KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Jaga Kualitas Produksi, Kementan Tingkatkan Kapabilitas Petugas POPT

Diposting     Kamis, 27 Juni 2024 07:06 pm    Oleh    ditjenbun



Bogor – Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan perubahan iklim masih menjadi sorotan serius yang harus diperhitungkan dalam kegiatan budidaya maupun menjaga kualitas produksi tanaman. Demi mengatasi tantangan tersebut Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan gelar Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada Petugas Pengamat OPT/POPT, Rabu (26/06) di Bogor.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah mengatakan, dampak besar yang ditimbulkan akibat serangan OPT dapat diminimalisir saat serangan masih pada tahap ringan, dengan melakukan berbagai tindakan pencegahan maupun pengendalian yang tepat di lapangan.

“Petugas POPT harus memiliki pengetahuan dasar mengenai OPT, tanaman dan pengaruh lingkungan serta kemampuan teknis saat melakukan pengamatan OPT sehingga dapat lebih maksimal,” jelas Andi Nur.

Lebih lanjut Andi Nur mengatakan, untuk itu perlu dilakukan kegiatan bimtek, demi memaksimalkan Kapabilitas Petugas Pengamat OPT/POPT saat mengidentifikasi OPT tanaman perkebunan.

Hadir pada bimtek tersebut, narasumber dari Praktisi senior POPT, Asosiasi Peneliti Pertanian Indonesia (APPERTANI), Riset Perkebunan Nusantara (RPN), dan Balai Besar Peramalan OPT- Jati Sari, serta BBPPTP Surabaya.

Mewakili Direktur Perlindungan Perkebunan, Eva perwakilan dari Ditjen Perlindungan mengatakan, untuk memudahkan pelaporan Direktorat Jenderal Perkebunan mewadahi pelaporan data pengamatan melalui aplikasi SiPeReDa (Sistem Pelaporan dan Rekapitulasi Data OPT). Data serangan OPT tanaman perkebunan yang diperoleh dapat direkap per kabupaten dan dilaporkan Kepada Dinas Perkebunan yang membidangi perkebunan.

Eva menjelaskan, rekapitulasi data OPT dari Provinsi disampaikan ke Direktorat Jenderal Perkebunan setiap 3 bulan (triwulan) dan harus disampaikan paling lambat minggu ke dua bulan berikutnya melalui aplikasi SiPeReDa. Data Serangan ini selanjutnya sebagai pedoman dalam penyusunan kebijakan bidang perlindungan perkebunan.

“Melalui Bimtek ini diharapkan pengamat OPT dapat memperoleh informasi teknis pengamatan OPT serta sebagai forum diskusi dalam merumuskan teknik pengambilan sampel dan metode pengamatan yang tepat sebagai dasar pengambilan keputusan OPT,” harapnya.


Bagikan Artikel Ini