Meningkatan Peran Asosiasi dan Kelembagaan Petani Dalam Pembangunan Perkebunan.
Diposting Senin, 02 Agustus 2010 11:08 amSOLO-Peningkatan peran serta asosiasi dan kelembagaan petani perkebunan dalam pembangunan perkebunan serta terwujudnya pemberdayaan dan penguatan asosiasi petani sehingga mampu memberikan advokasi kepada anggotanya merupakan tujuan dari Pertemuan Koordinasi Asosiasi Petani yang di fasilitasi oleh Ditjen Perkebunan di Hotel Agas Internasional Surakarta-Jawa Tengah pada tanggal 29 Juli – 1 Agustus 2010, dibuka oleh Direktur Jenderal Perkebunan yang diwakili oleh Direktur Budidaya Tanaman Tahunan yang dihadiri oleh anggota dan perwakilan dari asosiasi dan kelembagaan petani tanaman tahunan komoditi perkebunan seluruh Indonesia.
Sampai dengan saat ini juga telah terbentuk 13 (tiga belas) kelembagaan Petani Perkebunan atau Asosiasi Petani perkebunan dan 5 ( lima ) diantaranya adalah Asosiasi Petani Tanaman Tahunan meliputi Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO); Asosiasi Petani Karet Indonesia (APKARINDO); Asosiasi Petani Kelapa Indonesia (APKI); Asosiasi Petani Jambu Mete Indonesia (APJMI) dan yang baru terbentuk pada tanggal 30 Oktober 2008 di Yogyakarta adalah Asosiasi Petani Jarak Pagar Indonesia (APJPI).
Sebelum rapat koordinasi diadakan seminar dan diskusi panel dari beberapa nara sumber dengan topik Kemitraan Usaha berbasis komoditi jambu mete, kelapa sawit, kelapa, karet dan jarak pagar, antara lain :
- Kemitraan dalam Usaha Pengolahan Mete oleh Bambang Senggono.
- Pemberdayaan Asosiasi Petani Kelapa Menghadapi Era Perdagangan Bebas: Pengembangan AEC Corporation (Agroindustrial Export Cluster Corp. oleh Dr. Wisnu Gardjito.
- Kemitraan Usaha Berbasis Kelapa sawit oleh Setiyono.
- Kemitraan Usaha Berbasis Karet oleh Kliwon.
- Jarak Pagar Terpadu (JPT) Industri Biodiesel dan Produk Turunannya me