KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Kementan Dorong Kemitraan & Ajak Insan Pergulaan Buat Terobosan Penguatan Inovatif, Demi Wujudkan Swasembada Gula

Diposting     Jumat, 06 Desember 2024 03:12 pm    Oleh    ditjenbun



Malang – Demi wujudkan swasembada gula nasional perlunya dibangun keharmonisan hubungan kemitraan antara petani dengan Pabrik Gula (PG), dengan sistem bagi hasil yang saling menguntungkan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pemerintah tentu tak tinggal diam, terus berupaya menjaga stabilitas dan meningkatkan produksi tebu nasional. Untuk memperkuat hal tersebut, Kementerian Pertanian sedang menyelesaikan kebijakan yang mengatur hubungan kemitraan antara pekebun tebu dengan pabrik gula sesuai dengan tantangan dinamika teknologi dan sosial ekonomi dalam bentuk Peraturan Menteri sebagai payung hukum yang kuat.

Saat hadiri ajang National Sugar Summit 2024, Kamis (05/12), Plt Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto menekankan, Peraturan Menteri tentang kemitraan dimaksudkan untuk mengatur tentang kemitraan antara pekebun tebu dengan pabrik gula untuk memberikan jaminan pendapatan pekebun tebu dan keberlanjutan usaha pabrik gula, sebagai dasar peningkatan produksi gula nasional berbasis tebu.

“Prinsip kemitraan dipenuhi jika terbentuk keadaan saling menguntungkan, saling tanggung jawab, saling menanggung risiko yang mengarah kepada kesetaraan,” tegasnya.

Heru menambahkan, melalui konsep kemitraan, dapat diperoleh manfaat yang positif, seperti peningkatan produktivitas, efisiensi, jaminan kualitas, kuantitas, dan kontinyuitas, resiko, sosial dan ketahanan ekonomi nasional.

“Kedepannya setiap perusahaan gula baik BUMN maupun Swasta perlu melakukan terobosan-terobosan terkait upaya peningkatan produksi, produktivitas, kelembagaan petani dan permodalan. Sebagai contoh saat ini PT. SGN sudah mulai melakukan terobosan melalui pengembangan program Manis (Menuju Swasembada Gula Nasional) berupa pengembangan ekosistem tebu rakyat (e-Tera), penguatan kelembagaan dan kemitraan petani, pengawalan agripreneur tebu rakyat, dan KUR khusus tebu, harapannya untuk kedepan perusahaan gula lainnya dapat membuat terobosan seperti yang sedang dilakukan oleh PT. SGN tersebut,” ujar Heru.

Heru berharap, dengan adanya kegiatan Nusantara Sugar Summit (NSS) 2024 ini dapat menjadi upaya kita bersama dalam mengimplementasikan amanat Perpres 40 Tahun 2023 untuk Mencapai Swasembada Gula Nasional. Demi perkuat dan mencapai swasembada gula, dibutuhkan sinergi antara petani, pemerintah maupun komunitas pergulaan nasional Indonesia, dan para pelaku industri gula dari berbagai kalangan.

Pada kesempatan ini, PT. Kebon Agung menunjukkan komitmen dan menunjukkan keseriusannya dalam mendukung program pemerintah, untuk mendukung swasembada gula nasional.

“National Sugar Summit tahun ini pertama kali di adakan di Pabrik Gula, dan Kebon Agung yang menjadi tuan rumah. Semoga ajang ini menjadi ajang refleksi dan evaluasi, dan semoga bisa segera terwujud swasembada gula,” ujar Didid Taurisianto Direktur Utama PT. Kebon Agung.

Didid menambahkan, hal ini selaras dengan berbagai kebijakan strategis pemerintah, termasuk Peraturan Presiden No. 40 Tahun 2023 dan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No. 418. Kebijakan ini menggarisbawahi pentingnya percepatan produksi gula dan bioetanol sebagai bahan bakar nabati. Dalam mencapai swasembada, kesejahteraan petani juga sangat penting. Tidak ada gunanya swasembada jika petani tidak mendapatkan manfaat. Kami fokus pada peningkatan produktivitas dan menjaga harga agar petani tetap sejahtera.

Didid berharap kolaborasi dengan pemerintah dan petani terus di perkuat. “Kami telah berdiskusi dengan Badan Pangan Nasional dan Kementerian terkait untuk mencari dukungan yang optimal. Tantangan seperti pengaruh pembangunan jalan tol dan keterbatasan lahan sedang kami atasi melalui perluasan lahan dan inovasi kemitraan dengan petani,” jelasnya.


Bagikan Artikel Ini