasional. validasi data tersebut sangat penting sebagai dasar penyusunan kebijakan pengembangan kakao. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, produksi kakao kita telah menurun dan produktivitasnya rendah. Oleh karena itu penting agar kita memiliki perencanaan dan strategi yang baik untuk memperbaiki kondisi ini”, kata Dedi Junaedi Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan pada kegiatan Indonesia Development Cocoa Workshop pada tanggal 22 Januari 2018 di Ruang Rapat lt 1 Ged C Ditjen Perkebunan Kanpus Kementan.

Workshop dibuka oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan dan dihadiri oleh International Cocoa Organization (ICCO), Kementerian Perdagangan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Koordinator Perekonomian, Asosiasi Kakao Indonesia (ASKINDO), Dewan Kakao Indonesia (DEKAINDO), Asosiasi Pengusaha Kakao dan Cokelat Indonesia (APIKCI), Cocoa Sustainability Partnership (CSP), Puslitkoka, Puslitbangbun, Biro KLN, Institut Pertanian Bogor, Dinas Perkebunan, dll. Workshop tersebut dimaksudkan untuk memfasilitasi dialog antara stakeholders kakao Indonesia dengan Direktur Eksekutif ICCO, dalam rangka memperjuangkan project proposal “study on the methods for controlling VSD dan improving cocoa productivity through holistic approaches for management of black pod diseases” serta memperjuangkan posisi tawar kakao Indonesia khususnya terkait hambatan tarif di Uni Eropa.

“Dengan mempertimbangkan semua ini, saya berharap ICCO dapat lebih memperhatikan upaya Indonesia dalam memperbaiki sektor kakao kita dan ikut mendukung upaya tersebut,” tambahnya.

ICCO juga melakukan kunjungan, yang dipimpin oleh Executive Director, Dr. Jean  Marc Anga ke Kebun Kakao milik PTPN yang menghasilkan edel cocoa. Dr. Anga menyampaikan bahwa kualitas tinggi kakao akan dicapai ketika biji kakao telah melalui proses fermentasi sempurna (min 5 hari). ICCO mengharapkan ada upaya mendorong gerakan fermentasi secara nasional. Seluruh stakeholders harus bersama-sama mendukung gerakan ini.

Indonesia mempunyai sumber daya alam dan turut mengkonsumsi juga, sehingga diharapkan bisa mengoptimalkan dan meningkatkan sumber daya alam, sumber daya manusia dan kualitas produksinya baik dari hulu sampai dengan hilir serta memiliki daya saing.


Bagikan Artikel Ini