KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Buka Perkebunan Indonesia Expo, Mentan Apresiasi Pencapaian Keberhasilan Perkebunan

Diposting     Jumat, 23 Desember 2022 07:12 am    Oleh    ditjenbun



Jakarta – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) didampingi Direktur Jenderal Perkebunan, gelar Perkebunan Indonesia Expo (Bunex), demi memperkuat dan memperluas kesinambungan usaha perkebunan melalui pengembangan bioindustry dan meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya pelaku usaha perkebunan.

Bunex ini merupakan pameran perkebunan perdana yang direncanakan akan diselenggarakan secara rutin setiap satu tahun sekali, sebagai bentuk upaya menunjukkan keberhasilan yang telah dilakukan insan perkebunan selama ini.

Mentan SYL menyampaikan Kementerian Pertanian (Kementan) kedepan tentu akan dihadapkan berbagai tantangan, baik nasional maupun global, Kita harus tanggap dengan cepat, segera antisipasi dan direspons secara kritis, kreatif, dan inovatif. Kementerian Pertanian harus sigap, senantiasa menjadi learning organization dan bersifat adaptif, membangun kekuatan untuk menjawab tantangan perubahan, menyusun strategi transformasi untuk masa yang akan datang.

“Bunex menjadi salah satu sarana pengembangan pertanian khususnya perkebunan Indonesia yang Maju Mandiri dan Modern, menyediakan sarana promosi bagi wirausaha di sub sektor perkebunan, memotivasi agar menjadi pekebun Indonesia yang tangguh, unggul, dan mampu bersaing secara lokal maupun global, serta menyediakan ruang kolaborasi dan sinergi bagi Pekebun Indonesia untuk saling berinteraksi, bekerjasama, dan berinovasi,” ujar Mentan SYL saat membuka acara Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) dalam rangka Peringatan Hari Perkebunan ke-65 tahun ini, di JCC Hall B Senayan Jakarta (21/12).

Lebih lanjut, Mentan menegaskan, Bunex ini juga sebagai upaya memotivasi dan mendorong semangat insan perkebunan untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing perkebunan bersaing di level global.

“Saya berharap, dengan adanya Bunex ini dapat menciptakan ruang dalam berinteraksi, bekerja sama dan berinovasi bagi seluruh peserta dan segenap stakeholder perkebunan di Indonesia yang hadir, untuk mewujudkan keselarasan dalam kegiatan kewirausahaan di subsektor perkebunan yang inovatif, berdaya saing, dinamis dan terus berkembang. Ini juga sebagai bentuk apresiasi kepada para petani/pekebun di Indonesia dan menjadi pemacu semangat dan motivasi dalam mengambil peranan untuk pemulihan ekonomi nasional,” harap Mentan.

Mentan mengunjungi Perkebunan Indonesia Expo (Bunex), mengapresiasi beragam produk turunan komoditas perkebunan di JCC Senayan dan harapkan Produk UMKM Lokal dapat terus meningkat dan semakin diminati pasar global. Pada kesempatan tersebut, Dirjen Perkebunan memandu kunjungan Menteri Pertanian dengan mengajak orang nomor satu di Kementerian Pertanian tersebut berkeliling mengunjungi Pameran dan meninjau launching Pamigo, yang merupakan bentuk upaya kemandirian dalam penyediaan minyak goreng melalui Pabrik Mini Kelapa Sawit (PAMIGO) berbasis Korporasi Perkebunan Rakyat.

Berkat sektor pertanian, Indonesia menjadi salah satu negara yang kuat dan mampu mampu bertahan dari sisi ekonomi dalam menghadapi berbagai krisis dan ancaman resesi dunia. Pertanian sukses menjadi penyumbang devisa negara sekaligus meningkatkan PDB Indonesia. Pertanian tumbuh meyakinkan baik pada sisi produktivitas maupun ekspor. PDB Pertanian tumbuh 2,20% pada triwulan ke III tahun 2022. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS, angka sementara), nilai ekspor pertanian Januari-Oktober 2022 adalah sebesar 550,11 triliun rupiah atau naik 7,37% dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

Dalam pencapaian tersebut, sub sektor perkebunan turut andil menjadi penyumbang terbesar ekspor di sektor pertanian dengan kontribusi sebesar 520,76 triliun rupiah (94,66%). Peluang ekspor komoditas perkebunan semakin besar dan terus meningkat. Terbukti ekspor komoditas perkebunan yang melonjak paling besar disumbang oleh kelapa sawit, karet, kakao, kelapa dan kopi.

