Bandung (6/5), Kegiatan pengembangan tebu Tahun 2014 terdiri dari bongkar ratoon tebu seluas 8.000 ha, rawat ratoon tebu seluas 61.000 ha, dan perluasan tebu seluas 10.000 ha, serta pembangunan Kebun Benih Datar (KBD) seluas 2.571 ha yang akan dilaksanakan di 86 Kabupaten pada 11 Provinsi, demikian disampaikan Ir. Gamal Nasir, MS (Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian) dalam sambutannya pada Pertemuan Pengembangan Tebu dan Fasilitasi Pengawasan Rendemen Tebu di Bandung.

Dirjen menegaskan lebih lanjut bahwa, ini bukan pekerjaan yang mudah dan untuk keberhasilannya diperlukan komitmen dan kerja cepat, cerdas, tanggungjawab dan tuntas serta dilaksanakan sesuai dengan aturan per-undang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu gunakan benih unggul yang sesuai dengan aturan perbenihan, lakukan penataan varietas secara tepat pada masing-masing wilayah pabrik gula, terapkan teknik budidaya yang benar.“Pembangunan Kebun Benih Datar (KBD) agar dikelola  dengan baik sehingga dihasilkan benih yang berkualitas dalam jumlah yang cukup. Akurasi data CP/CL yang tinggi memegang peran yang sangat penting dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan pengembangan tebu, “ tegasnya.

Diharapkan dengan perencanaan dan penjadualan yang terkoordinasi dengan baik antara Pusat dan Daerah (Provinsi Dan Kabupaten/Kota) maka akan dapat mengeliminir kekurangan/kelemahan pelaksanaan kegiatan tahun lalu.

Sesuai tugas fungsi dan kewenangan masing-masing Tim Teknis Provinsi, Tim Teknis Kabupaten/Kota serta Tim Pengawalan Terpadu Direktorat Jenderal Perkebunan dan Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian agar terus melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap  pelaksanaan kegiatan di lapangan secara intensif. “Dengan demikian  tujuan dan sasaran pengembangan tebu dalam rangka meningkatkan Produksi, Produktivitas dan Rendemen Gula  dapat tercapai, “ kata Dirjen. (humas-djbun).