KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Untuk Mewujudkan Swasembada Gula, Pemerintah akan Melakukan Revitalisasi Pabrik Gula.

Diposting     Ahad/Minggu, 25 Juli 2010 11:07 am    Oleh    ditjenbun



Untuk mewujudkan swasembada gula secara penuh, baik untuk rumah tangga maupun untuk industri, pemerintah telah menyusun Road Map Swasembada Gula Nasional Tahun 2010-2014.  Salah satu program untuk mencapai swasembada gula tersebut  adalah Program Revitalisasi Industri Gula BUMN dan BUMS Tahun 2010-2014. Revitalisasi tersebut meliputi  Revitalisasi sektor on-farm  yaitu perluasan areal dan peningkatan produktivitas gula dan revitalisasi sektor off-farm : rehabilitasi, peningkatan kapasitas giling amalgamasi, peningkatan efisiensi pabrik, dan peningkatan kualitas gula. Disamping itu, juga akan dibangun PG baru, pemberdayaan penelitian dan pengembangan gula dan peningkatan kualitas SDM di bidang industri gula.

Pemerintah dalam hal ini Ditjen Perkebunan bersama Stakeholders pergulaan telah sepakat untuk bersama-sama mendorong bangkitnya kembali industri pergulaan nasional. Diharapkan pada tahun 2014 produksi gula dalam negeri mampu memenuhi kebutuhan gula konsumsi serta industri makanan dan minuman sebesar 5,7 juta ton yang terdiri dari 2,96 juta ton untuk konsumsi langsung masyarakat dan 2,74 juta ton untuk keperluan industri.

Pencapaian swasembada gula di Indonesia ditempuh melalui 3 (tiga) tahap, yakni (1) swasembada gula konsumsi untuk memenuhi kebutuhan langsung rumah tangga pada tahun 2009 sebesar 2,7 juta ton telah dapat dipenuhi pada tahun 2008, (2) swasembada gula konsumsi langsung rumah tangga, industri dan sekaligus menutup neraca perdagangan gula nasional tahun 2010 – 2014, (3) swasembada gula berdaya saing mulai dari tahun 2015 – 2025 yang difokuskan pada modernisasi industri berbasis tebu melalui pengembangan industri produk pendamping gula tebu (PPGT) yang memiliki nilai tambah.

Revitalisasi Industri Gula BUMN 2009-2014 diperlukan guna mendukung pencapaian produksi gula  pada 2014  sebanyak 2,32 juta ton dari total kebutuhan sebanyak 5,7 juta ton. Sedangkan revitalisasi Industri Gula BUMS 2009-2014 diperlukan guna mendukung pencapaian produksi gula  pada 2014  yang ditargetkan 5,7 juta ton. Proyeksi produksi gula BUMS sampai dengan tahun 2014 ditargetkan sebesar 1,218 juta ton dari produksi tahun 2009 sebesar 1,148 juta ton atau naik 1,22% per tahun selama 5 tahun. Berikut tabel kondisi produksi gula 2003-2009,  sasaran produksi gula dan kebutuhan tambahan PG Baru

Pengertian Swasembada Gula

  • Pengertian umum swasembada untuk suatu produk disuatu negara akan tercapai apabila secara netto jumlah produk dalam negeri minimal mencapai 90% dari jumlah konsumsi domestiknya, baik untuk memenuhi konsumsi rumah tangga, industri maupun neraca perdagangan gula nasional.
  • Dengan pengertian tersebut yang dimaksud swasembada gula adalah produksi gula berbasis tebu dalam negeri telah mencapai 90% dari kebutuhan nasional.
  • Dalam sistim pergulaan nasional kebutuhan gula dibagi 2 yaitu untuk konsumsi langsung (rumah tangga) dengan kwalitas gula kristal putih (GKP) dan kebutuhan tidak langsung untuk industri makanan, minuman dan farmasi dengan kwalitas gula kristal rafinasi (GKR).
  • Pada tahun 2008 dari pabrik-pabrik gula yang ada (58 PG) produksinya telah memenuhi swasembada gula konsumsi langsung (rumah tangga).  Pengembangan selanjutnya diarahkan secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan gula industri, baik dengan meningkatkan kwalitas untuk konsumsi industri maupun untuk bahan baku pabrik gula rafinasi.

Tujuan Program Swasembada Gula

  • Memenuhi kebutuhan gula nasional secara keseluruhan, baik untuk konsumsi langsung maupun industri;
  • Mendayagunakan sumberdaya/aset secara optimal berdasarkan prinsip keunggulan kompetitif wilayah dan efisiensi secara nasional;
  • Meningkatkan kesejahteraan petani/ produsen dan stakeholder lainnya;
  • Memperluas kesempatan kerja dan peluang berusaha dikawasan pedesaan, sehingga secara nyata berdampak positif terhadap pemberantasan kemiskinan.

Bagikan Artikel Ini