KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

BANGKITKAN KELAPA INDONESIA, KEMENTAN DUKUNG PENGEMBANGAN KELAPA.

Diposting     Senin, 25 September 2017 04:09 pm    Oleh    ditjenbun



Jakarta – Sukses dengan swasembada pangan dan bawang merah, kini Menteri Pertanian giat mendorong upaya mengembalikan kejayaan rempah, seiring dengan hal tersebut, Direktorat Jenderal Perkebunan juga ingin mengembalikan kejayaan kelapa Indonesia, tak hanya rempah saja. Komoditas perkebunan merupakan salah satu andalan bagi pendapatan nasional dan devisa Negara Indonesia. “Untuk kelapa, kondisi saat ini kita bangga, bahwa permintaan kelapa meningkat karena ada tro pasar baru sehingga ekspor meningkat, persoalannya industri dalam negeri menjadi kekurangan bahan baku, kebijakan kita untuk pengembangan kelapa dan pasarnya tentunya ekspor tetap kita pelihara karena untuk mendapatkan ekspor juga pertimbangannya luar biasa sulitnya. Tetapi bagaimana industri dalam negeri tetap terpenuhi maka solusinya adalah meningkatkan produksi dan produktivitas kelapa serta mutunya kemudian tingkatkan sinergitas antara industri dengan petani supaya petani ada keyakinan dan kepercayaan untuk menjual dan memenuhi pasokan kepada industri. Mari kita kawal bersama”, kata Bambang Direktur Jenderal Perkebunan dalam sambutannya pada diskusi nasional (14/09).

Bambang menambahkan, Upaya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman kelapa  adalah Peremajaan, intensifikasi dan ekstensifikasi  tanaman kelapa, Pengembangan areal kelapa di areal tanaman kakao seluas 1,7 juta Ha dan berfungsi sebagai penaung, Penggunaan benih unggul bermutu bersertifikat, Pengembangan benih kelapa dengan metode konvensional dan kultur jaringan, Mendorong sinergitas  pengembangan kelapa dan industri pengolahan kelapa, dan Pemberdayaan pekebun tanaman kelapa melalui sistem kebersamaan ekonomi berdasarkan manajemen kemitraan dengan penguatan kelembagaan petani melalui Lembaga Ekonomi Masyarakat (LEM).

Diskusi Nasional dengan tema “Mengembalikan Kejayaan Kelapa Indonesia” telah diselenggarakan pada tanggal 14 September 2017 di Ruang Rapat lantai I Gedung C Ditjen Perkebunan Kanpus Kementan. Diskusi tersebut dibuka oleh Direktur Jenderal Perkebunan dan dihadiri oleh Dewan Kelapa Indonesia (DEKINDO), Asosiasi Petani Kelapa Indonesia (APKI), Asosiasi Industri Sabut Kelapa Indonesia (AISKI), Bupati Gorontalo, Bupati Indragiri Hilir, Konsultan Kelapa, Dinas Provinsi dan Kabupaten, wartawan media cetak dan online.

Arah kebijakan pengembangan kelapa yaitu

–  membangun kebun-kebun induk (KI) sebagai sumber benih dari varietas unggul yang sudah dilepas oleh Menteri diantaranya jenis Kelapa Dalam,    Kelapa Genjah, Kelapa Hibrida, Kelapa Kopyor dan Kelapa Pandan Wangi/Hijau

–  Penetapan Blok Penghasil Tinggi (BPT) dan Pohon Induk Terpilih (PIT) untuk kelapa unggul lokal

–  pengembangan kawasan untuk kelapa diutamakan pada daerah Indonesia wilayah timur yang tertuang dalam Permentan No.

830/KPts/RC.040/12/2016

–  mengoptimalkan kegiatan yang terangkum dalam kawasan melalui budidaya, teknologi, pemberdayaan petani, pengolahan dan pemasaran

–  berintegrasi dengan institusi lain yang terkait seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perindustrian,

Kementerian Desa Tertinggal, BUMN, Swasta, K/L lainnya, Puslit/Balit dan Perguruan Tinggi

–  pengembangan kelapa yang tidak monokultur.

 

“Lakukan identifikasi dengan segera benih-benih kelapa yang ada di daerah dan perkuat pembinaan kelembagaan petani sehingga bisa memberikan manfaat ekonomi bagi petani kelapa Indonesia. Dalam prosesnya tentunya butuh kerjasama dan dukungan serta kolaborasi dari semua pihak baik dari dewan/asosiasi, perusahaan, litbang, pemerintah pusat/daerah dan petani untuk memenuhi ketersediaan benih yang cukup dan mengembalikan kejayaan kelapa Indonesia karena kita mempunyai potensi besar,” kata Bambang.

Terkait penyediaan benih varietas unggul kelapa, Ismail Maskromo, Kepala Balai Penelitian Tanaman Palma (Balit Palma) menyampaikan bahwa mendukung pengembangan kelapa dengan melakukan berbagai penelitian untuk menghasilkan benih varietas unggul. “Program pengembangan kelapa adalah peremajaan, rehabilitasi dan perluasan dimana membutuhkan ketersediaan benih yang cukup. Adapun varietas unggul kelapa mendukung program perbenihan tahun 2017 – 2018 adalah Varietas Kelapa  Unggul Nasional, Varietas Kelapa Unggul Lokal, dan Blok Penghasil Tinggi (BPT) / Pohon Induk Terpilih (PIT).

Ismail Maskromo mengatakan, Penyediaan benih kelapa dapat dilakukan secara konvensional dan non konvesional, Ketersediaan benih kelapa untuk program pengembangan tahun 2017 -2018 masih kurang, Solusinya dengan menambah  pohon induk  sumber benih bina dan benih sebar, dan Perbanyakan benih melalui kultur jaringan (Somatic Embriogenesis) perlu segera dikembangkan melalui kerjasama pemerintah dan swasta.

Kondisi yg diharapkan terkait perkelapaan nasionalantara lain terealisasinya TTM/TR seluas 450.878 Ha, terpenuhinya kebutuhan benih kelapa, dan menjadi penghasil kelapa terbesar serta bermutu di dunia.

Dirjen Perkebunan memberikan dukungan penuh dalam upaya meningkatkan kelapa nasional. “Indonesia penghasil komoditi perkebunan yang besar. Membangkitkan semangat dan kepercayaan petani agar mau kembali menanam dan mengembangkan kelapa Indonesia, serta mensinergikan kelembagaan petani antar desa. Dengan bangkitnya kejayaan kelapa nasional tentunya turut mensejahterakan petani” katanya.


Bagikan Artikel Ini