Kementan Gandeng Pemda DI. Yogyakarta Gelar Panen Perdana Kopi Sleman, Perkuat Citarasa hingga Agrowisata Kopi Yogya untuk Dunia
Diposting Senin, 16 Juni 2025 08:06 am
DI. Yogyakarta – Seiring wujudkan swasembada pangan nasional, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan tetap terus mendorong pengembangan komoditas perkebunan Indonesia, termasuk kopi. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman. Sebelumnya Mentan Amran pernah mengatakan, kopi merupakan salah satu komoditas unggulan perkebunan yang memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia, baik sebagai penghasil devisa, sumber pendapatan petani, menciptakan lapangan kerja, maupun pelestarian lingkungan.
“Jadi harus ditingkatkan dan dikelola secara baik karena produk yang dijual petani bisa tidak hanya dalam bentuk segar, tetapi juga dalam bentuk olahan yang dapat meningkatkan pendapatan sekaligus kesejahteraan bagi petani. Dengan begitu, diharapkan ada added value-nya (nilai tambah). Untuk itu harus dijaga kualitas mutu dan hasil produksinya,” tegas Mentan Amran.
Sebagai bentuk nyata dukungan pengembangan kopi di Indonesia, Direktorat Jenderal Perkebunan bersama dengan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta serta Pemerintah Kabupaten Sleman gelar panen perdana kopi di Dusun Ploso Kerep, Kelurahan Umbul Harjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (15/06/2025). Hadir langsung Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Bupati dan Wakil Bupati Kab. Sleman, Kapolda dan Danrem Prov. DIY, Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, serta Gapoktan Sejahtera selaku penerima bantuan kopi robusta TA. 2022 Direktorat Jenderal Perkebunan.
Sebagai informasi, total luas yang diberikan bantuan Program pengembangan kawasan Kopi Robusta tahun 2022 di Kabupaten Sleman ini mencakup seluas 50 ha untuk 20 Kelompok Tani (Poktan) dengan jenis varietas benih Kopi Robusta Hibrida Propeligitim.
“Kami sampaikan terima kasih kepada Kementerian Pertanian yang telah memberikan bantuan benih kopi robusta pada tahun 2022. Sehingga hari ini petani dapat melakukan panen dan menikmati manfaatnya. Pengembangan kopi di Sleman harus didorong menjadi industri dan bisnis pariwisata di Yogya,” tegas Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Lebih lanjut, Sri Sultan Hamengku Buwono X secara khusus menambahkan, perlunya infrastruktur perkebunan melalui tata kelola air dan irigasi untuk komoditas kopi seperti pembangunan embung dan instalasi perpipaan.
Pada kesempatan yang sama, Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan kerjasama Pemda DIY terhadap pengembangan kopi di Indonesia, khususnya di DI Yogyakarta.
“Yogyakarta adalah contoh provinsi yang secara geografis dan historis lengkap dari segi pariwisata, kebudayaan, pendidikan, bisnis, dan pertanian sehingga sangat diuntungkan untuk pengembangan agrowisata, industri, dan hilirisasi kopi,“ ujar Heru.
Menurut Heru, Potensi agrowisata perkebunan kopi di Jogja cukup besar dan menjanjikan karena daerah ini memiliki beberapa kawasan yang cocok untuk dikembangkan menjadi wisata edukasi perkebunan kopi. “Dengan pengembangan yang tepat dan sinergi yang harmonis dari berbagai pihak terkait, agrowisata kopi di Yogyakarta dapat menjadi daya tarik wisata unggulan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” harap Heru.