Jatim – Cengkeh merupakan salah satu komoditas perkebunan utama di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, karena memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan, mengingat kondisi agroklimat Kabupaten Nganjuk yang cocok untuk pertumbuhan cengkeh. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nganjuk, luas lahan perkebunan cengkeh di Kabupaten Nganjuk pada tahun 2022 mencapai 949,69 hektar dengan produksi sebesar 570,76 ton. Produksi cengkeh Kabupaten Nganjuk menyumbang sekitar 2,56% dari total produksi cengkeh di Jawa Timur. Tantangan dalam budidaya cengkeh di Kabupaten Nganjuk salah satunya perlu dioptimalkan produktifitas cengkeh.

Dalam menghadapi tantangan budidaya cengkeh, menjaga dan meningkatkan produksi serta produktifitas cengkeh, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan khususnya UPT- BBPPTP Surabaya bersinergi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk, mengimplementasikan dalam kegiatan perkebunan, salah satunya kegiatan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) pada komoditas cengkeh di Kelompok Tani “Tani Makmur” Kecamatan Sawahan. Dimana pelaksana kegiatan oleh Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk dan narasumber Koordinator ULPPT Kab Nganjuk – BBPPTP Surabaya.

“Kami berterimakasih atas diadakannya kegiatan SLPHT Cengkeh, sehingga kami dapat memahami konsep dan prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Dengan menerapkan PHT, petani cengkeh dapat mengendalikan hama dan penyakit cengkeh secara efektif, harapan kami dapat meningkat produksi di panen tahun ini” terang Sumardi, kelompok tani Tani Makmur.

Pada kesempatan yang berbeda, Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengapresiasi kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan SLPHT Cengkeh.

“Sinergitas pembangunan cengkeh di Kabupaten Nganjuk dalam menjaga serta meningkatkan produksi dan produktivitas, sangat penting dilakukan, karena cengkeh merupakan komoditas perkebunan unggulan di Kabupaten Nganjuk yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Andi Nur berharap, “Diharapkan kelompok tani Tani Makmur, Kecamatan Sawahan mampu memahami prinsip-prinsip Pengendalian hama terpadu (PHT), mengenal Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Cengkeh dan teknik pengendaliaannya, teknik perbanyakan agens pengendali hayati (APH) sebagai bahan pengendali OPT dan mempraktikkan pengendalian di lapang.”