KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Pesan-Pesan Diakhir Jabatan Bapak Achmad Mangga Barani (Dirjen Perkebunan Periode 2006-2010).

Diposting     Jumat, 02 Juli 2010 12:07 pm    Oleh    ditjenbun



Pesan-Pesan Diakhir Jabatan Bapak Achmad Mangga Barani (Dirjen Perkebunan Periode 2006-2010).

Resopa Tamonangingingi Naletu Pammase Dewata (Dengan Kerja yang Smart mendapat limpahan rachmat dari Tuhan Yang Maha Esa).

JAKARTA– Achmad Mangga Barani , yang mendapat amanah sebagai Direktur Jenderal Perkebunan  sejak tanggal 11 April 2006 dan  mulai 1 Juli 2010 telah mengakhiri tugasnya karena memamsuki usia pensiun.   Selama empat tahun lebih beliau mengemban tugas, tentu  ada keberhasilan-keberhasilan yang telah beliau hasilkan seperti  peningkatan produksi gula, sehingga Indonesia sejak tahun 2008 bisa mencapai  swasembada gula untuk keperluan konsumsi rumah tangga, produksi kelapa sawit meningkat pesat, sehingga Indonesia sejak tahun 2008 menjadi negara produsen minyak sawit terbesar didunia.

Dari segi program, beliau telah berhasil menyusun dan mengimplementasikan program revitalisasi perkebunan, Gerakan Peningkatan Produktivitas dan Mutu Kakao Nasional (Gernas Kakao), Akselerasi Peningkatan Produksi Gula dan dilanjutkan dengan tersusunnya Roadmap Swasembada Secara Penuh Tahun 2014, Program Peningkatan Produksi Kapas, dll. Dari segi kelembagaan, dibawah kepemimpinan beliau telah berhasil menjadikan 3 (tiga) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perkebunan menjadi Balai Besar yaitu Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP) Medan, Surabaya dan Ambon. Kemudian berbagai peraturan perundang-undangan untuk pelaksanaan UU No. 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan telah diselesaikan seperti PP No.31 Tahun 2009 tentang Perlindungan Wilayah Geografis Penghasil Produk Perkebunan Spesifik Lokasi, Permentan No.26 Tahun 2007 tentang Izin Usaha Perkebunan, dll.

Dari berbagai keberhasilan tersebut, ada kegiatan dan program-program yang perlu dilanjutkan dan ada kegiatan-kegiatan yang perlu diperbaiki. Untuk itu, tanggal 30 Juni lalu, Bapak Achmad Mangga Barani melakukan silaturrahmi dengan seluruh pejabat struktural Ditjen Perkebunan. Dalam acara silaturrahmi tersebut, Pak Achmad menyampaikan beberapa catatan penting untuk penerus beliau yaitu Direktur Jenderal Perkebunan  yang baru. Selesai acara silaturrahmi, besoknya,  tanggal 1 Juli 2010,  Achmad Mangga Barani melakukan serah terima jabatan kepada Menteri Pertanian. Karena belum ada Direktur Jenderal Perkebunan yang definitif maka Mentan menunjuk Dr. Ir. Ahmad Dimyati, MS sebagai Pelaksana Tugas Dirjen Perkebunan. Berikut catatan penting Bapak Achmad Mangga Barani kepada penerus beliau.

 BEBERAPA CATATAN PENTING

BAGI DIREKTUR JENDERAL PERKEBUNAN YANG BARU

  1. I.     UMUM

1.    Inventarisasi dan Penataan Aset Perkebunan khususnya ex Proyek Pola UPP dan Berbantuan yang ada di daerah.

2. Penyelesaian Permasalahan PIR baik berupa sertifikasi, konversi, penghapusan pinjaman dan penutupan proyek.

3. Pembinaan/Kaderisasi Pimpinan perkebunan ke depan dengan mengantisipasi pensiunan dalam jumlah yang besar di tahun mendatang.

4.  Melanjutkan membangun kebersamaan dan sinergitas para pelaku pembangunan perkebunan baik di Pusat, Provinsi, dan Kabupaten melalui antara lain :

a.   Merayakan bersama Hari Perkebunan

b.   Hymne dan Mars Perkebunan

c.   Pertemuan/Seminar, dsb.