Mentan SYL saat mengunjungi Bunex, menyempatkan waktunya berbincang dengan beberapa pelaku usaha perkebunan di antaranya adalah UMKM Perkebunan. Mentan berharap produk-produk yang dihasilkan oleh para pelaku UMKM tersebut dapat semakin berkembang, muncul terobosan inovasi baru dan melejit hingga pasar internasional.

Pada kesempatan yang sama Andi Nur Alam Syah, Direktur Jenderal Perkebunan, Kementan menyampaikan, Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Kita harus perkuat berbagai upaya dan sigap atur strategi untuk kembangkan perkebunan Indonesia.

Andi Nur menjelaskan, Langkah-langkah transformasi yang akan ditempuh untuk mewujudkan Era Baru Perkebunan Indonesia, melalui tujuh program prioritas Direktorat Jenderal Perkebunan, yaitu Logistik Benih Perkebunan(BUN500) yang terdiri dari Penguatan Nurseri dan Perbenihan Mandiri, Pengembangan Komoditas Berbasis Kawasan, Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Pengendalian OPT, Peningkatan Mutu dan Pengembangan Produk Baru Perkebunan, Perkebunan Partisipatif (PASTI) kegiatan terobosan dalam mendorong terciptanya investasi baru perkebunan dengan berbagai jenis kemudahan diantaranya kemudahan akses varietas unggul, produk perkebunan, informasi pasar ekspor, promosi, dll, Ekosistem Perkebunan (EKSIS) Sistem yang terbangun oleh unsur-unsur yang mempunyai hubungan timbal balik yang saling terkait dalam suatu lingkungan perkebunan, misalnya Ekosistem Perkebunan terdiri dari petani, penyedia benih, penyedia pupuk, penyedia alsintan, pedagang, dan pengusaha, dengan didukung pengembangan platform digital dalam mendukung ekosistem perkebunan, dan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) melalui program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (Kesatria).

“Sesuai dengan tema Bunex ini, yaitu Era Baru Perkebunan Indonesia, Memperkuat Kesinambungan Usaha Perkebunan melalui Pengembangan Bioindustri, maka perlunya memperkuat jalinan kemitraan yang strategis dengan pemerintah daerah, para pelaku industri dan dunia usaha, lembaga swadaya masyarakat, dan elemen-elemen lain di masyarakat. Perkebunan bioindustri perlu memperkuat dan memperluas jalinan-jalinan kemitraan baik yang berlingkup nasional maupun global. Keseluruhan proses transformasi ini hanya akan bermakna, apabila berdampak secara konkret pada perbaikan kesejahteraan pekebun. Sebagai wujud dari aktualisasi keberhasilan dan kesuksesan pembangunan perkebunan Indonesia Maju,” ujar Andi Nur.

Lanjut Andi Nur, Kementerian Pertanian memberikan apresiasi kepada seluruh insan perkebunan dan pihak terkait lainnya, yang telah turut serta membangun sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan. Kami mengharapkan kerja sama yang baik dari semua pihak terkait, dapat terus dilanjutkan, didorong dan diupdate teknologi serta inovasinya demi Pertanian Maju Mandiri dan Modern.

Adapun rangkaian Kegiatan Bunex 2022 dibagi menjadi kegiatan utama dan kegiatan pendukung, diantaranya Pemberian penghargaan/Anugerah Perkebunan, launching Pabrik Mini Minyak Goreng (PAMIGO), Perkebunan Partisipatif (Pasti), Ekosistem Perkebunan (Eksis), Pameran produk perkebunan, Focus Group Discussion (FGD) mengangkat topik Rencana Aksi Nasional Kelapa Sawit Berkelanjutan dalam Menghadapi Krisis Pangan dan Energi Global dan Pengembangan Perkebunan Sagu, Gula Tebu, Gula Non Tebu dalam Menghadapi Krisis Pangan dan Energi Global, Talk show Era Baru Perkebunan Indonesia dan Business matching (Forum Investasi).

Bunex perdana ini berhasil mencuri perhatian masyarakat, terbukti memperoleh respon positif dari para pengunjung pameran, yang sangat antusias mengulik informasi seputar Perkebunan melalui Perkebunan Indonesia Expo ini.


Bagikan Artikel Ini