KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

KEMENTAN : BUTUH SINERGI BERSAMA DORONG KARET INDONESIA JADI PEMASOK KARET TERBESAR DI DUNIA.

Diposting     Kamis, 14 Maret 2019 12:03 pm    Oleh    ditjenbun



SUMSEL – “Saya menaruh banyak perhatian kepada para petani karet karena keterlibatannya dalam mengelola tanaman karet di Indonesia yang saat ini arealnya telah mencapai 3,6 juta hektar dengan produksi 3,6 juta ton dengan melibatkan 2,5 juta kepala keluarga. Berarti terdapat sekitar 10 juta penduduk Indonesia yang menjadi penopang devisa negara dan juga merupakan komoditi ekspor nomor 2 setelah kelapa sawit. Jumlah ini sangat signifikan,” kata Joko Widodo Presiden RI pada Acara Temu Petani Karet Millenial Provinsi Sumatera Selatan, yang diselenggarakan di Pusat Penelitian Karet, Sembawa (09/03/2019).

Jokowi menambahkan bahwa Komoditas karet telah menunjukkan perannya yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia.Penerimaan negara dari devisa ekspor Indonesia pada tahun 2018 mencapai US$ 4,17 miliar atau setara Rp. 58,34 trilyun. Ini merupakan angka yang sangat besar. Kemudian hal yang sangat membanggakan lagi, sekitar 85% perkebunan karet diusahakan oleh rakyat. Terima kasih kepada petani karet Indonesia. “Kendati prestasi yang telah diukir oleh para petani karet kita, kita semua sadar bahwa tantangan kedepan masih terus kita temui. Tantangan yang berhubungan dengan produktivitas, harga, kelembagaan petani dan mutu olah karet memang masih persoalan yang kita hadapi. Saya telah menginstruksikan kepada para Menteri terkait, Gubernur dan para pemangku kepentingan lainnya untuk segera mengambil langkah-langkah konkrit setidaknya untuk mendorong harga karet dapat beranjak naik.

Dalam berbagai kesempatan telah saya sampaikan, bahwa kesejahteraan petani harus menjadi hal yang penting. Langkah-langkah yang sedang pemerintah lakukan :

  1. Dalam jangka pendek, akan mengurangi ekspor dan memberikan bantuan sarana produksi dan mendorong pembentukan unit-unit pengolahan dan pemasaran bahan olah karet (UPPB);
  2. Dalam jangka menengah, pemerintah akan mendorong peningkatan konsumsi dalam negeri melalui penggunaan karet untuk bahan campuran aspal, bantalan rel kereta dan karet bantalan dermana;
  3. Sedangkan untuk jangka panjang, melakukan peremajaan tanaman karet yang di integrasikan tanaman pangan dan melakukan diplomasi kepada beberapa negara produsen karet terkait harga karet di Internasional.

“Pemerintah berkomit melakukan peremajaan karet rakyat seluas 50.000 ha dengan berbagai pendanaan yang telah disiapkan. Hal ini sangat mutlak dilakukan mengingat kondisi kebun karet rakyat kita yang saat ini sangat mendesak dilakukan peremajaan. Komitmen ini harus didorong menggunakan teknologi secara terpadu dan secara masif. Hal ini untuk mendorong persiapan petani-petani karet kita untuk menghadapi industri 4.0 yang saat ini sudah mulai kita masuki,” katanya.

Disamping itu, pemerintah juga telah menyediakan pembiayaan lainnya melalui skema pembiayaan kredit murah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang pada tahun ini saya minta untuk meningkatkan target di sektor produksi agar petani-petani karet kita dapat mengakses pembiayaan tersebut.

Saya sangat yakin bahwa industri karet Indonesia pasti akan maju dan bahkan menjadi pemasok karet terbesar di Dunia. Kita telah memiliki sumberdaya yang memadai dan bahkan dilakukan oleh para petani kita. Ini merupakan suatu kekuatan Indonesia yang besar jika kita dapat mengelola dengan baik. Saya berharap kepada para petani karet Indonesia untuk membuka wawasan baru terkait pengelolaan kebun karet, dari pola monokultur menjadi pola polikultur. Kita bisa menanam karet dengan tanaman palawija. Bisa juga dengan tanaman tahunan, seperti kopi dan lain-lain. Ini merupakan suatu peluang yang sangat menguntungkan dan dapat menjadi penyangga pendapatan ketika fluktuasi harga karet bergejolak. Saya juga menyampaikan ucapkan terima kasih, dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para petani karet Indonesia, para Menteri, Gubernur dan Bupati dalam upaya membangun komitmen dalam memajukan industri karet Indonesia khususnya perkebunan rakyat,” katanya.


Bagikan Artikel Ini