5. Pengembangan IT yang telah ada dengan memaksimalkan penggunaannya termasuk penanganan pengadaan barang/jasa dan perijinan/ rekomendasi

6.  Menyelesaikan Peraturan Pemerintah yang diamanatkan oleh Undang-Undang No 18 tahun 2004 serta memfasilitasi pembentukan Dewan Gula Indonesia.

7.  Pengembangan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak menjadi Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP) Pontianak.

  1.  II.    KEGIATAN

1.  Memperjuangkan kelanjutan Program Revitalisasi Perkebunan yang akan berakhir tahun 2010 dengan menambah komoditi kelapa, kopi, dan lada

2. Melanjutkan kegiatan pencapaian Swasembada Gula Nasional 2014 dengan membangun dukungan :

a.   Pembiayaan yang memadai

b.   Tambahan lahan di Jawa dan di luar Jawa

c.   Terobosan teknologi baik di on farm dan off farm

d.   Kebijakan pemerintah yang konsisten

e.   Mengintrodusir tanaman penghasil gula lainnya seperti gula Bit.

3.   Melanjutkan kegiatan pengembangan kapas nasional dengan menggunakan bibit transgenic agar petani dapat memperoleh pendapatan yang lebih baik.

4.   Memperjuangkan GERNAS KAKAO tidak berakhir tahun 2011 tetapi menjadi kegiatan yang multi years, mengingat “Biaya Keluaran“ Kakao telah diberlakukan awal tahun 2010 yang dapat menjadi salah satu sumber pembiayaannya.

5.   Mewaspadai berbagai upaya negatif Negara pesaing terhadap pengembangan kelapa sawit baik dilakukan melalui NGO maupun Negara, untuk itu perlu mengambil langkah :

a.   Membangun image dalam dan luar negeri bahwa kelapa sawit di Indonesia sangatlah penting karena dapat menyelesaikan masalah : lapangan kerja, kemiskinan, pertumbuhan di pedesaan dan berazas lingkungan.

b.   Menyelesaikan ISPO sebelum tahun 2011 sebagai landasan bagi semua pelaku sawit di Indonesia.

c.  Berperan di dalam pengambilan keputusan Moratorium Hutan dan Lahan Gambut yang dipersiapkan pemerintah saat ini.

d.  Ikut mendorong terwujudnya cluster industry berbasis kelapa sawit di Sumatera Utara, Riau, dan Kalimantan Timur

e. Membangun kerjasama antara Instansi Pemerintah dan NGO didalam negeri

6.  Mengoptimalkan seluruh perangkat dan laboratorium termasuk yang dibangun melalui GERNAS KAKAO agar mampu mendeteksi dini serangan hama penyakit serta pemberantasannya. Fokus penanganan hama penyakit diarahkan kepada komoditi prioritas.

7.  Melanjutkan upaya perbaikan benih/bibit yang digunakan oleh pekebun dengan benih/bibit yang bersertifikat serta pemeliharaan dan pengembangan kebun-kebun induk serta kelanjutan kebun plasma nutfah nasional di Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat.

8.  Mengoptimalkan peran PPNS baik di pusat maupun daerah dalam pengawasan, investigasi dan penyidikan beredarnya bibit palsu serta pelanggaran terhadap aturan pembangunan perkebunan.

9.  Mencermati Rencana Kegiatan Anggaran Pembangunan tahun 2011 (Pagu Indikatif) agar mendapat anggaran yang layak untuk membiayai antara lain :

a.   Swasembada Gula Nasional

b.   Gerakan Nasional Kakao

c.   Peremajaan Kelapa dan Lada

d.   Kapas Transgenik

10. Memperjuangkan sebahagian dari Biaya Keluaran Kelapa Sawit dan Kakao dipergunakan untuk pengembangan komoditi dan penelitian serta Dewan Komoditi.

11.  Menyelesaikan seluruh persyaratan didalam upaya Kementerian Pertanian menjadi salah satu Kementerian yang melaksanakan “Reformasi Birokrasi“ sejak 1 Juli 2010.

Pesan Bapak Achmad Mangga Barani kepada seluruh karyawan Ditjen Perkebunan

  • Hari Ini Harus Lebih Baik Dari Hari Kemarin dan Hari Esok Harus Lebih Baik Dari Hari Ini.
  • Resopa Tamonangingingi naletu pammase dewata (Dengan Kerja yang Smart mendapat limpahan rachmat dari Tuhan Yang Maha Esa).

Bagikan Artikel Ini