Bandung – Harus diakui sumber daya manusia yang unggul termasuk kunci penting untuk menghadapi berbagai tantangan kedepan, demi wujudkan pelayanan yang prima, efektif, dan relevan kepada masyarakat.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengatakan, kita wajib terus tingkatkan kompetensi, kapabilitas, bekerja keras, disiplin, dan terus beradaptasi agar mampu mengenali, menjawab, dan mencari solusi atasi kendala di lapangan, agar tercapai sesuai target.

Demi wujudkan hal tersebut, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan gelar pelatihan Studi Kelayakan Program yang ke-2 khusus membahas Cost-Benefit Analysis menggunakan pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Analytic Network Process (ANP). Kegiatan ini merupakan lanjutan dari pelatihan Feasibility Study dan Program Optimization yang telah dilaksanakan pada bulan November 2023 lalu.

Pada kesempatan yang berbeda, Sekretaris Ditjen Perkebunan, Heru Tri Widarto mengatakan, “Pada pelatihan sebelumnya, kita telah melaksanakan pelatihan studi kelayakan program terkait Feasibility dan Optimization. Dengan adanya pelatihan lanjutan ini, diharapkan peserta semakin memiliki pemahaman yang utuh terkait perencanaan program-program Kementerian Pertanian khususnya Ditjen Perkebunan kedepan.”

Lebih lanjut Heru mengatakan, pelatihan ini dimaksudkan agar peserta mampu menentukan program atau kegiatan yang paling bermanfaat dan menguntungkan bagi masyarakat melalui metode yang terukur. Diharapkan mampu berkolaborasi serta memberikan ide-ide terbaik untuk program kerja Kementerian Pertanian kedepannya.