KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

BUKAN SEKEDAR MENANAM.

Diposting     Selasa, 01 November 2016 06:11 pm    Oleh    ditjenbun



Memet Achmad Surahman, itulah nama panjangnya. Namun pria 65 tahun ini lebih familierdipanggil Eyang Memet. Perawakannya tinggi, kulit putih, rambut gondrong diikat, terlihat lebih muda dari usianya dan masih enerjik. Aktivitas keseharian Eyang Memet  mulai dari menanam kopi, melakukan pembibitan tanaman kopi, membina kelompok tani hingga melakukan konservasi lingkungan. Eyang Memet merupakan ketua Gapoktan Al Kautsar yang berlokasi di Desa Cibodas, Pasir Jambu, Kabupaten Bandung. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Kabupaten Bandung merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang merupakan sentra tanaman kopi dengan kondisi tanah lereng yang beberapa kali  mengalami longsor.

Bukan sekedar menanam, menanam adalah sebuah budaya bagi Eyang Memet. Kecintaanya kepada lingkungan membuatnya berprinsip bahwa menanam kopi bukan hanya untuk kepentingan ekonomi (pendapatan) semata. Lingkungan yang lestari tidak akan dapat dinilai dengan materi. Sistem multi kultur diterapkan di kebun kopi milik anggota Gapoktan Al Kautsar ini. Sistem multi kultur yang yang dilakukan ialah dengan membudidayakan tanaman kopi dengan tanaman keras sebagai naungan sekaligus penahan air dan tanah. Tanaman keras yang digunakan antara lain kayu albasia, suren dan kayu putih/ecaliptus. Dengan system tanam multi kultur ini diyakini bahwa kebun kopi akan lebih produktif (60% pendapatan lebih banyak dibanding sistem polikultur), konservasi terjaga dan akan menghasilkan kopi dengan cita rasa yang khas.

Keseharian Eyang Memet disamping merawat kebun kopi milikinya, juga aktif melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang konserasi lingkungan. “Saya aktif dalam program pengelolaah hutan bersama masyarakat”, demikian penuturan Eyang Memet di sore yang gerimis. Pengelolaan hutan bersama masyarakat merupakan salah satu program Kementerian Kehutanan dalam upaya melakukan pengelolaan hutan yang melibatkan masyarakat. “Saya menanam kopi ini tidak main-main, menanam harus disertai visi yang jelas, karena pohonpun akan berdikir untuk kita, jadi kita jangan main-main dengan pohon”. Demikian penuturan Eyang Memet sosok yang dapat dijadikan teladan karena komitmennya terhadap lingkungan dan piawai membina kelompok tani.

sumber: https://ditjenbun.pertanian.go.id/pascapanen/berita-263-bukan-sekedar-menanam.html


Bagikan Artikel Ini